Believe Me


Believe Me

Cast:Donghae,Yoona,Kangin,Hyoyeon.
Genre:Family,Romance.
Author:Elfishysparkyu.

Yoona termenung menyendiri dibangku taman.Matanya terpaku pada anak-anak yang berlarian dihadapannya.Mengingatkan akan masa kecilnya yang bahagia.Tapi sekarang itu semua telah terkubur sebagai sebuah kenangan manis.
Im Yoona,putri tunggal seorang pengusaha kaya,Im Kangin.Semua orang berpikir,ia gadis yang beruntung.Semua tampak begitu sempurna.Tapi nyatanya,yang ia alami sungguh menyakitkan.
Perselingkuhan ayahnya,kematian ibunya,pernikahan ayahnya dengan wanita simpanannya,dan terakhir perjodohan gila rencana ibu tirinya.Ntah kemalangan apalagi yang akan menimpanya.

“Andai senyummu itu bisa dibeli,aku pasti sudah membelinya.Tapi kelihatannya senyummu itu mahal sekali.” seseorang duduk tepat disebelah Yoona,Donghae.Siapa namja ini dan darimana ia berasal,Yoona tidak pernah tau dan tidak peduli.Yang jelas ia butuh teman bicara.Dan Donghae lah yang selama ini menemaninya.
“Aku kira kau tidak datang.” ujar Yoona tanpa menoleh.
“Kapan aku pernah tidak datang?”
Ya,selalu seperti ini.Pertemuan-pertemuan mereka ditempat ini.Bukan karena sebuah janji,tapi karena semua dijalani secara rutin.
“Aku merindukan Eomma.” Yoona melirik sekilas kemudian menerawang kehamparan langit biru diatasnya. “Sejak ia pergi,aku tidak punya lagi tempat untukku bersandar.” ucapnya.
“Bukankah kau masih punya ayah dan ibu tirimu?” tanya Donghae memastikan,itulah yang pernah Yoona ceritakan padanya.
Yoona tersenyum sinis. “Justru merekalah yang membuatku tidak percaya pada manusia.Merekalah yang membuatku terjatuh berkali-kali.”
“Ya..ya..aku tau.” Donghae mengangguk paham. “Ada yang pernah bilang padaku,saat kau terjatuh dan mencoba mencari pegangan untukmu berdiri tapi tak ada tempat untukmu berpegang.Kau harus bisa berdiri dengan kedua kakimu sendiri.” lanjutnya.
“Aku tidak sekuat itu.”
“Tapi aku percaya kau itu gadis yang kuat.”
“Aku bahkan tidak percaya padamu.”
“Aku tidak memintamu untuk percaya padaku.Asal kau nyaman bersamaku,itu sudah cukup.”
“Sebenarnya kau ini siapa?Apa kau malaikat yang Tuhan kirim untukku?” tanya Yoona asal.
Donghae tersenyum mendengarnya. “Anggap saja begitu.Tuhan mengirimku untuk menghiburmu.” ujarnya sambil mengacak pelan kepala Yoona.
Memang inilah kenyataannya.Donghae lah yang sedikit memberi cahaya pada sisi gelap kehidupan Yoona.Membuat gadis yang hatinya telah beku itu sedikit tersenyum.Baginya,Donghae adalah teman bicara yang selalu setia mendengarkannya.

* * * *

“Kau baru pulang?” senyum merekah dibibir Hyoyeon saat mendapati Yoona berlalu dihadapannya.
“Bukan urusanmu.” ucap Yoona sinis,ia terus saja melangkah gontai.
“Ada yang ingin kubicarakan denganmu.Ini tentang pernikahanmu…”
“Aku tidak peduli dan jangan membicarakan hal bodoh itu lagi.” potong Yoona cepat.Amarahnya benar-benar memuncak jika berhadapan dengan ibu tirinya ini.
“Ini demi kebaikanmu.Appamu yang menyuruhku untuk mengatur semuanya.”
“Appa?” Yoona mengekeh miris. “Ia bahkan lupa kalau aku ini anaknya.”
Hyoyeon menghela nafas berat,berusaha untuk tidak terpancing dengan tingkah anak ini.
“Dan kau?” tunjuk Yoona tepat dihidung Hyoyeon.Matanya menajam penuh kebencian.  “Kau tidak berhak untuk mengatur hidupku.Selamanya kau itu bukan Eommaku.Karena kau dan Appa adalah orang yang harus bertanggungjawab atas kematian Eomma.Kalian adalah pembunuh Eomma.” teriaknya hingga tenggorokannya nyaris tercekat.Segala emosinya meledak.Nafasnya memburu hebat.Airmatanya sukses menganak sungai.Tapi segera ia menghapusnya dengan kasar.Kemudian berlari sejauh mungkin menjauhi rumah yang baginya sudah seperti neraka.Meninggalkan Hyoyeon yang terpaku ditempatnya dengan wajah super kesal.

