Can You Hear Me? { chapter II}


Cast: Cho Kyuhyun, Kim Taeyeon, Park Jungsoo, Seo Joohyun.

Type: continue

Genre: friendship, family, and romance.

Author: Carrie Cho

            Previously..

            Jungsoo menolehkan wajahnya ketika ia mendengar pekikan Taeyeon. Ia menghela napas kasar, ia tahu apa yang membuat gadis itu memiki senang. Kyuhyun—ya—lelaki yang tadi siang di sekolah datang mengunjungi kafe ini.

            Dengan  tidak bergairah, ia menusuk-nusuk kue pesanannya. Mengapa ia bisa cemburu melihat Taeyeon dengan Kyuhyun? Siapa dia? Apa haknya untuk bisa cemburu? Tetapi ia sangat tidak menyukai kedekatan Taeyeon dengan Kyuhyun. Ia sangat tidak menyukainya.

           “ Tampaknya aku salah. Aku cemburu kepada gadis yang baru saja kukenal beberapa jam yang lalu di sekolah, sekaligus gadis yang sudah memiliki pacar!” desisnya. Ia menatap Kyuhyun dengan tajam—bersamaan ketika lelaki itu sedang menatap ke arah mejanya.

***

CAN YOU HEAR ME?

Sore itu suasana begitu indah. Semburat langit berwarna merah-oranye, serta burung-burung yang mengepakkan sayapnya dengan gemulai di udara membuat suasana sore itu semakin indah. Semilir angin yang lembut ketika menggelitik kulit membuat sensasi tersendiri menikmati bergulirnya sang raja siang digantikan oleh sang dewi malam yang tidak lama lagi akan keluar dari peraduannya.

            “ Kyu, aku jadi ingat waktu kita kecil dulu. Tempatnya di taman ini bukan?” ucap suara lembut itu. Kyuhyun menolehkan wajahnya dengan pelan, menatap seorang gadis di sampingnya. Gadis itu tersenyum dengan apa yang sedang ada dalam pikirannya. “ Ketika kau menangis hanya karena kau gagal menjadi juara kelas.” sambung gadis itu.

            Kyuhyun tersenyum malu, ia menundukkan wajahnya yang semburat kemerahan sementara kakinya ia ayunkan, mengukir sebuah huruf di atas hamparan pasir taman. Gadis itu melanjutkan kisahnya.

            “ Saat itu kau menangis seperti anak kecil di rumah, kau tidak mau keluar kamar dan sama sekali tidak mau makan. Hingga Ahra eonni harus membujukmu dengan membelikanmu kaset game baru tapi sayangnya cara tersebut tidak ampuh. “ terang gadis itu. Ia berusaha untuk menahan tawa ketika mengingat saat itu.

            “ Hingga akhirnya aku berhasil membujukmu dengan mengajakmu bermain. Saat itu kita makan es krim bersama, uang kita hanya cukup untuk membeli satu es krim hingga akhirnya kita makan es krim 1 untuk berdua. Dan saat itu kau mengajakku kemari, dengan gembiranya kau membuatkanku istana pasir. Saat itu kau benar-benar melupakan kesedihanmu.” Kyuhyun tersenyum malu, ia menggelengkan kepalanya berusaha untuk menahan tawa.

            “ Yaa! Sudahlah jangan diteruskan, aku malu.” ujar Kyuhyun. Gadis itu tersenyum manis sekali, ketika ia tersenyum—kedua matanya yang indah menyipit membentuk bulan sabit disana. Kyuhyun beranjak dari ayunannya dan menghampiri gadis itu. “ Seohyun ah, bagaimana kalau kita membuat istana pasir lagi?”

            Seohyun mengangguk setuju, dan ia pun bangkit dari ayunannya. Kemudian mengekor Kyuhyun. Ketika ia menghampiri Kyuhyun, tiba-tiba lelaki itu tersenyum jahil. Ia berjongkok dan mengambil segenggam pasir taman kemudian ia semburkan ke arah Seohyun.

            “ Kyunnie ya!” teriaknya kesal. Ketika seragam sekolahnya menjadi kotor akibat ulah Kyuhyun. Kyuhyun tertawa terbahak-bahak ketika Seohyun terlihat sangat kotor. Seohyun mengulum mulutnya dan mengambil segenggam pasir, dan membalas perbuatan Kyuhyun.

            “ Kena kau!” pekik Seohyun girang. Kyuhyun menatap gadis itu dengan tajam, ketika kini bajunya yang menjadi korban. “ Kyuhyun jelek~~” olok Seohyun sembari tertawa. Ia pun segera mengambil tas miliknya dan berlari meninggalkan Kyuhyun.

            Kyuhyun melipat kedua lengannya dan mengejar Seohyun yang sudah terlebih dahulu meninggalkannya. Secepat apa pun Seohyun berlari, hingga akhirnya Kyuhyun berhasil menangkap lengannya.

            “ Seo Joohyun!” ujar Kyuhyun gemas. Seohyun tertawa terbahak-bahak dan memencet hidung Kyuhyun dengan gemas. Kyuhyun menggelengkan wajahnya dan ikut tertawa bersama Seohyun.

            “ Ah, sudahlah. Sudah cukup untuk bermain hari ini. Waktunya pulang!” kata Kyuhyun. Seohyun mengangguk setuju, dan tersenyum.

