What If You Believe Me 7 : Love At First Sight

(ini links untuk part – part yang sebelumnya)

Chapter 1

Chapter 2

Chapter 3

Chapter 4

Chapter 5

WHAT IF YOU BELIEVE ME

CHAPTER 7

Author : Everlasting

Cast : Kyuhyun, Ryeowook, Seohyun, Super Junior, Shinee, SNSD

Genre : Romance, Friendship, Family

Type : Series

CHAPTER 7 : LOVE AT A FIRST SIGHT

Ryeowook POV

Besok hari ulang tahunku. Semua orang sibuk, berlalu lalang mempersiapkan semuanya. Rumahku sudah didekorasi sedemikian rupa dan semewah mungkin. Ayahku sangat menyambut pesta ini. Aku tahu, ayahku bukan senang dengan hari ultahku, tapi pesta ini beliau manfaatkan untuk pertemuan dengan kolega – kolega bisnisnya. Demi memperat hubungan kerjasamanya dengan orang – orang penting lainnya. Apalagi dengan Mr. Cho Hangeng, ayah sahabatku, Kyuhyun. Beliau adalah salah satu dari dua pengusaha nomor satu di Asia yang paling disegani sekaligus ditakuti orang. Karena konon kabarnya, ia menguasai sekelompok geng mafia. Intinya, siapapun tak ada yang berani menghalangi jalannya. Tapi, jika ada yang bergabung dengannya, maka dipastikan mendapat keuntungan yang berlimpah. Itulah makanya, ayahku menjadikannya sebagai target utama, supaya bisnis ayahku bisa berjalan lancar.

Padahal, sebenarnya bukan yang seperti ini yang kuinginkan. Aku hanya ingin merayakan salah satu hari yang paling penting dalam hidupku bersama teman – teman dekatku. Karena mereka adalah bagian yang penting dalam hidupku. Dan juga bersama dia………..

Aku berdiri diam memperhatikan para penata interior yang sedang mengatur dekorasi ruang utama. Mereka semua adalah orang – orang terbaik yang disewa ayah, tak heran jika hasil dekorasinya pun luar biasa menakjubkan.

 Tapi, ini semua tidak ada artinya bila ia tidak datang.

Karena bagiku dialah bagian terpenting yang membuat segalanya jadi indah.

Flashback :

“Selamat pagi, anak – anak!” Ms. Hyoyeon menyapa kami. Ia adalah walikelas kami.

“Selamat pagi, Miss!”

“Bagus, kalian terlihat ceria sekali hari ini. Apalagi kau Key,”kata beliau sambil tersenyum.

Senyum Key jadi semakin lebar. Key adalah ketua kelas kami. Dia itu agak naksir sama Ms.Hyoyeon, makanya dia yang paling bersemangat.

“Mm..sebelum kita mulai pelajaran hari ini. Miss mau memperkenalkan seseorang. Dia adalah murid baru. Ah dia sudah datang, silahkan masuk,”

Pintu terbuka dan masuklah seorang gadis bertubuh semampai.

Deg! Seketika itu aku merasa sesuatu yang aneh terhadapku. Entah kenapa diriku tiba – tiba bersemangat ketika melihat gadis itu.

“Annyeonghaseo. Seo Joo Hyun imnida. Aku senang jika kalian memanggilku cukup dengan Seohyun saja..,”kata gadis itu sambil tersenyum.

Seohyun….Seohyun….rasanya terdengar sangat indah.

Ah! Apa yang sedang kau pikirkan Ryeowook!

Dia tersenyum. Dia cantik sekali. Dia cantik alami.

“Woah, dia cantik sekali! Dia bahkan lebih cantik dari Sulli,” bisik KiBum padaku.

Aku langsung meliriknya dengan kesal. Dasar! Padahal dia baru saja jadian dengan Sulli, pacarnya yang sudah entah ke berapa.

Tapi ternyata bukan cuma KiBum, semua anak laki – laki di kelasku tertarik padanya. Mereka mulai menggodanya dengan berbagai macam pertanyaan tidak penting. Dari mulai dia sudah punya pacar atau belum, nomor HP – nya, alamat rumahnya,dll. Tapi, ia hanya tersenyum dan tersenyum menanggapinya.

Benar – benar mempesona. Matanya sangat cemerlang dan aura yang dipancarkannya membuatku merasa nyaman.

Aah! Perasaan apa ini?!

“Bisakah kalian menghentikan pertanyaan konyol kalian? KiBum cukup! Sesi pertanyaan bisa kalian lanjutkan nanti. Nah, Seohyun silahkan kau duduk di……ah, sebelah Tifanny saja. Di situ, didekat jendela,”kata Ms.Hyoyeon sambil menujukkan tempatnya.

Dia kemudian berjalan dengan sangat anggun menuju tempat duduknya. Tanpa sengaja, kami bertatapan. Tapi hanya sekilas. Aku terdiam sesaat.

Mungkinkah aku menyukainya? Benarkah bahwa cinta pada pandangan pertama itu benar – benar ada?

Aku belum pernah merasakan hal yang ini sebelumnya terhadap seorang gadis. Sekalipun itu Sunny, gadis yang paling dekat denganku sejak kecil. Belum pernah aku merasa berdebar – debar seperti ini.