* * * * *

“Kenapa lagi?” tanya Donghae saat Yoona mendatanginya dengan wajah sembab. “Ibu tirimu?” tanyanya.
“Siapa lagi yang bisa membuatku gila kalau bukan nenek sihir itu.”
“Seharusnya kau bisa sedikit berdamai dengannya.”
“Tidak akan pernah.Dia itu penyebab kehancuran keluargaku.Dia dan Appa,mereka sama saja.” Yoona memekik,air matanya kembali turun.Tapi lagi-lagi ia buru-buru menghapusnya.
“Menangislah,itu akan membuatmu lega.” saran Donghae.
“Tidak,aku gadis yang kuat.Aku harus kuat.Aku harus bisa tersenyum walaupun dihatiku ada luka yang menganga.Aku harus bisa.” dipaksanya bibirnya untuk tersenyum.Buru-buru disekanya airmata yang masih terus mengalir itu.
Donghae yang melihatnya langsung menyambar tangan Yoona. “Air mata bukan berarti menandakan kau itu lemah.Menangislah…” perintahnya dan membenamkan Yoona dalam pelukannya.
Membuat gadis itu semakin terisak pedih.

* * * *

Yoona berjalan mengendap-ngendap.Berusaha untuk tidak mengeluarkan suara apapun.Ini sudah terlalu larut untuk jam pulang kerumah.
“Begini kelakukan seorang anak gadis?” Yoona menghentikan langkahnya.Suara berat itu,Kangin,ayahnya.
“Kenapa lama-lama kau seperti orang yang tidak punya aturan?” lagi-lagi suara tegas itu.
Ayahnya telah menunggu dengan wajah penuh amarah.Disampingnya,sang ibu tiri turut eksis memasang wajah angkuhnya.
Yoona tetap tak bergeming.Ia tak bicara sepatah katapun.Tapi dari matanya terpancar kebencian yang amat sangat.
“Im Yoona,aku bicara padamu.” tegas ayahnya lagi.Nafasnya naik turun menahan marah.
“Kalau Appamu bicara dengarkanlah.” Hyoyeon ikut menimpali membuat Yoona semakin muak.
“Kalian bicara padaku?” tanya Yoona enteng. “Aku kira kalian sudah lupa kalau aku ini ada.”
“Appamu ingin membicarakan tentang perjodohanmu.”
“Hal bodoh itu lagi?aku tidak mau mengurusi hal tidak penting itu.” Yoona mengibaskan tangannya tak peduli.
“Kau harus mau dijodohkan dengan anak rekan bisnis Appa itu.Ini untuk masa depanmu.” perintah Kangin,terkesan memaksa.
“Itu sama artinya kau menjualku Appa.” jerit Yoona.
“Yoona,bisa tidak kau itu menurut pada Appa?Appa capek mengaturmu yang selalu membangkang.”
“Seandainya Eomma masih hidup,kau tidak perlu susah-susah mengaturku.Aku pasti menurut pada Eomma.Tapi sayangnya kalian telah membunuhnya.”
Plakk,sebuah tamparan sukses mendarat dipipi Yoona.
Yoona meringis menahan sakit,perih.Wajahnya memang sakit,tapi hatinya jauh lebih sakit.Mungkin lebih baik ia pergi dari rumah ini,pikirnya.