            Kyuhyun membalas senyum gadis itu dengan sangat manis. Meski tanpa disadari gadis itu, degup jantung Kyuhyun kini sudah tidak beraturan. Seohyun menatapnya dengan lembut, dan kemudian menarik lengannya—menuntun Kyuhyun berjalan bersamanya. Kyuhyun menatap tangan yang menuntunnya, dan bergantian kini ia menggenggam tangan  kecil itu, dan merangkul Seohyun.

            “ Seohyun ah, saranghae.” Bisik Kyuhyun pelan. Dan sayang, gadis itu tidak mendengarnya.

            ___

            “ Mau kemana kau, Jungsoo?” ujar Kim Ahjusshi—pelayan kediaman Jungsoo. Jungsoo tidak menjawab dan berjalan melenggang keluar rumah menuju mobilnya. Kim Ahjusshi hanya bisa menggelengkan kepalanya prihatin akan kelakuan tuan mudanya.

            Jungsoo memasukan kunci mobilnya dan ia pun menyalakan mobilnya berlalu meninggalkan mansion keluarganya. Sepanjang jalanan pikirannya dipenuhi oleh kekalutan akan—gadis itu. Hal yang membuatnya tidak nyaman adalah ketika bayang-bayang gadis itu selalu menyelinap ke dalam benaknya.

            Hingga tanpa disadarinya, ia telah melajukan mobilnya menuju kafe. Kafe yang ia kunjungi tadi sore dan dimana gadis itu pun bekerja. Ia pun memakirkan Audinya tepat di depan kafe itu, dari dalam kaca mobilnya ia bisa melihat gadis itu masih bekerja.

            Apa yang kupikirkan? Mengapa aku bisa sampai disini? Ahh, Jungsoo ada apa denganmu!!

            Gadis itu mengelap meja pengunjung dan sesekali mengusap peluh yang mengucur. Kerut-kerutan wajahnya menandakan bahwa ia sangat kelelahan. Begitu Jungsoo akan membuka pintu mobilnya dan berniat keluar tiba-tiba ia menghentikan niatnya. Apa yang akan ia lakukan selanjutnya?

            Apakah ia akan kembali mengunjungi kafe tersebut dan berdalih hanya untuk membeli salah satu menu yang disajikan di sana. Tapi apakah itu tidak terlalu mencolok baginya jika mengunjungi suatu tempat lebih dari 1 kali dan dalam 1 hari? Jungsoo menepuk-nepuk keningnya.

            “ Apa aku tunggu Taeyeon keluar saja?” gumamnya. Sesaat kemudian senyum lebar terbentuk di bibir Jungsoo. Ia pun memantapkan diri keluar dari mobilnya, dan berjalan tegak menuju sebuah tempat yang agak tersembunyi namun tidak menghalangi pandangannya dari kafe tersebut. Ia akan berdiri disitu hingga Taeyeon keluar dari tempat kerjanya.

***

            Taeyeon menarik napas panjang dan mengusap peluh yang mengucuri pelipisnya. Ia melempar kain pembersih dengan asal ke toilet sebelum akhirnya mencuci kain pembersih yang baru saja ia gunakan untuk membersihkan meja-meja kafe. Sekilas ia melirikkan matanya dan melihat jarum jam menunjukkan pukul 7.15.

            “ Taeyeon ah, jika kau sudah mencuci. Lebih baik kau pulang saja, sudah malam. Tidak baik seorang gadis sepertimu jalan di malam hari.” ujar Siwon—yang tidak lain adalah pemilik kafe tempat Taeyeon bekerja. Taeyeon mengangguk pelan, dan mengusap peluh yang lagi-lagi mengucur.

            “ Maaf, Taeyeon ah. Hari ini aku tidak bisa mengantarkanmu, pekerjaanku masih banyak.” kata Siwon lagi. Taeyeon mengelap tangannya yang basah, dan tersenyum sembari menghampiri lelaki itu.

            “ Tidak apa-apa. Aku masih bisa pulang menggunakan bus. “ ucapnya. Siwon tersenyum. Gadis itu pun berjalan menuju loker miliknya, dan membukanya dan mengambil baju seragamnya. Ia mematut di cermin melihat refleksi dirinya setelah berganti baju seragam dan dilapisi hoodie kesayangannya.

            Ketika ia akan menutup lokernya, ia menatap sekilas sebuah foto yang sengaja ia tempel di balik lokernya. Sebuah foto dirinya, Kyuhyun, dan juga Seohyun. Kyuhyun berada di tengah-tengah dan merangkul Seohyun juga Taeyeon. Kala itu mereka masih duduk di bangku SMP. Taeyeon tersenyum dan mengelus foto tersebut dengan pelan sebelum akhirnya ia sadar hari sudah malam.

            “ Siwon ah, aku duluan. “ ujarnya sembari membungkukkan badannya. Siwon tersenyum dan sejenak menghentikan sesuatu yang sedang dikerjakannya.

            “ Hati-hati~~” pesan Siwon.

            ___

            Taeyeon melirikkan pandangannya ke sekelilingnya. Hari memang sudah sangat gelap, lampu-lampu gedung dan jalanan sudah dinyalakan menambah semarik Seoul di malam hari. Taeyeon menggosokkan tangannya, dan meniup-niup sejenak untuk mendapatkan kehangatan. Ia pun lalu berjalan menyusuri trotoar menuju halte bus yang terletak tidak begitu jauh.

