Momo the babbo! part 3

author : kang sangmi

cast : seohyun snsd

          Jungmo TRAX

          kyuhyun super junior

           sunny snsd (kali ini kyu ama sunny gak keluar, cuma jungseo aja =D)

sangmi imnida….  ini updatenya agak lama, setelah saia jalan” ke bali selama 5 hari, dan masih harus diganjar patah hati selama 3 hari lamanya…. TT_TT (jadi curhat) silahkan dinikamti… mohon komentar, saran, kritik, dan masukkan.. jok bashing aja pokok’e… Hpy reading all… haengbokhaseyo yeorobeun, annyeong~~~ 😀

Part 3

Jungmo POV

Aku baru saja membuka mataku… aku turun ke bawah.. yah meja kosong, ini pemandangan yang ada setiap pagi selama 3 bulan ini…hubunganku dengan bocah itu semakin aneh… dia terkadang membawa si Kyubon, kyuwon.. atau siapa itulah.. ke rumah kami… aku sedikit tidak nyaman ketika laki-laki itu datang ke rumahku.. tapi toh, aku juga tidak bisa melarang.. itu kan urusan si Ge-er itu… triiit, triit, calling abunim…  appanya wanita aneh itu?? Ada apa ini??

“yeobuseyeo, abunim…” aku mengangkat sedikit malas…

“hahaha, kimseobang, bagaimana kabarmu dengan joohyun??” tanyanya

“baik-baik saja, abunim… abunim tidak perlu khawatir” jawabku

“hmm, tolong jaga dia, dia sedikit keras kepala… lupakan saja jika bicaranya pedas.. dia memang seperti itu…” kata appa mertuaku ini… wew… sedikit? Dia sangat keras kepala dan menyebalkan..

“nee, abunim… aku akan menjaganya… dia memang keras kepala… tapi dia sangat cantik meskipun marah..” jawabku semanis madu.. hahahaha…

“hmmm… aku percaya padamu, kimseobang… hari ini kau sibuk?? Datanglah ke rumahku… Jungsoo sudah pulang, hari ini kami akan menyambutnya” jungsoo? Oppanya wanita aneh itu?? Wew… yah… sekali-sekali aku perlu melihat bagaimana si Ge-er itu dibesarkan…

“hmm… aku kosong hari ini, aku akan kesana bersama seohyun, abunim” jawabku

“bagus, kau bisa datang sekitar jam 12 nanti, kimseobang… kami menunggumu.. anyeong..” kami mengkhiri pembicaraan itu… jam 12?? Ini jam berapa?? Aku melihat dinding dan… ini jam 9…  bocah itu dimana? Jangan-jangan… aku berjalan menuju kamar utama… dan.. yah… dia masih tidur… dasar pemalas… aku menguncang tubuhnya, tidak ada respon… zzzz

“hey.. bangunlah… heh, bangunlah… kau bisa bangun apa tidak?” teriakku akhirnya dia bangun dengan muka naeh..

“sedang apa kau disini, babbo??” tanyanya… dasar…

“membangunkanmu, kau tahu oppamu pulang hari ini, jam 11 kita berangkat ke rumahmu, bersiaplah.. dasar pemalas… badanmu bau.. cepat mandi!” kataku dengan nada sindiran

“kau sendiri sudah mandi?” Tanyanya…

“aku selalu bangun jam 7 pagi, jogging, mandi, lalu makan… aku tidak semalas dirimu, wanita yang betah dengan bau tubuh yang sangat mengerikan…” dia memandangku dengan seksama.. apa maunya?? Huh…

“kau sudah mandi? Baguslah! Tapi aku heran, kenapa mukamu masih seperti gelandanngan meski sudah mandi.. apa kau tidak pernah membersihkan dakimu??” apa katanya? Bocah ini!

“lebih baik bersihkan badanmu yang bau itu…. Ckckckck, setelah itu pergilah masak…” lanjutku

“masak sendiri, aku sibuk!” apa katanya… aku sibuk??? Astaga…

“zzz,” aku meninggalkannya… sejak kapan aku tidak bisa membalikan kata-kata anak itu..

#########

Author POV

“kami menunggu cucu… berharap sekali…” kata eomnanya seohyun

“omonim… seohyun masih harus kuliah… kami akan memberikannya setelah dia lulus… iya, kan.. jagi??” jungmo memeluk pundak seohyun, yang mukanya langsung berubah jadi tajam..