Hal selanjutnya yang ku ketahui tentang dia adalah dia ternyata bukan berasal dari keluarga kaya, seperti semua murid di sekolah ini. Dan dia bisa masuk disini berkat beasiswa. Terbukti, dia memang cerdas dan aktif. Tapi sayangnya, itu hanya berlangsung selama jam pelajaran. Di luar itu, dia ternyata sangat pendiam dan tidak suka berbaur. Teman dekatnya hanya Tiffany dan Minho.

Aku semakin penasaran terhadapnya. Aku selalu mencoba untuk mendekatinya, tapi hanya setengah jalan, aku berbalik lagi. Aku terlalu berdebar – debar. Padahal, biasanya aku mudah untuk bergaul dengan siapa saja.

Aku senang jika ada tugas kelompok bersamanya, karena itu satu – satunya cara, agar aku bisa dekat dengannya. Aku selalu berpura – pura tertawa dan ceria didepannya, supaya bisa menyembunyikan hatiku yang tidak karuan ketika menatapnya.

Aku selalu memperhatikannya, tapi kurasa ia tidak menyadarinya.

Dan harus kuakui……….aku memang JATUH CINTA padanya,

……..dari pandangan yang pertama.

End of flashback

“Ah, tuan muda. Ada disini rupanya. Nyonya menyuruhku memanggil tuan,” suara Bi Hyori menyadarkan lamunanku. Aku tersenyum padanya. Diantara semua pembantu dirumah ini, aku paling suka padanya. Dia sudah bekerja di keluarga kami selama 30 tahun.

“Ah, Bi, baiklah. Umma ada dimana?”

“Di kamar tamu yang sebelah kanan, tuan muda,”

Aku sudah akan berjalan, tiba – tiba berhenti.

“Bi…sudah berapa kali ku bilang jangan panggil aku tuan muda. Panggil saja aku Ryeowook atau Wookie juga boleh. Asal jangan panggil aku dengan itu, aku jadi merasa asing dengan Bibi,” kataku padanya. Beliau terkejut dan diam menunduk. Aku benar – benar tidak suka ini.

“Jangan perdulikan jika memang karena Appa yang menyuruh hal ini. Aku senang jika bibi bersamaku, bibi sudah kuanggap seperti ibuku sendiri”, kataku sambil tersenyum. Beliau kemudian mengangkat wajahnya dan tersenyum hangat padaku.

“Terima kasih….em… Ryeowook – ssi,”katanya. Aku terkejut, tapi aku senang. Beliau melanjutkan,” tapi maaf Bibi tetap tidak bisa melakukan hal ini didepan Appa dan Umma – mu. Sebenarnya, kau juga sudah ku anggap seperti anakku sendiri,” Bi Hyori tersenyum padaku dan kemudian pamit. Dia berkata akan memasakkan masakan kesukaanku malam ini.

Aku pun tersenyum melihatnya.

Sesampainya di kamar tamu, kulihat ibuku sedang bersama Ms.Boa. Ia adalah perancang busana terkenal langganan ibuku.

“Ah, Ryeowook, kau sudah datang. Kemarilah, sayang,”kata ibuku.

Aku membungkuk pada Miss Boa. Ia pun tersenyum.

“Ryeowook, Miss Boa membawa beberapa busana terbaik untuk pesta ulang tahunmu besok. Silahkan pilih kau mau yang mana?”kata ibuku sambil menunjuk beberapa setelan jas yang sudah disediakan.

Aku terkejut, tak biasanya beliau sampai menyewa perancang busana  seperti ini, biasanya beliau yang memilihkan sendiri untukku.

“Kok, tumben Umma mengundang Miss Boa. Biasanya kan Umma yang pilih sendiri,”kataku.

“Ah, tentu saja karena besok kan hari istimewamu,”

Aku yakin bukan itu alasannya. Pasti ada maksud lain. Akhirnya aku menjatuhkan pilihanku pada salah satu setelan itu. Aku tidak – benar memilih, karena aku sedang memikirkan ibuku. Setelah Miss Boa pergi, aku menanyakannya lagi.

“Umma….ceritakan padaku yang sebenarnya”.

“Maksudmu?”

“Kenapa Umma sengaja menyewa perancang busana, bukan umma sendiri yang melakukannya. Karena biasanya tidak seperti ini. Aku yakin Umma punya maksud lain. Umma tidak bisa bohong padaku,”

Tapi, ibuku hanya tertawa. Aku jadi semakin kesal.

“Sudah, Ryeowook. Sebaiknya sekarang kau istirahat. Kalau kau belum makan, biar Umma suruh Bi Hyori untuk mengantarkan makan malam ke kamarmu. Besok kau pasti lelah karena orang tua Sunny pasti kesini, jadi istirahatlah,” kemudian beliau pergi.

Apa yang barusan Umma katakan? Orang tua Sunny? Kenapa ia mengatakan hal ini? Tapi, kurasa itulah alasannya. Entah apa maksudnya.

(bersambung ke chapter 8 : searching for a perfect present & chapter 9 : an invitation which changes my life (B))

Tunggu chapter selanjutnya ya!

Gomawo ^^