Which should I choose [Part II]


Title : Which should I choose [Part II]

Cast : Shin Hachan

Tan Hangeng

Cho Kyuhyun

Shin (Park) Chanyeol

Genre : Romance

Author : Shinotitotitot

Disclaimer : FF & para pemain punya saya xD  *dihajar readers*

###

Author POV end

Hachan POV

“Aish, baiklah baiklah! Aku keluar. Puas kau?!”. Kataku menyerah. Aku tidak tahan dengan orang gila ini.

Aku menghampiri Kyuhyun di balkon yang sedari tadi menungguku.

“Matamu sembap”. Kata Kyuhyun sambil memegang pelupuk mataku.

Aku menepis tangannya dengan kasar. “Mau apa kau hah?!”.

“Haha, kau benar-benar seperti anak kecil Shin Hachan. Aku sepertinya tertarik denganmu”. Canda Kyuhyun.

He? Apa katanya? Dia tertarik padaku? Dasar namja gila!

“Huh, sayangnya aku tidak suka padamu Kyuhyun-sshi”. Kata Hachan.

“Sebenarnya, aku juga tidak mau dijodohkan. Tapi, orang tua kita itu sudah lama merencanakannya. Mereka berjanji akan menikahkan kita nantinya”. Jelas Kyuhyun.

“Aku tidak butuh ocehanmu namja gila”.

“Ya! Kenapa kau memanggilku namja gila? Dasar yeoja gila!”.

“Kau ini!”. Hachan pergi meninggalkan balkon, tapi tangannya ditarik oleh Kyuhyun.

“Jangan pergi dulu”.

“Kenapa? Itu hakku”.

“Temani aku disini.” Pinta Kyuhyun.

“Jiah, najis ogah ah”. Aku pergi dan melepaskan tangannya yang menggenggam erat tanganku.

“Dasar, anak kecil haha”. Batin Kyuhyun.

###

@Kyunghee University

Dasar! Dimana sih monyet itu? Hari ini ada mata kuliah kan? Kenapa dia belum datang juga.

Tiba-tiba aku melihat seorang namja yang melambaikan tangannya padaku.

“Hachan!”. Sapanya.

Aku melambaikan tanganku kemudian menghampirinya.

“Hei monyet! Kenapa kau baru datang ha?”. Kataku kasar.

Dia menyipitkan matanya. “Apa kau bilang? Monyet? Jinjja, namaku EunHyuk, Shin Hachan! Bukan M-O-N-Y-E-T”.

Aku tersenyum mengejek, “Hahaha liat saja dirimu Hyuk, kau mirip monyet!”.

Karena kesal, dia menjitak kepalaku. Dan langsung berlari dari situ.

Aku memegangi kepalaku yang sakit karena jitakannya. “Ya!! MONYET!!”.

###

Mata kuliah sudah selesai, aku menunggu EunHyuk. Seperti biasa, kami pulang bersama.

Tiba-tiba, HP ku berbunyi. Dari HanKyung oppa rupanya.

From : HanKyung oppa

Annyeong Hachan! Hari ini panas sekali, kau mau menemaniku ke toko es krim? Aku sangat kepanasan.

From : Hachan

Baiklah oppa, dengan senang hati.

From : Hankyung oppa

Kau kujemput di depan gerbang ya, tunggu sebentar.

Aku bermimpi? Dia mengajakku ke toko es krim! Hm, ini seperti kencan.

Aku tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila. Kemudian EunHyuk menatapku keheranan. Dia mengangkat sebelah alisnya.

“Hei, Hachan. Gwaenchanayo? Mau kuantar ke rumah sakit?”. Tanyanya.

Aku masih saja tersenyum tidak jelas. “Gwaenchana, Hyuk. Tidak perlu ke rumah sakit”. Jawabku.

“Kau sudah gila rupanya, kajja! Kita pulang”. Dia menarik tanganku.

“Ah ani Hyuk. Aku ada janji, kau pulanglah duluan”. Kataku.

EunHyuk menghembuskan nafasnya, “Baiklah, hati-hati ya”. Katanya sambil melambaikan tangannya dan pergi menjauh.

###

Aku sekarang sedang ada di toko es krim bersama HanKyung oppa. Dia yang mentraktirku.

Kami duduk di dekat jendela, agar tidak panas meskipun AC ruangan sudah dinyalakan.

Setelah memesan pesanan, pelayanpun meninggalkan kami berdua

“Hachan, bagaimana kabarmu?”. Tanyanya.