            “ Ahjumma, aku mau roti bakarnya 1 saja.” ujarnya memesan sebuah roti bakar di pinggir jalan yang masih buka. Karena ia sangat lapar sekali. Tidak berapa lama, sang penjual pun memberikannya 1 potong roti bakar panas.

           “ Terimakasih,” ucapnya seraya memberikan pecahan uang 5 won. Dan kembali melanjutkan menuju halte bus. Taeyeon meniup-niup kepulan roti bakar yang masih sangat panas sebelum ia gigit.

            Tiba-tiba  Taeyeon menghentikan langkahnya, dan membalikkan badannya ke belakang. Ia merasa seperti ada seseorang yang sedang mengikutinya. Gadis itu pun mengangkat bahunya pelan, begitu menyadari tidak ada seorang pun yang terlihat sedang mengikutinya selain para pejalan kaki.

            ___

            “ Aiish, Jungsoo bodoh! Jangan sampai ia mengetahui kau mengikutinya~~” geram Jungsoo lebih kepada dirinya sendiri. Dengan gesit ia segera bersembunyi di balik tembok ketika Taeyeon mulai menyadari seseorang yang mengikutinya.

            Jungsoo mengintip sekilas, sebelum akhirnya ia menarik napas lega ketika Taeyeon melanjutkan kembali perjalanannya. Dengan langkah santai, dan berusaha untuk tetap tidak jauh dari gadis itu ia berjalan di belakang Taeyeon. Langkahnya terhenti sesaat ketika gadis itu akhirnya menaiki sebuah bus. Jungsoo melirik ke sekeliling sebelum ia mengejar bus tersebut dan menaikinya.

            Ia mengeluarkan beberapa koin, dan menutupi wajahnya dengan hoodie yang ia pakai. Jungsoo berjalan menuju tempat duduk Taeyeon dan sekilas melirik ke arah gadis itu, dan ia memilih tempat duduk tepat di belakang Taeyeon. Jungsoo tersenyum dan tatapannya tidak bisa terlepas dari gadis yang duduk di depannya.

            “ Apa yang sedang dipikirkan, Taeyeon?” gumamnya. Ketika ia melihat Taeyeon sedang terhenung sembari menatap jendela bus di sampingnya dengan tatapan hampa. Sepuluh menit kemudian, bus pun berhenti di depan halte yang lumayan jauh dari pusat kota. Di halte itulah Taeyeon akhirnya turun, dan Jungsoo pun mengikuti di belakangnya.

            Ia ingin memastikan Taeyeon sampai di rumah dalam keadaan baik-baik saja. Gadis itu berjalan menyusuri jalan perumahan rakyat biasa. Jalanan yang lumayan cukup gelap, lampu penerangan hanya dijumpai di beberapa titik. Ketika di persimpangan jalan, gadis itu berbelok dan ia pun membuka sebuah pagar rumah yang tepat di persimpangan jalan.

            Jungsoo tersenyum puas, ia mengetahui rumah Taeyeon. Dan setidaknya perasaaannya lega karena Taeyeon sampai di rumah dalam keadaan baik-baik saja. Jungsoo berlari kecil menghampiri rumah kecil tersebut.

            “ Selamat malam, Taeyeon ah.” ucapnya pelan sembari menengakkan kepalanya ke arah sebuah ruangan yang langsung menyala ketika gadis itu tiba di rumahnya. Mungkin itulah kamar Taeyeon.

***

           

            “ Yak! Cho Kyuhyun sampai kapan kau akan terus mengurung diri di kamar!” bentak Cho Ahra—kakak perempuan satu-satunya. Dengan kesal ia mengetuk pintu kamar Kyuhyun dengan keras. “ Cho Kyuhyun buka pintunya!” teriaknya yang sudah kesal hingga ubun-ubun.

            “ Aku ngga mau makan! Pokoknya aku ngga M-A-U-K-E-L-U-A-R!!” bentak Kyuhyun tidak kalah kerasnya dibanding kakaknya. “ Aku ngga mau diganggu!” Ahra mendengus kesal dan ia pun meninggalkan kamar Kyuhyun. Itu akan membuatnya lebih baik jika ia harus berlama-lama berdebat dengan adiknya itu.

            “ Ibu, anak itu tetap tidak mau keluar dari kamarnya. Aissh, anak itu memang sangat keras kepala!” gerutu Ahra kepada ibunya yang sedang sibuk memasak di dapur. Gadis itu menopang dagu di konter.

            “ Biarkan saja, nanti juga jika ia lapar dengan sendirinya akan keluar.” Sahut ibunya santai. Tiba-tiba dari arah luar terdengar bel pintu rumah berbunyi. Ahra menengok ke arah ruang keluarga. “ Ahra, kau buka pintunya.” Perintah sang ibu dengan lembut. Dengan malas Ahra berjalan menuju pintu masuk dan kemudian membukanya.

            “ Seohyun ah~” ujarnya ketika ia membukakan pintu. Anak perempuan manis dengan rambut sebahu yang menjuntai dengan indah. Seperti pipi yang putih seputih salju itu. “ Masuklah. Kau pasti mau bertemu dengan bocah menyebalkan itu.” ucapnya terkekeh. Seohyun—nama anak perempuan manis itu tersenyum dan lalu masuk ke dalam rumah kediaman Cho.