* * * * *

Dingin,gelap,seorang gadis melangkah terseok-seok dalam pekatnya malam,Yoona.
Tak berapa lama Donghae berjalan tergesa kearahnya. “Akhirnya…..” desisnya pelan,terpancar kelegaan diwajahnya.
“Kenapa kau bisa ada disini?” tanya Yoona heran.Rasanya mustahil Donghae bisa berada ditempat ini secara kebetulan.
Donghae pura-pura menggetok kepala Yoona. “Harusnya aku yang bertanya,apa yang kau lakukan disini malam-malam begini?”
“Aku pergi dari rumah.”
“Ternyata kau nekat juga ya?”
“Kau belum jawab pertanyaanku.Kenapa kau bisa menemukanku disini?” tanya Yoona lagi.
“A..aku sedang jalan-jalan cari angin dan tidak sengaja melihatmu ditempat ini.”
Yoona percaya saja.Ia kembali terdiam.Sekilas menatap bulan yang tertutup awan.Terlihat suram seperti dirinya.
“Bawa aku pergi dari sini.” pintanya kemudian.
“Mwo?Kau percaya padaku?”
“Tidak,tapi daripada dineraka itu lebih baik aku ikut denganmu.”
“Kau mau ikut aku kemana?”
“Terserah,yang jelas saat ini aku sangat lapar.”
Donghae hampir tertawa mendengarnya. “Baiklah,ayo.” ajaknya.
Yoona tetap tak bergerak dari tempatnya.
“Kenapa?” tanya Donghae menyadari Yoona yang tak segera beranjak.
“Kakiku sakit sekali berjalan dari tadi.”
“Lalu?”
“Gendong.” pinta Yoona dengan polosnya.
Sukses membuat Donghae mengekeh geli.Tapi ia turuti juga kemauan gadis itu.Ia membungkuk memberikan punggungnya.Ia menggendong Yoona pergi ke suatu tempat.Dan Yoona terlelap nyaman dipunggung Donghae.

* * * * *

“Oppa,ini kan hari minggu kau mau kemana?” tanya Yoona yang melihat Donghae sudah rapi pagi-pagi.
“Kau memanggilku apa?” Donghae memastikan ia tak salah dengar.Yoona memanggilnya oppa?
“Oppa.Kenapa?Kau tidak suka?”
“Suka,sangat suka.” ralat Donghae cepat,takut Yoona salah paham.
“Bukankah kau lebih tua dariku.Dan dengan kedekatan kita selama ini.Kurasa aku lebih pantas memanggilmu oppa.”
“Ne,aku tau.Dan itu terlihat sangat manis.” ucap Donghae sukses membuat Yoona merona malu.Ia menyadari,ia mulai punya perasaan lebih pada namja ini.
“Apa kau tidak ingin pulang?” tanya Donghae hati-hati.Ia tau,Yoona pasti tidak senang dengan pertanyaannya.
“Kau mengusirku?Kau tidak suka aku disini?” benar kan?Yoona pasti tersinggung.
“Maksudku bukan begitu.Aku sangat suka kau disini.Selamanya kau disini juga tak masalah.Aku cuma takut orangtuamu khawatir.”
Yoona mendecah. “Nyatanya Appa tidak mencariku.Sudahlah aku malas membicarakan ini.”
“Iya..iya..baiklah.Aku pergi dulu,ada sesuatu yang harus kuurus.” pamit Donghae lalu secepat kilat mencium kening Yoona dan berkata “Saranghae.” sambil berlari keluar.
“Hey,siapa yang mengijinkanmu menciumku?” teriak Yoona gemas.
“Aku mencurinya.” balas Donghae dari balik pintu apartement.
Yoona hanya tersenyum mendengarnya.
Ya,beberapa hari ini Yoona memang tinggal di apartement Donghae.Sejak acara minggatnya malam itu sampai sekarang.Dan harus diakui,ia merasa sangat nyaman.