“hmmm,  nee… gomawo sudah mau mengerti, jungmo-ssi” seohyun langsung menginjak kaki jungmo dengan hak tinggi… mukanya menyiringai membuat jungmo pucat

“hehehehe… kita akan punya satu anak laki-laki yang mirip denganmu, dan yang perempuan mirip denganku,… kita akan menamainya, Hyunjung dan   Seojung… hahahahaha” jungmo menyingkirkan kaki seohyun, dan mengeseknya, membuat seohyun geli, dan posisi duduknya jadi aneh..

Kedua orangtua mereka Cuma terheran melihatnya, mereka Cuma berpikir mungkin begini pasangan jaman sekrang…

“hmmm… aku suka itu..” seohyun mencubit punggung belakang jungmo yang membuat jungmo langsung berteriak “kau kenapa, yeobo ah~” seohyun pura-pura tak tahu dan mengelus muka jungmo

“gwenchana.. tiba-tiba tadi punggungku sakit sekali…” muka jungmo tersenyum dengan kobaran api..

“kau harus memperhatikan kesehatanmu, jungmo-ssi” muka seohyun juga tersenyum dengan mata puas…

Yah mungkin mereka akan tetap seperti ini… JUNGMO VS SEOHYUN, ronde 2~~

#########

Seohyun POV

“kau merebut semua kebahagiaanku kau tahu? Kau brengsek, kau masih bicara seperti itu tadi? Siapa dirimu?” aku ingin sekali membunuhnya tadi…

“yah… kau tidak mau berpura-pura di depan orang tua kita, kau mau kita terlihat canggung.. aku seharusnya yang marah bukan kau…” dia menjawab dengan nada sewot… aku ingin menangis rasanya… kenapa seperti ini.. aku harus hidup dengannya sampai kapan?

“kau arrogant, bodoh.. hidungmu besar dan bibirmu monyong..” aku menatapnya dengan muka ingin sekali “mencekiknya”

“setelah kupikir-pikir, aku bosan meladeni wanita aneh sepertimu… aku mau pergi ke suatu tempat, kau diamlah sebentar..” katanya memandangku dengan muka malas… heh?? Ini pertama kalinya dia tidak membalas ocehanku… kenapa dia?? Kalah?? Aku Cuma memalingkan wajahku menatap pemandangan jalan raya dari jendela…  aku membalas sms dari kyu… dia sangat mengkhawatirkanku… maafkan aku kyu…

“ayo turun, sudah sampai..” kata si babbo itu… aku malas sekali, lebih baik aku di mobil saja membalas sms dari kyu

“andwae… aku disini saja..” jawabku, sambil memalingkan mukaku

“kau gila? Kenapa aku itu keras kepala? Kau mau kau diperkosa? Turun sekarang…” dia mengkat tanganku… lalu mengendongku…

“apa-apaan kau? Turunkan aku!!” aku mulai mendorong badanku supaya dia menurunkan, tapi yang ada dia menurunkanku dan mengendongku seperti cinderalla lagi… aishhh apa mau orang ini!

“kau tidak bisa berlaku seperti wanita lainnya? Disaat ada orang yang menkhwatirkanmu, kau seharusnya berterimakasih, kau bisa jatuh berjalan dengan higheels 7cm mu di jalan berbatuan begini.. “ katanya membuatku terdiam.. aku Cuma mengangguk.. setelah aku sadari, ini seperti rumah sakit?? Buat apa kita kemari.. aku ingin menanyakan hal itu… tapi dia terlihat serius sekali..

“kau duduklah disini… sebentar.. tunggulah..” dia menyuruhku menunggu di depan kamar bangunan tua ala eropa itu… dia mendorong kursi roda dari kamarnya.. aku melihat seorang wanita, dia cantik, putih dan masih terlihat muda.. sekitar 45an?? Matanya kosong dan sayu… jangan-jangan… eomnanya si babbo itu?? Ada apa ini… dia Cuma duduk di sebelahku sambil menyuapi wanita itu… jangan-jangan.. dia pulang malam sekali gara-gara ini?? Setiap minggu dia pergi juga karena ini?? Aku jadi terenyuh… dia sangat menyayangi eomnanya..

“ini eomnaku, seohyun-ssi… kau bisa memanggilnya ahjumma…” tiba-tiba dia menatap ke arahku dan tersenyum kecut… sebenarnya apa yang etrjadi pada eomnanya??

“aku tidak mau kelihatan tidak akur di depan eomnamu, jungmo-ssi…” aku tersenyum ke arahnya… dia punya masa lalu yang berat, itu yang kutahu dari sunny dan sunny pernah bilang kalau eomnanya sudah meninggal… dia menatapku lalu tersenyum seraya menganggukan kepalanya..