            “ Ah, mungkin kau bisa membujuknya keluar kamar.” kata Ahra yang berjalan terlebih dahulu di depan Seohyu  seraya menaiki tangga menuju kamar Kyuhyun.

            “ Memang ada apa dengan Kyuhyun, eonni?”

            Ahra menghela napas dan menghentikan langkah kakinya. “ Dia kesal dengan dirinya sendiri. Karena ia gagal menjadi juara pertama dan hanya mendapat posisi kedua. Kau tahu sendiri setiap tahun ia selalu meraih posisi pertama.” Terang Ahra. Seohyun menganggukkan kepalanya dengan pelan.

            “ Hey, Kyunnie. Ada tamu untukmu!” ujar Ahra sembari mengetuk pintu kamar Kyuhyun. “ Seohyun datang menemuimu!” tambahnya. Ahra menepuk pundak Seohyun dengan pelan dan berjalan menuruni tangga. Meninggalkan Seohyun seorang diri di depan kamar Kyuhyun.

            “ Kyunnie ya, kau ada di dalam?”

            “ Ada apa, Joohyun ah?” ujar Kyuhyun yang tiba-tiba membuka pintu kamarnya. Dan berdiri dengan tampang kusut. Seohyun menutup mulutnya untuk menahan tawa. “ Mengapa kau menertawakanku?” tanya Kyuhyun dengan datar.

            “ Kau jelek sekali. Cho Kyuhyun sangaaaat jelek sekali.” Olok Seohyun. Kyuhyun mengulum mulutnya dan menepak kepala Seohyun dengan pelan. Tidak lama kemudian, Kyuhyun pun tertawa.

            “ Kau akan terlihat tampan jika kau tersenyum.”

            “ Benarkah? Aku akan terlihat tampan jika tersenyum?” ujar Kyuhyun terperangah ketika barusan Seohyun memujinya. Seohyun mengangguk pelan. “ Ah, dari dulu pun aku memang sudah tampan.” ujarnya.

            “ Terserah kau saja.” balas Seohyun datar. “ Hey, aku bosan. Kita jalan-jalan yuk!” ajak Seohyun. Kyuhyun menggaruk pipinya, dan terlihat berpikir. “ Ah, ayolah. “ ujar Seohyun menyela perkataan Kyuhyun dan menarik lengannya.

            Kyuhyun hanya diam saja ketika Seohyun menarik lengannya bersamanya. Ketika keduanya tiba di lantai bawah, Kyuhyun berteriak untuk pamit keluar bersama dengan Seohyun. Sementara itu, Ahra tersenyum ketika akhirnya adiknya kembali seperti semula, tidak mengurung diri.

            “ Kau lihat ‘kan? Seohyun memang ratunya pengubah suasana hati anak itu.” decak ibunya. Ahra menolehkan wajahnya untuk menatap ibunya dan tersenyum.

            ___

            “ Kyunnie, aku mau es krim itu!” tunjuk Seohyun ke arah penjual es krim yang tidak jauh dari mereka. Kyuhyun melipat kedua lengannya di dada, dan menyipitkan matanya—tidak yakin.

            “ Ah baiklah. Kkaja!” ujar Kyuhyun seraya menarik lengan Seohyun. Dan keduanya pun menghampiri penjual es krim tersebut. “ Ahjusshi, vanilanya 2.” Kata Kyuhyun sembari menunjukkan 2 jarinya kepada si penjual es krim. Seohyun menyenggol lengannya pelan.

            “ Kau membawa uang?” tanyanya. Kyuhyun membulatkan bibirnya dan merogoh saku celananya, hanya ada 10 won. Cukup untuk 1 cone es krim. “ Ahjusshi, es krimnya hanya satu saja.” ralat Seohyun kepada penjual es krim. Kyuhyun menundukkan wajahnya.

            “ Mianhe, Seohyun ah. Aku hanya bisa membeli 1, ngga apa-apa ‘kan?” Seohyun mengangguk mengerti. Ia mengambil es krim yang sudah jadi dan kemudian membayarnya.

            “ Lalu?”

            Seohyun mengerutkan keningnya dengan dalam,” Apa?”

            “ Kita hanya memiliki satu es krim.”

            Seohyun mengambil es krim dari tangan Kyuhyun, “ 1 untuk berdua. Mengerti?”

***

            Taeyeon beranjak dari kursinya dan mengambil tasnya di bangku. Hari ini pelajaran sudah usai dan waktunya para siswa pulang ke rumah masing-masing—tapi tidak untuknya. Ia masih harus bekerja di kafe hingga malam sebelum akhirnya pulang ke rumahnya.

            “ Taeyeon ah, temani aku ke kantin yah.” ujar Sunkyu. Taeyeon menolehkan wajahnya dan menatap Sunkyu dengan malas. “ Hanya sebentar saja.”

            “ Baiklah.” balasnya. Sunkyu memekik girang dan mendorong punggung Taeyeon agar berjalan lebih cepat. Taeyeon hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan tingkah sahabatnya.

            Tidak biasanya Sunkyu meminta dirinya untuk menemaninya ke kantin—untuk apa lagi selain janjian dengan Sungmin, pacarnya. Siswa kelas XII yang sangat imut dan pintar bela diri tersebut. Sunkyu memang sangat berbeda sekali dengannya, ia begitu cepat bergaul dengan siapa pun.

