What If You Believe : An Invitation Which Changes My Life


WHAT IF YOU BELIEVE ME : AN INVITATION WHICH CHANGES MY LIFE (A)

Author: Everlasting
Cast : Seohyun, Ryeowook, Kyuhyun, Super Junior, SNSD, SHinee

Halo! Makasih untuk para readers yang udah baca or suka or komen. Bagi readers yang belum baca part sebelumnya, ini aku kasih link untuk part2 yang sebelumnya (maaf, untuk part 3 itu salah judul, sebenarnya itu lanjutan dari FF ini) :
PART 1 : https://smtownfanfiction.wordpress.com/2011/03/22/what-if-you-believe-me/
PART 2 : https://smtownfanfiction.wordpress.com/2011/03/28/what-if-you-believe-me-introduction-b/
PART 3 : https://smtownfanfiction.wordpress.com/2011/03/27/baby-part-2-2/

PART 4 : AN INVITATION WHICH CHANGES MY LIFE (A)

Hari ini, entah mengapa susana agak heboh di sekolahku.  Khususnya para cewek. Dari mulai gerbang sampai ke dalam kelas, mereka sibuk berbisik – bisik. Sepertinya, membicarakan sesuatu yang seru. Feeling – ku mengatakan, ini ada hubungannya dengan geng konglomerat.

 

“Ada apa sih, Tiffany?” selidikku.

Tiffany pun mendesah.

“Ya ampun, Seo Joo Hyun! Seluruh dunia pun tahu…” jawab Tiffany tak percaya.

Aku semakin tak mengerti.

“Apa maksudmu?”

“Tidak tahu, ya kalau lusa Ryeowook ulang tahun.” Jawabnya.

 

APA??!!

 

“Eh, Tiffany? Ryeowook ulang tahun??” aku agak kaget. Sekaligus heran, karena satu sekolah tahu, kok hanya aku yang tidak tahu.

 

“Ya, begitulah. Masa hal yang sebegitu booming – nya kamu gak tahu? Makanya jangan keseringan nongkrong di perpus. Jadi kan gak ketinggalan berita, Miss. Haha..” Tiffany tertawa.

Aku mendesah.

“I know, Tiffany. Cuman bagiku, berita – berita jenis seperti itu, bukan berita yang penting buatku. Mianhae, aku gak tertarik.” Jawabku santai. Sebenarnya, aku memang gak suka kalau membicarakan tentang geng konglomerat. Tapi, sebenarnya berita tentang Ryeowook agak menarik perhatianku.

 

“Well, iya iya. Tapi, kamu mau datang kan ke pesta ulang tahunnya?” katanya sambil menunjuk sesuatu diatas mejaku, yang sedari tadi tidak kuperhatikan.

PARTY INVITATION

FOR : SEO JOO HYUN

FROM : KIM RYEOWOOK

 

Kutatap kartu berwarna emas itu dengan mata terbelalak. OMG! PESTA??

Well, tahukah bahwa sebenarnya aku tidak suka yang namanya PESTA?!

Tiffany sepertinya membaca pikiranku. Dia tahu aku benci pesta.

 

“Apa sebenarnya yang kau khawatirkan, Seohyun? Gaun? Make – up?? High – heels? Atau apa?”

Aku langsung terkulai.

“Semuanya, Tiffany. Semuanya.” Jawabku lemas.

Dia tersenyum.

 

“Aku akan membantumu, Seo. Semuanya. Kau butuh gaun, nanti aku yang pilihkan. Ingat? Bibiku, Jessica, punya butik. Sepatu? Aku punya lusinan sepatu, haha..kau tahu itu (Tiffany hobi ngoleksi sepatu berbagai model, ceritanya). Apalagi? Make – Up? Tenang saja, kau itu sudah cantik alami, jadi pasti tidak repot.” katanya. Dia sungguh malaikat, pikirku.

“Terima kasih, Tiffany tapi, aku malu dan kurang percaya diri kalau menghadiri pesta…”

“Kenapa?” potongnya.