“eomna… ini istriku… seo joohyun… kita memang seperti ini, emmm.. karena abuchi yang memaksa… eomna tidak perlu khawatir… kami akan tetap bahagia..” aku tertegun sekali melihatnya… dia mencium tangan eomnanya… meskipun dia menyebalkan, tapi dia memang orang yang hangat

“eomna… ini aku seohyun, maaf baru bisa bertemu dengan eomna…” aku memegang tangan wanita berambut panjang itu, tangannya dingin…  dia tersenyum, aku merasa senang sekali, melihat eomnya bisa tersenyum.. “yeobo ah~, kita ke depan saja… bagiamana, eomna suka?” tanyaku ingin menyenangkan hatinya, hingga matanya yang sayu itu sedikit bersinar.. dia mengangguk memegangi tanganku dan jungmo

“ehmm, ayo… kau yang menyuapi eomna, aku akan mendorong kursi rodanya” kata jungmo tersenyum… aku mengangguk.. entah kenapa aku merasa bahgia sekali seperti ini, aku bisa membuat eomnya tersenyum…

##########

Jungmo POV

“kau tahu kau sangat mirip dengan eomna…” kataku kepadanya saat menemani eomna tidur..

“mirippp??” tanyanya sambil mengelus pipi eomnaku… entah kenapa mereka cepat akrab sekali.. diluar dugaanku

“ini… waktu eomnaku masih umur 22, sama sepertimu bukan, diapunya rambut hitam, mata, muka yang sama denganku…” dia melihati foto itu dan sedikit terkesima..

“matanya benar-benar mirip denganku, hidungnya juga.. uwaaahh~~” dia benar-benar wanita yang ceria, semakin dia tersenyum aku semakin ingat eomna waktu dulu…

“ayo, pulang kurasa eomna sudah tidur..” kataku menepuk pundaknya, dia mengangguk..

“kenapa tidak kita bawa saja eomna ke rumah?? Dia bisa tinggal bersama kita… daripada disini..” dia menahanku.. aku menghela nafasku…

“kita bicara di mobil saja… Inyoung-ssi, gomawayo, aku besok akan datang lagi… aku titip eomnaku..” aku berjalan menuju luar rumah yang sepert villa di atas bukit itu, aku mengendong seohyun di belakangku… (*piggy-back)

“babbo ah~ kenapa kita tidak membawa eomnamu saja??” tanyanya

“eomna.. dulu hidup bersama abuchi, tapi harabochi dan haelmonie tidka pernah setuju dengan pernikahan mereka karena eomna miskin… mereka harus bercerai ketika aku masih 5 tahun… abuchi eninggalkan kami.. hingga aku lulus sd, tiba-tiba harabochi membawaku pergi dan membakar rumah kami.. eomna waktu itu terjatuh dan kepalanya terbentur batu… aku tidak bisa bertemu dengannya sampai harabochi meninggal ketika aku kuliah… aku mencari eomna.. dan yang kutemukan eomna ada di rumah sakit jiwa dulunya, karena depresi berat..aku memindahnya ke villa ini dengan suster yang bernama inyoung dan beberapa orang yang bsia kupercaya.. untuk sementara sampai aku bisa membawa eomna bersamaku..” aku menjelaskan semuanya, mungkin aku tidak sadar, tapi aku merasa air mataku mulai mengalir di pelupuknya…

 “babbo-ah~~ gwenchana?” dia bertanya..

“gwenchana.. turun dan masuklah” kataku tersenyum.. aku masuk ke mobil, dan berusaha menghidupkan mobil, tiba-tiba tangannya menahanku..

“menangislah, aku tidak bisa banyak membantu.. aku pinjami pundakku… besok kita bertengkar lagi… jadilah kim jungmo yang arrogant, bodoh, dan tak tahu malu.. Cuma sehari ini menangis, besok  kau bisa menghinaku lagi..” dia mengelus kepalaku… aku mulai menangis… aku tidak tahu kenapa… dia memelukku… dia terasa sangat hangat… meskipun hujan diluar terasa dingin, senyum dan pelukannya membuatku merasa nyaman… aku semakin menginginkan yang lebih.. aku egois, dia bukan milikku.. aku tidak bisa percaya kecuali padanya, aku tidak punya keraguan padanya, semua trauma yang kudapat dulu terasa benar-benar terkubur… jangan… jangan sampai aku jatuh cinta padanya..

TBC