            “ Sunkyu ya~~!” pekik Sungmin begitu keduanya tiba di kantin. Sunkyu melambaikan tangannya dengan girang ke arah pacarnya, dan berlari kecil menghampiri Sungmin. Taeyeon hanya tertawa melihat pasangan yang menurutnya sangat cocok tersebut. Sunkyu memang sangat lucu dan menggemaskan, dan tingkahnya terkadang persis seperti anak kecil dan juga maja tetapi disisi lain gadis itu pun bisa bersikap sangat dewasa sekali.

            “ Hai, Taeyeon ssi.” sapa Sungmin ramah. Taeyeon tersenyum manis, dan duduk di bangku depan Sungmin dan juga Sunkyu. Beberapa lama kemudian seseorang menghampiri meja mereka. Taeyeon tersenyum manis ke arahnya.

            “ Bagaimana keadaanmu tanganmu, Taeyeon ah.” tanya Jungsoo dengan lembut menunjuk perban yang melingkupi tangan kiri Taeyeon. Taeyeon terkekeh dan menunjukkan tangannya yang diperban kepada Jungsoo.

            “ Baik-baik saja.” balasnya. Sungmin dan Sunkyu menatap keduanya dengan tatapan aneh dan bingung. Mungkin mereka heran bagaimana Jungsoo dan juga Taeyeon bisa mengenal satu sama lain. Jungsoo memandang Sungmin dengan aneh, dan ia pun terkekeh pelan.

            “ Yaa, Sungmin ah, kau ini kenapa?” ujar Jungsoo yang membuat Sungmin sadar. Sungmin terkekeh ketika Jungsoo menatapnya dengan tatapan aneh.

            “ Sejak kapan kalian saling berkenalan?” tanya Sunkyu. Jungsoo mengangkat bahunya pelan, Sunkyu mengalihkan pertanyaannya kepada Taeyeon. “ Sejak kapan kalian berkenalan?” ulangnya.

            Taeyeon mengerjapkan matanya dan memutar bola matanya. Dan kemudian tersenyum. “ Sejak kemarin.” Balasnya. Sunkyu membulatkan bibirnya, dan tersenyum penuh arti kepada Sungmin di sebelahnya.

            Drrt…drrt…

            Ponsel Taeyeon bergetar dengan sangat keras. Gadis itu pun mengeluarkan ponselnya dan membuka sebuah pesan singkat baru yang tertera di layar ponselnya. Sesaat kemudian, wajah Taeyeon memucat ketika ia membaca pesan tersebut. Tanpa mengatakan apa-pun Taeyeon langsung beranjak dari bangku dan mengambil tasnya, meninggalkan kantin dengan tergesa-gesa.

            “ Taeyeon ah~~” pekik Sunkyu yang dihiraukan oleh gadis tersebut. Ia pun berlari untuk mengejar Taeyeon namun di tahan oleh Jungsoo. Lelaki itu menatapnya tajam.

            “ Biar aku saja yang mengejarnya.” ucapnya dingin. Dan berlari mengejar Taeyeon yang sudah jauh meninggalkan kantin. Sunkyu mundur beberapa langkah sepeninggal Jungsoo. Sungmin menghampiri dan menepuk bahunya pelan. Sunkyu mendongakkan wajahnya menatap Sungmin.

***

            “ Hyaa, sudah kubilang jangan pernah memainkan PSP mu di jalan!” ujar Seohyun merebut PSP yang sedang dimainkan oleh Kyuhyun. Kyuhyun mengerang ketika benda kesayangannya direbut oleh Seohyun.

            “ Ah, habisnya aku ‘kan bosan menunggumu keluar sekolah~~” bela Kyuhyun. Seohyun menggelengkan kepalanya, dan memasukkan PSP Kyuhyun ke dalam tas miliknya. Kyuhyun merengut sebal dan berjalan dengan langkah besar di depan Seohyun.

            “ Pokoknya aku marah~~” ujarnya. Seohyun meniup poninya cukup kesal dengan tingkah Kyuhyun yang seperti anak kecil. Lelaki itu meninggalkannya.

            Sepeninggal Kyuhyun, Seohyun pun berjalan di belakang lelaki tersebut. Tiba-tiba saja pandangannya menjadi kabur, dan rasanya pusing hebat. Seohyun menyenderkan tubuhnya dengan pelan ke tembok. Seohyun memejamkan matanya, rasanya sangat sakit sekali.

            Pandangannya semakin kabur, Seohyun berjalan tertatih-tatih untuk mengejar Kyuhyun di yang sudah begitu jauh di depannya. “ Kyu~~” ucapnya lirih. Hingga akhirnya Seohyun jatuh tidak sadarkan diri di tengah jalan.

            ___

            Kyuhyun menghentikan langkahnya ketika ia menyadari terjadi sesuatu yang tidak beres. Biasanya Seohyun akan berlari mengejarnya, tetapi kini. Ia pun membalikkan badannya, pandangannya membesar ketika ia melihat Seohyun jatuh tidak sadarkan diri! Ia pun berlari menghampiri tubuh Seohyun.

            “ Yaa~ Seohyun ah!” pekiknya. Ia menepuk-nepuk pipi Seohyun yang tidak bergeming. Gadis itu terlihat sangat memucat, bibirnya memutih. Kyuhyun mengguncangkan tubuh gadis itu berharap agar ia sadar. “ Seohyun ah, ireona!” isaknya. Kedua mata Kyuhyun memanas.