Aku menumpukan kedua tanganku di dagu. Menghela nafas sebentar kemudian berbicara. “Tidak baik-baik saja oppa”. Kataku

HanKyung oppa tersenyum. “Waeyo?”.

Aku membalas senyumannya. Tertawa getir. “Aku akan dijodohkan oppa”.

Seketika itu raut wajah HanKyung oppa berubah. Wajahnya memerah sekarang. Terlihat seperti orang yang mau meledak.

“Dengan siapa?”.

“Dengan kenalan keluargaku, namanya Cho KyuHyun. Dia namja yang gila dan tidak sopan”.

“Cho… KyuHyun?”.

“Iya, oppa. Waeyo?”.

“Ah aniyo. Gwaenchana Hachan”. Dia berusaha tersenyum getir padaku.

Setelah kami memakan pesanan kami, HanKyung oppa pun mengantarku pulang.

###

Hachan POV end

Hankyung POV

@Home

Aku merebahkan tubuhku di kasur. Enak sekali rasanya.

Tunggu. Hachan akan dijodohkan dengan Kyuhyun? Ini benar benar gila. Aku sangat shock.

Tok tok tok

Aku beranjak dari kasur, dan berjalan menuju pintu. Membukanya dan ternyata yang berkunjungn adalah Cho Kyuhyun…

“Hai hyung!”. Sapanya.

Ya, aku kenal dengannya. Aku kenal dengan Cho Kyuhyun. Dia adalah anak dari pamanku. Jadi kami masih mempunyai hubungan darah.

Pamanku bilang, dia memang akan menjodohkan Kyuhyun dengan anak teman perusahaannya. Dan itu adalah Hachan. Aku benar-benar shock.

Kyuhyun duduk di sofa dan menyalakan LCD TV-ku. Dia terlihat sangat nyaman. Kemudian aku duduk di sebelahnya.

“Kyuhyun-ah”. Panggilku.

“Nde, hyung?”. Dia menoleh sebentar padaku kemudian memfokuskan pandangannya ke arah TV.

“Hmm, Kyu apa benar kau akan dijodohkan dengan Shin Hachan?”. Tanyaku ragu-ragu.

Dia menoleh kaget. Matanya terbelalak.

“Hyung, dari mana tahu hal ini?”.

“Ani. Aku adalah teman dari Hachan. Lumayan dekatlah”. Ujarku.

Dia menghela nafasnya, “Ya, benar hyung~ aku akan dijodohkan dengan Shin Hachan”.

Aku berdiri menghadapnya sehingga pandangannya ke TV terhalang. Aku menariknya berdiri.

“Kyu, aku mohon batalkan perjodohan ini dan jauhi Hachan!”. Aku mengancamnya.

Suasana hening sesaat. Dia tersenyum. “Waeyo hyung? Kau suka padanya? Tenang, aku tidak mungkin menyukai anak kecil itu”. Katanya sambil memamerkan evil smirknya.

Bughhh

Aku menghajar wajah Kyuhyun.

“Jangan kau permainkan dia, Kyu!”. Kemudian aku meninggalkannya dan berjalan menuju kamarku.

Kyuhyun tersenyum evil. “Hm, sepertinya ini menarik”. Batinnya.

###

Hankyung POV end

Hachan POV

“Ya!! Monyet! Jangan sentuh HP-ku!”. Aku sedang memperingatkan Eunhyuk agar menjauh dari HP-ku.

Tapi terlambat, dia sudah mengambilnya. Dia sepertinya membuka inbox-ku. Sangat menyebalkan memang.

Dan aku sendiri sedang diikat oleh monyet jelek itu. Agar aku tidak bisa mengambil HP-ku.

“Ya!! Monyet!!”.

EunHyuk tertawa. “Hahaha jadi pacarmu itu namanya Hankyung ya? SMS darinya romantis sekali”.

Kurang ajar! Monyet sialan itu menertawaiku. Memang sih, SMS dari Hankyung oppa seperti SMS dari kekasih. Mulai dari mengucapkan selamat tidur sampai menanyai apakah aku sudah makan atau belum.

Tiba-tiba Chanyeol oppa menghampiri kami. Mungkin dia kesini karena mendengar ada kata-kata “HanKyung” tadi.

Dia mendekat ke Eunhyuk. “Hankyung? Dia kenapa?”. Tanya Chanyeol oppa.

“Ah ani oppa… “. Aku bermaksud menjelaskan tapi Eunhyuk memotong pembicaraanku.