Aku sendiri juga tidak tahu kenapa. Mungkin pesta memang bukan tipeku, bukan untuk orang seperti aku. Tapi…aku merasa pesta ini lain. Ini dari Ryeowook dan aku merasa tidak sopan jika tidak menghadirinya.

“Jadi?” Tiffany memecahkan lamunanku.

“Hm…baiklah. aku akan datang.” Jawabku, sedikit terpaksa. Baiklah Seohyun, anggaplah ini wajib dan  formalitas.

 

Tiffany senang sekali. “Yes! Besok pulang sekolah kau mampir dulu ya ke butik Bibi Jessica!” dia mendadak ceria. Dasar Tiffanny. Aku hanya mengangguk pasrah.

 

Waktu istirahat, aku ke kantin dengan Minho. Tiffanny sedang kumpul dengan klub paduan suara. Dia memang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler paduan suara dan suaranya memang bagus. Kalau aku tidak tertarik dengan klub – klub seperti itu, karena aku hanya ingin fokus dalam bidang akademik. Kalau Minho, dia bergabung dengan klub seni lukis, dia sungguh senang melukis. Kalau tidak salah, yang kudengar semua anggota geng konglomerat mengikuti eskul dance, malahan kabar – kabar lain mengatakan bahwa Kyuhyun itu pandai melukis . Alaah….bukan urusanku (sambil menggeleng – geleng kepala).

 

“Eh, Seohyun kau kenapa?” tanya Minho begitu melihatku yang pusing sendiri. Dia terlihat khawatir.

“Eh..a..aniyo. Tidak ada apa – apa.” Jawabku sambil tersenyum.

“Seo, kita duduk disana, yuk!” ajak Minho sambil menarik tanganku. Aku terkejut, tapi kubiarkan saja. Toh, dia kan sahabatku.

 

Aku menyetujuinya dan kami pun duduk disana. Minho pun menuju stan makanan untuk memesan makanan kita. Tiba – tiba kantin menjadi heboh dan kulihat…ah ternyata geng konglomerat datang, dibuntuti fans – fans nya. Mereka mengambil posisi selang satu meja di samping posisi mejaku. Seketika semua stan makanan jadi penuh. Mereka, para fans ingin makan di kantin bersama geng konglomerat. Kulihat, Minho yang hampir mencapai stan makanan tiba – tiba terkejut karena stan makanan keburu di serbu para fans. Alhasil, berdirilah ia disana, di antrian nun panjang ke……paling belakang. Minho melirikku sambil mendesah. Yah, kami tidak ada pilihan lain. Selain menunggu.

 

Kulirik anggota geng konglomerat, yah mereka semuanya memang keren. Leeteuk sedang mengobrol dengan Siwon. KiBum sedang tersenyum dengan para gadis (eh, dia emang ceritanya suka tebar pesona, hehe), Yesung sedang sibuk dengan kura – kuranya, Heechul sedang…..apa?! berdandan??? Dasar! Kualihkan pandanganku kepada Ryeowook. Dia hanya diam saja memperhatikan keadaan sekitar, sambil sesekali bertegur sapa dengan fans – fans nya. Itulah yang kusuka dari dia, so friendly tapi gak suka tebar pesona kayak KiBum. Aku tersenyum melihatnya.

 

Tak sengaja aku melihat Kyuhyun. Ya ampun, dari sisi manapun dia tetap saja terlihat seperti patung es. Dingin, diam, tapi tampan. Eh, kenapa jadi ada pujian? Ah, emang faktanya seperti itu. Dia sedang bermain game. Ya…selalu game. He’s a GameKyu.

 

Tapi,  tiba – tiba dia meletakkan PSP –nya dan beralih ke arah…….KU??!

 

Aku terdiam dan agak shock. Cepat – cepat kualihkan lagi pandanganku dari mereka. Aduh, jangan sampai dia ge – er lagi dikira lagi merhatiin dia diam – diam seperti fans nya. Ah, kenapa juga tadi sempat – sempatnya aku memperhatikannya. Ah, pabo Seohyun, gerutuku dalam hati.

Karena kapok tertangkap basah seperti tadi, aku tidak berani lagi melihat ke arah geng konglomerat. Aku melanjutkan kegiatanku menunggu Minho dan makanan (gimana sih, dari tadi juga emang nungguin itu).