            Ia pun langsung menggendong Seohyun ke dalam punggungnya membawa gadis itu secepatnya ke rumah sakit. Kyuhyun berusaha untuk menahan agar air matanya tidak mengalir saat ini. Bukan saatnya menangis!

            Kyuhyun menyetop sebuah taksi dan langsung masuk ke dalamnya dengan tergesa-gesa. Dengan nada panik ia menyuruh sang supir segera membawa mereka secepatnya ke rumah sakit. Ia membaringkan Seohyun ke dalam pangkuannya.  Dengan lembut Kyuhyun mengelus rambut gadis itu.

            “ Kau ini menyusahkanku saja, Seohyun ah.” ucapnya dengan lirih. Tidak kurang lebih dari sepuluh menit, akhirnya mereka pun tiba di rumah sakit. Setelah membayar argo taksi dengan tergesa-gesa, Kyuhyun segera menggendong Seohyun menuju ruang gawat darurat.

            Ketika ia memasuki ruang gawat darurat, untunglah para dokter langsung cepat tanggap dan membawa Seohyun ke ruang intensif untuk diperiksa. Kyuhyun berusaha untuk menenangkan pikirannya yang sangat kacau! Ia mengusap keningnya yang pusing, dan menyenderkan tubuhnya ke tembok rumah sakit yang menopangnya, menunggu kabar dari dokter yang sedang melakukan perawatan terhadap Seohyun.

            “ Dokter, bagaimana keadaan Seohyun?!” ujarnya begitu ketika dokter keluar dari ruangan pemeriksaan. Sang dokter menarik napas panjang, dan memandang Kyuhyun dengan sedih.

            “ Harus dilakukan cuci darah secepatnya. “ katanya. Sesaat Kyuhyun merasa kini kakinya sudah tidak berpijak lagi di bumi. Dokter itu pun meninggalkannya dalam diam. Inilah yang ia takutkan ketika seringkali Seohyun mengelak untuk melakukan cuci darah. Dengan langkah pelan, ia membuka kenop pintu dan masuk ke dalam ruangan yang sangat menyakitkan baginya.

            Seohyun terbaring tidak sadarkan diri. Dengan irama teratur alat pendeteksi jantung yang menandakan setidaknya gadis ini masih hidup. Selang dari 2 kantong kemerahan dan putih pucat yang menggantung, dengan selang yang mengalirkan menuju tubuh Seohyun. Dan juga dua cabang selang yang menopang pernapasan Seohyun. Kyuhyun memejamkan kedua matanya, sementara air mata perlahan mulai mengalir. Sebegitu parahkah kondisi Seohyun?

***

            “ Taeyeon ah!” teriak Jungsoo dengan keras. Taeyeon berusaha untuk mengabaikan panggilan yang ditujukan kepadanya. Dan tetap berjalan lurus ke depannya. “ Tunggu!” sepasang lengan menahan langkah kakinya.

            “ Kumohon biarkan aku pergi.” ucapnya dingin dan melepaskan cengkeraman lengan Jungsoo. Ia pun melangkah maju, hingga Jungsoo menghalangi langkahnya dengan berdiri tepat di depannya.

            “ Jungsoo sii, tolong biarkan aku jalan. Aku harus segera ke rumah sakit. “ ucap Taeyeon dingin. Dan melewati Jungsoo dengan berjalan di sisi samping.

            “ Biar aku yang mengantarkanmu.” Sahut Jungsoo. Taeyeon terdiam di tempat, sementara Jungsoo berjalan menghampirinya. “ Aku yang akan mengantarmu.” Ulangnya. Taeyeon berbalik memandang Jungsoo dengan tatapan bingung—heran—dan terimakasih.

            ___

            Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, keduanya sama sekali tidak terlibat pembicaraan. Taeyeon menyapu pemandangan jalanan raya dengan hampa, sementara jemari-jemarinya ia kepalkan dengan keras. Jungsoo melihat gadis itu begitu tegang.

            Ia ingin memulai pembicaraan dengannya, tetapi rasanya tidak mungkin di saat pikiran gadis itu sedang kacau untuk saat ini. Fine, ia akan membiarkan Taeyeon sibuk dengan pikirannya tetapi sikap Taeyeon yang diam seperti ini pun membuat perasaannya menjadi kacau!

            “ Yakinlah adikmu akan baik-baik saja.” ucap Jungsoo lembut seraya meraih jemari gadis itu dan menggenggamnya. Taeyeon mendongakkan wajahnya, memandang Jungsoo dengan bingung. Pikirannya memang tertuju pada keadaan Seohyun saat ini. Jungsoo sekilas menolehkan wajahnya dan tersenyum ketika menyadari gadis itu tengah memperhatikannya.

            Begitu tiba di  lobby rumah sakit dengan terburu-buru Taeyeon segera berlari menuju ruangan rawat Seohyun yang beberapa saat lalu di beritahu Kyuhyun melalui pesan singkat. Ia sama sekali tidak bisa mengotrol pikirannya saat ini, Jungsoo menghela napasnya dan berusaha berjalan sejajar dengan gadis itu dan menggenggam tangan gadis itu. Hanya untuk sekedar menenangkan pikiran Taeyeon.