“Hankyung itu pacar Hachan!”. Kata Eunhyuk semangat. Kalau aku sedang tidak diikat, akan kutendang mulut monyet itu. Menyusahkan saja.

Chanyeol oppa tertawa. “Jinjja Hachan? Hankyung itu pacarmu?”.

Dia ini, bukannya melepaskanku tambah bersekongkol dengan Eunhyuk.

“Ani oppa, kami hanya berteman”. Kataku enteng, mencoba tenang.

“Dia bohong hyung!”.

“Ya! Monyet jelek! Awas kau ya”.

Chanyeol oppa memandang pertarungan sengit kami. Dan dia hanya berkata, “Hei, Hachan! Kau dan Hankyung cocok kok. Tapi sayang kau harus dijodohkan. Hahaha”.

Dia ini gila atau bagaimana sih? Benar-benar tidak waras oppaku yang satu ini.

“Ya! Oppa lepas tali ini!”.

###

Waktu hari Sabtu, harabeoji mengundang Kyuhyun ke sini. Mereka ingin kami makan bersama.

“Hachan, kenapa kau belum berdandan?”. Tanya eomma padaku.

Aku duduk di sofa dan membaca majalahku. “Ani eomma. Kalian saja yang makan malam, aku tidak tertarik. Mianhae”.

“Ya! Hachan, ayo berdandanlah. Habis ini calon suamimu datang!”. Eomma berusaha mengingatkanku, tapi sikapku hanya acuh tak acuh.

Aish.. perjodohan itu tetap dilanjutkan rupanya. Huh siapa memangnya yang mau menikah dengan Cho Kyuhyun? Namja gila itu. Tak sudi aku.

“Andwae! Jangan mengaturku terus!”. Aku melemparkan majalah itu ke lantai.

Aku berlari keluar rumah. Berlari entah mau kemana. Kudengar eomma memanggilku sambil berteriak.

“Hachan! Kembali!”.

Huh, memang aku bodoh apa. Mau disuruh kembali.

Cukup capek juga berlari-lari seperti tadi. Kuputuskan untuk duduk sebentar di taman dekat rumahku.

Ketika aku mau duduk di bangku taman, kulihat Cho Kyuhyun juga duduk di sana dengan anjing peliharaannya mungkin.

Aku bersembunyi di balik pohon besar agar tidak ketahuan. Kudengar dia bergumam.

“Hei, Doggie. Kau tahu? Aku akan dijodohkan dengan seorang perempuan yang tidak kukenal. Dia itu tidak sopan sekali, masa aku dipanggil namja gila. Dia benar-benar tidak waras rupanya”. Kata Kyuhyun sambil mengelus-elus kepala anjinganya itu.

“Dan, habis ini aku harus pergi ke rumahnya. Kakeknya mengundangku untuk makan malam. Malas sekali kan? Apalagi dengan yeoja gila itu”.

Ha? Dia mengataiku lagi? Dasar namja gila! Awas kau ya.

Krosak.

Oh my, aku tidak sengaja menginjak ranting. Ah dasar pabo sekali aku ini.

Kulihat Kyuhyun menoleh, “Nuguya?”. Katanya.

Gyaaaa… mati aku. Aku harus bagaimana ini? Tuhan, tolong aku!

Kuintip ternyata Kyuhyun berjalan ke arah pohon besar yang kubuat untuk bersembunyi. Tanpa pikir panjang, aku langsung lari.

Nafasku tersengal. Ngos-ngosan sekali.

“Hachan-ah?”.

Aku mendongakkan kepalaku. Kulihat ada Hankyung oppa didepanku.

“Hai oppa”. Sapaku manis.

“Hai juga. Kau sedang apa disini? Kenapa nafasmu tersengal begitu?”. Tanyanya bertubi-tubi.

Aku tersenyum. “Aniya oppa. Oppa sendiri sedang apa?”.

“Ah, aku sedang berjalan-jalan sore saja kok”. Katanya. “Mau kuantar pulang?”. Lanjutnya.

“Oh, oke”. Kataku.

Hankyung oppa mengantarku pulang sampai depan rumahku.

Waktu aku dan dia sudah saling berpamitan kulihat Cho Kyuhyun sedang ada di teras rumah. Duduk bersama Chanyeol oppa.

Aku berjalan melewati mereka tanpa melihat ke arah mereka. Bersikap acuh tepatnya.