 

10 menit berlalu, kulirik Minho. Dia masih abadi dalam antriannya. Tapi sudah agak mendingan, setidaknya sekarang dia ada di barisan ke……30 (tetep aja masih lama).

Kurasa ada yang aneh, karena sepertinya aku sedang diperhatikan seseorang. Rasanya dari arah geng konglomerat. Ah, sudah – sudah aku tidak mau melihat ke arah situ lagi.

15 menit berlalu. Well, Minho masih betah di antrian ke…….15, well sabar sebentar lagi (dalam hati pengen nangis, karena udah laper dari tadi).

 

Kini aku semakin yakin. Feeling – ku mengatakan bahwa aku memang benar – benar sedang diperhatikan seseorang. Ku cari ke arah depan, tidak ada. Ke kiri, semuanya stan makanan beserta antriannya, berarti bukan dari situ. Ke belakang, tidak ada karena semuanya adalah para fans yang sedang memperhatikan idolanya. Dan idolanya yang jelas bukan aku (ya iyalah, Seo).

 

Akhirnya hanya ada satu arah yang belum ku cek dan memang tidak berani ku cek. Yaitu, arah kanan…geng konglomerat. Fiuuh, bagaimana ini? Aku takut kepergok lagi sedang perhatiin mereka. Tapi…aku juga sangat penasaran, setidaknya ingin tahu apa benar tadi aku sedang diperhatikan.

 

Akhirnya, pelan – pelan ku tolehkan wajahku ke arah kanan. Kuperhatikan geng konglomerat satu – satu. Leeteuk masih mengobrol dengan Siwon. KiBum sedang menyandarkan kepalanya ke dinding dengan mata terpejam, tapi tetap tersenyum (ya ampun dasar KiBum), Yesung malah sudah berkomunikasi dengan kura – kuranya. Heechul sedang mengobrol di handphone – nya, sambil sesekali……….bercermin??? (Heechul bener – bener kagak nahan). Ku perhatikan Ryeowook sedang mengobrol dengan seorang cowok, anak basket ku pikir. Aku mulai lega, mungkin memang tidak ada yang memperhatikanku. Dan akhirnya dengan setengah hati ku alihkan pandanganku pada cowok maniak game itu, hanya untuk memastikan bahwa memang tidak ada yang memperhatikanku. Dia pasti sedang main game, aku yakin sekali akan hal ini. Dan akhirnya aku melihatnya.

 

Dan ternyata……ternyata…….apa yang kulihat benar – benar membuatku shock setengah mati.

 

Dia…..Cho Kyuhyun…….sedang menatap…….tepat…………………………MENATAPKU!!

 

 

(bersambung ke part selanjutnya : I Don’t Believe It!)

 


22 thoughts on “What If You Believe : An Invitation Which Changes My Life

  1. omooo SEOKYU!!!
    kyuhyun liatin seohyun!
    pasti dungeun dungeun tuhhh hahhahaha
    lanjutin donk chinguuuu
    ceritanya baguss!
    SEOKYU JJANG!

    Like

  2. kyyaaaaaaaaaaaa
    kyu menatap seo,,,hahaha so sweet,,,,

    lanjut chingu,,,

    eh! ini SEOKYU kan bukan SEOWOOK,,, ????????

    SEOKYU aza yah chingu,,,(maksa author)*plakk

    SEOKYU JJANG!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    Like

  3. Chingu ini sengaja pendek2 banget gini? Publishnya 2chap-2chap aja klu gt hehehe.. #dikeplak
    aq tetep request seokyu…#rusuh
    itu beneran g kyu lg ngliatin seo? Jangan2 engga?

    Like

  4. ayooo…mudahan ini seokyu bukan ryeoseo. . . .hehee. Kyu demen amet natap seo, haduhh…bs tau rasa nya kyk gmna klu di tatap orang. Risih bget…hehee
    lanjut

    Like

  5. ah….seo ama kyu saling tatap-tatapan…
    waduh..apa yang bakalan terjadi slanjutnya..
    chingu ditunggu lanjutannya..

    Like

Leave a comment