            Di ujung lorong rumah sakit, mereka melihat Kyuhun sedang duduk dengan kepala ditundukkan. Taeyeon berlari menghampiri Kyuhyun, melepaskan tangan Jungsoo. Jungsoo menarik napas panjang. Ia harus bertahan untuk beberapa jam ke depan. Dimana kemungkinan, Taeyeon akan bersama dengan Kyuhyun.

            “ Kyu, bagaimana keadaan Seohyun?” ujar Taeyeon. Kyuhyun mendongakkan wajahnya dan langsung beringsut dari duduknya. Ia menuntun Taeyeon menuju ruang tempat Seohyun berada. Taeyeon membekap mulutnya dan menangis lirih.

            “ Hyun ah~~” ucapnya lirih. Kyuhyun menarik tubuh Taeyeon yang bergetar ke dalam dekapannya. “ Kyu, apa yang terjadi dengannya?” ucap Taeyeon lirih dan membenamkan wajahnya ke dalam dada Kyuhyun. Kyuhyun mengelus punggung Taeyeon dengan lembut.

            “ Ketika kami akan pulang, ng dia tiba-tiba jatuh tidak sadarkan diri. Dan itu—“ Kyuhyun tidak mampu melanjutkan kata-katanya. Ia merasa ini kesalahannya karena telah meninggalkan Seohyun.

            Dari balik kaca, Jungsoo melihatnya. Ia melihat gadis itu menangis dalam dekapannya. Gadis itu menangis dalam dekapannya. Dan dia lah yang membesarkan hati gadis itu, menenangkan gadis itu. Ia pun duduk di sebuah bangku di depan ruang rawat Seohyun, menundukkan kepalanya.

           Sekali lagi, ia merasa ada yang tidak beres dengannya. Ia cemburu dengan gadis yang sudah memiliki kekasih, dan bahkan ia baru saja mengenal gadis itu. Tidak mungkin ini adalah sesuatu yang disebut dengan cinta. Tidak mungkin.

            “ Rasanya hatiku sangat sakit sekali ketika Taeyeon bersama dengan lelaki itu. dan hanya saja, hatiku terasa lebih sakit ketika Taeyeon menangis dan aku tidak bisa berbuat apa-apa untuknya,” ucapnya lirih.

            Ketika akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari rumah sakit, saat ia melintasi kamar Seohyun. Jungsoo dapat mendengar pembicaraan Taeyeon dan juga Kyuhyun. Pada awalnya ia tidak tertarik, tetapi ternyata jauh dalam lubuk hatinya rasa penasaran itu tetaplah ada.

            “ Noona,kata dokter Seohyun harus melakukan cuci darah untuk jangka waktu 3 kali.” Kata Kyuhyun. Taeyeon mengerang, ia mengeluarkan dompet dari dalam tasnya dan mengeluarkan beberapa uang won.

           “ Kyu, uangku masih belum cukup kalau harus melakukan cuci darah sebanyak 3 kali~~ kurang banyak sekali. Bagaimana ini?” ujar Taeyeon. Kyuhyun mendesah kasar, ia pun mengeluarkan dompet dari dalam saku celananya.

            “ Coba tambahkan dengan uang sakuku!” katanya dan mengambil beberapa lembar uang dari tangan Taeyeon dan menggabungkannya dengan uang saku miliknya. Dan menghitungnya. “ Noona, masih kurang juga.” ucap Kyuhyun. Taeyeon menghela napasnya.

            “ Aku harus mencari pekerjaan tambahan, Kyu.”

            ___

            Jungsoo meninggalkan pembicaraan itu, dan berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan lesu. Sementara kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celananya. Apa yang bisa ia lakukan agar membantu meringankan beban gadis itu? Tampak begitu besar sekali beban yang ditanggung di pudak gadis itu.

            “ Maaf, bisa saya meminta data pasien bernama Seo Joohyun?” ujarnya ketika berada loket pembayaran. Kini ia tahu apa yang bisa meringankan beban Taeyeon.

***

“ Noona, aku pulang ke rumah sebentar yah. Aku janji akan kembali lagi, hanya untuk berganti baju saja.” kata Kyuhyun pamit. Ia berencana pulang ke rumahnya sebentar. Taeyeon menganggukkan kepalanya pelan, tanpa melirik sedikit pun ke arahnya. “ Jaga dirimu baik-baik.” Pesan Kyuhyun.

Dengan pelan Kyuhyun menutup kenop pintu dan berjalan keluar dari ruang inap Seohyun. Di lobby ia melihat Jungsoo sedang sibuk dengan ponselnya dan berjalan ke arah lapangan parkir. Kyuhyun bergumam, apakah lelaki itu akan pulang juga? tanpa berpikir panjang ia segera berlari menghampiri Jungsoo.

“ Hyung~” ujarnya. Jungsoo menoleh ke arahnya. Kyuhyun menarik napas panjang, dan mengatur irama pernapasannya. “ Hyung, mau pulang?” tanyanya. Jungsoo menganggukkan kepalanya tanpa berkata sedikit pun padanya.

“ Bisakah hyung menjaga Taeyeon noona untuk sementara saja? Hanya temani noona, sementara aku pulang ke rumah. Kumohon, hyung. Sebelumnya maafkan aku yang mungkin agak terlalu lancang, kita tidak saling mengenal dan tiba-tiba saja aku menyuruh hyung,” ujarnya.