“Hachan”. Panggil Chanyeol oppa.

Aku berbalik, “Apa?”.

“Kau tidak sopan sekali sih. Kyuhyun sudah menunggumu dari tadi, masa kau tidak menemuinya. Malah bersikap acuh”.

Aku melirik Kyuhyun sebentar kemudian mengalihkan pandangan ke Chanyeol oppa. “Huh, dia menungguku? Untuk apa? Tidak penting”. Kataku, dan kemudian berbalik dan berjalan ke dalam rumah.

“Untuk kencanlah”. Kata Kyuhyun enteng.

Aku berhenti sejenak. Berbalik lagi dan menatap mukanya dengan wajah kesal.

“Mianhae Kyu, aku T-I-D-A-K T-E-R-T-A-R-I-K”.

Kyuhyun menarik tanganku dan menyeretku ke dalam mobilnya.

“Kyu, semoga sukses”. Kata Chanyeol oppa sambil melambaikan tangannya pada kami.

Kyuhyun memaksaku masuk ke dalam mobil. Dia menyalakan mesinnya dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Suasana di dalam mobil menjadi hening. Aku mengalihkan pandangan ke luar jendela mobil. Sedangkan Kyuhyun sedang sibuk menyetir. Matanya hanya fokus ke jalan.

Dia membawaku ke sebuah taman yang penuh bunga. Indah sekali pemandangannya. Aku berlari kesana kemari seperti anak kecil sambil tersenyum senang. Sedangkan Kyuhyun hanya duduk bersandar di pohon.

Dia memamerkan evil smilenya. “Akhirnya kau tersenyum juga”. Katanya.

Aku langsung berhenti melanjutkan aktivitasku. Menoleh padanya.

“Apa?!”.

Dia tertawa. “Kau sekarang jutek lagi. Benar-benar gadis yang menarik”.

“Namja gila”.

He? Dia tidak membalas perkataanku hah? Tumben.

Kulihat Kyuhyun menulis sesuatu dengan pisau sakunya di batang pohon yang disandarinya.

Aku tidak begitu jelas melihatnya. Kuputuskan untuk melihat lebih dekat. Tahu-tahu aku sudah disamping Kyuhyun.

“Apa itu?”. Tanyaku bingung.

“KyuChan couple”. Katanya sambil memamerkan evil smilenya.

Mataku membulat. Menatapnya dengan tatapan bengis. “Apa-apaan ini hah? KyuChan? Tidak tidak”.

“Wae? Ini bagus kok”.

“Pokoknya tidak!”. Aku membentaknya kemudian berbalik dan berlari ke suatu arah. Tiba-tiba aku terpeleset lumpur.

Kakiku terkilir. Sakit sekali.

Kyuhyun berlari mengejarku. Memegang kakiku yang terkilir tadi. “Gwaenchanayo?”. Katanya cemas.

Aku meraung kesakitan. “Aniya. Ini sakit sekali Kyu”. Kataku.

“Baiklah, ayo kita pulang. Aku akan membawa ke rumah sakit terdekat”.

Kyuhyun menggendongku di belakang. Tumben sekali dia baik.

“Ehm, Kyu. Gomawoyo”. Kataku dengan nada yang sangat pelan dan kepala yang menunduk.

“Apa? Kau bicara apa?”. Kyu menggodaku dengan pura-pura tidak mendengar perkataanku.

“Tidak jadi!”. Kataku ketus.

“Haha kau gampang sekali marah ya”.

“Huh, kau ini!”.

Waktu aku mengalihkan pandangan lurus kedepan, kulihat ada sosok yang lumayan aku kenal. Ya, itu adalah Hankyung oppa. Sedang apa dia disini?

“Hankyung  oppa!”. “Hankyung hyung!”. Aku dan Kyuhyun secara bersamaan memanggil Hankyung oppa.

Sedangkan Hankyung oppa hanya menatap kami dan berkata terbata-bata. “Hai Hachan.. dan hai juga Kyu”.

Aku menatap mereka berdua dengan heran, “Kalian berdua saling kenal”. Tanyaku.

Apa maksudnya ini?


-ToBeCon-


Sekali lagi keep RCL ya 🙂

Makasih yang kemarin udah mau komen di FF-ku dan minta untuk diterusin. 

Mungkin FF yang ini rada gaje, soalnya aku bikin waktu ujian T.T


Gomawo buat yang komen ^^ and don’t be a SiDers!


9 thoughts on “Which should I choose [Part II]

Leave a comment