“ Tapi hyung, tolong jaga Taeyeon noona.” ulangnya. Jungsoo mendesah kasar dan memasukkan kunci mobil ke dalam saku jas seragam sekolahnya.

“ Baiklah. “ balas Jungsoo dingin. Kyuhyun memekik girang, saat Jungsoo mengatakan persetujuannya. Kyuhyun membungkukkan badannya, sebelum akhirnya ia undur pamit.

____

Kembali Jungsoo menyusuri lorong rumah sakit ini. Ia menghembuskan napasnya dengan kasar, sesaat sebelum ia memutar kenop pintu sebuah ruangan. Ia memejamkan matanya, dan tidak lama ia pun memutarnya memasuki ruangan di balik pintu tersebut.

“ Kau sudah makan, Taeyeon ah?”

Taeyeon mengangkat kepalanya yang ia senderkan di ranjang Seohyun, dan membalikkan diri menghadap Jungsoo. “ Jungsoo sii.” ucapnya pelan.

“ Sudah makan?” ulang Jungsoo. Taeyeon tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Jungsoo tersenyum dan berjalan menghampiri Taeyeon. “ Kalau begitu lebih baik kau makan terlebih dahulu.” Taeyeon terlihat ragu dengan ajakan Jungsoo kali ini.

Lalu lelaki itu menyodorkannya sebuah kotak nasi kepadanya. Taeyeon mengangkat wajahnya, untuk memandang lelaki itu lebih jelas. Dengan kikuk Taeyeon menerimanya, ia pun beranjak dari kursinya dan kemudian duduk di sofa yang terletak di pojok kamar inap Seohyun.

“ Terimakasih.” ucap Taeyeon. Jungsoo mengangguk dan memberi isyarat agar gadis itu lebih baik menghabiskan saja makanannya. Dengan pelan Taeyeon memasukkan sesendok nasi ke dalam mulutnya. Sebenarnya hari ini ia sama sekali tidak bernafsu makan. Taeyeon menundukkan wajahnya, menatap kotak nasi di pangkuannya dengan lirih.

Jungsoo menghentikan makanannya ketika ia melihat gadis itu menghentikan makannya, dan menundukkan kepalanya dengan sedih. Tidak lama tubuh gadis itu gemetar. Jungsoo pun meletakkan kotak nasi miliknya, dan menghampiri Taeyeon.

“ Kau menangis?” tanyanya lembut. Taeyeon menggelengkan kepalanya, meski sudah terlihat jelas tubuhnya bergetar untuk menahan tangisnya. Dengan pelan, Jungsoo mengangkat dagu Taeyeon agar ia bisa melihat gadis itu secara jelas. Taeyeon menepak lengan Jungsoo, dan menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.

“ Menangislah sepuasmu. Jika itu membuatmu lebih baik~~” ucap Jungsoo seraya menarik Taeyeon ke dalam dekapannya.

*TO BE CONTINUED*

Can you visit my personal blog?

mrschokyuhyun.wordpress.com


48 thoughts on “Can You Hear Me? { chapter II}

    1. seohyun sakit apanya, kalau ngga salah udah dijelasin deh di part sebelumnya. 🙂 ayoo baca lagi yang part 1nya heehehe

      Like

  1. whuaaaa, di publish!! xD aku kira emailku yang nyampe .___. soalnya pending mulu waktu itu, alias gagal.
    alhamdulillah, kalau begitu ternyata nyampe! hehehe.
    makasih yah udah baca.
    juga selamat yah buat kelas XII yang sedang merayakan kelulusannya 🙂

    Like

  2. Akhirnya ada jg part 2nya^^
    Aduh taengnya kasian hrs banting tulang demi seo,
    Teukie sweet bgt dah blm ada 1hr knl udah jatuh cinta ma taeng,hha

    Like

    1. namanya juga cemburu :p
      hahaha
      euuum kamu bica kunjungi blog aku aja yah, kalau mau baca partnya 1 alamatnya ada di bagian bawah ceritanya.

      Like

  3. Wow daebak
    Lanjuuuuuuuutt ya thor
    Jgn lama2 ya…..
    Gx sabar nunggunya
    Koq p1 ke p2 nya lama bgt sih thor?

    Like

  4. seohyun gagal ginjal yahh???
    kasian hyunnie ku!!
    jungsoo tolongngin seohyun lahh!!
    kyu,, neomu neomu sweet..

    update soon!

    Like

  5. authorrr lanjuuuttttt…
    suka bgt sm partx taeteuk couple…
    aisssshhh teukpa romantiss abisss!!!..pengn dech jd Taeyeon eonni…
    d perhatiin truss sm teukpa…!!#abaikn…xixixixixi^^

    Like

  6. kyaaaaa teuki oppa XD
    baik amat you . salah pahaman amat ma oeni taeng XD
    gemes dech XD
    kyupa kyupa ~ kasihannya dirimu
    lu sih ninggalin ane di jalan , jadi ane pingsan XD *PD !
    daebakkkk !!!!! i like it ^^ udah aku tunggu tunggu lho ~~~~
    CEPETTTT LANJUTIIIIIIIINNNNNNN !!!!!!!!!

    Like

  7. Cikka…
    Wa..
    Tnyta dpost dsni jg yah^^

    Smpe brp kali pun dbca ni ff g ngebosenin,seru!

    Ow iya,cik,kok blog km g bsa dbuka si?
    Knp?

    Like

Leave a comment