* * * * *

Yoona melangkah gamang,setelah beberapa hari akhirnya ia melangkahkan kakinya juga dirumah ini.Menurutnya,tidak ada salahnya ia menengok rumahnya,menengok ayahnya.
Yoona mengernyitkan alisnya heran begitu mendapati mobil Donghae terparkir dihalaman rumahnya.Mobil Donghae disini?Berbagai tanda tanya berputar-putar dalam otaknya.
Deg,kenapa firasatnya jadi tidak enak?
Tak butuh waktu lama untuk mengetahui jawabannya.Diruang keluarga,Donghae,ayah dan ibu tirinya sedang mengobrol bersama.
Yoona berjalan mengendap-endap dan bersembunyi dari balik sebuah lemari besar.Ia menguping dari sana.
Dan rasanya langit seakan runtuh menimpanya dan dunianya seakan jungkir balik mengetahui kenyataan bahwa Donghae adalah orang yang dijodohkan dengannya.Donghae orangnya?
Yoona memegang dadanya,sesak,sakit sekali.Seperti tertikam ribuan pisau.Jadi selama ini ia dibohongi?
Perlahan ia melangkah keluar dari persembunyiannya.Dengan emosi yang siap meledak.Benci,sungguh kebencian yang menguasainya saat ini.
“Jadi kau orangnya?Jadi ternyata kau yang dijodohkan denganku?” tanyanya tanpa ragu.
Kangin,Hyoyeon,dan Donghae terperanjat kaget begitu mendapati Yoona yang datang dengan amarahnya yang membuncah.
“Ternyata selama ini kau membohongiku?Ternyata semua sudah kalian atur.” Yoona menjerit,memekik,hatinya sudah terlalu sakit. “Bagus..bagus sekali.” kekehnya sinis.
“Im Yoona,bersikaplah sopan.Appa tidak pernah mendidikmu seperti ini.” bentak Kangin.
“Appa,kau bahkan tidak pernah mengerti perasaanku.Sama sekali tidak mengerti aku sejak kau bersamanya,wanita ini.” tunjuk Yoona pada Hyoyeon.
“Dan kau.” Yoona beralih ke Donghae. “Saat aku mulai berharap lebih padamu.Saat aku mulai merangkai mimpi-mimpiku bersamamu.Apa yang kudapat?ternyata kau sama saja.Ternyata kau bagian dari mereka.” teriaknya dengan berurai airmata.Ia sudah berusaha menahannya,tapi nyatanya airmatanya turun juga. “Pantas Appa tidak mencariku saat berhari-hari aku bersamamu.” lanjutnya.
“Aku bisa menjelaskannya.” ucap Donghae tenang.
“Apalagi?kau bahkan membuatku jatuh dalam jurang yang paling dalam,hingga saat aku berteriak sekuatku pun tak ada orang yang akan mendengarnya.” Yoona menyeret kakinya menjauh,menjauh,dan terus menjauh sejauh mungkin.
Sedangkan Donghae tetap terpaku ditempatnya,ada raut sesal di wajahnya.

* * * * *

Yoona terpengkur diatas pusara ibunya. “Eomma,kenapa kau tidak membawaku bersamamu?kenapa kau membiarkanku hidup bersama orang-orang itu?” tanyanya.
“Aku tidak kuat Eomma.” Yoona semakin menangis pedih.
Malam semakin larut,dan ia masih enggan beranjak.Ditemani merdunya suara burung hantu,ia terus terisak pilu.
“Kenapa kau selalu bisa menemukanku?” tanyanya pelan menyadari kehadiran seseorang dibelakangnya.Tanpa menoleh,ia sudah tau siapa itu,Donghae.
Donghae tetap diam,dan melangkah pelan ke sisi Yoona.
“Aku lelah,sungguh amat sangat lelah.Bahkan rasanya kedua kakiku ini sudah tidak sanggup lagi menopang tubuhku sendiri.”
Donghae masih saja membisu,membiarkan Yoona menumpahkan segala kemarahannya.
“Saat ini aku sedang berusaha untuk menjauhimu,membuangmu jauh-jauh dari pikiranku.Tapi kenyataannya aku tak akan mampu.Menyedihkan sekali kan?” gumam Yoona miris.
Hening…
“Aku tau aku salah karena tidak jujur padamu.” akhirnya Donghae buka suara. “Kalau aku mau bisa saja aku langsung menikahimu seperti rencana mereka.Tapi aku tidak melakukannya.Aku mendekatimu dengan caraku sendiri.Karena aku ingin mengenalmu.”
“Apa kau kasihan padaku?” tanya Yoona. “Yah,kau pasti kasihan padaku kan.” jawabnya sendiri.
“Untuk apa aku kasihan padamu?Kau saja tidak kasihan pada dirimu sendiri.Lihatlah,kau itu menyiksa dirimu sendiri.Apa kau pikir ibumu akan senang melihatmu seperti ini?”
“Lalu apa yang bisa kulakukan?sudah kubilang aku sangat lelah.” Yoona menangis lagi.
Donghae menyeka airmata itu pelan dan Yoona tidak melawan.Digenggamnya kedua tangan gadis itu erat. “Aku mohon sekali saja percayalah padaku.Biarkan aku menjadi tempatmu berpegang saat kau jatuh.Biarkan aku menjadi tempatmu bersandar saat kau butuh.” pintanya.
Yoona tidak menjawab tapi malah semakin terisak.
“Sekali saja,percayalah padaku.” pinta Donghae lagi.
“Asal kau tidak melepaskanku saat aku berpegang padamu.Asal kau tidak meninggalkanku saat aku bersandar padamu.” bisik Yoona lirih.
Donghae tersenyum mendengarnya.Dibawanya Yoona dalam pelukannya. “Tentu saja.Disini,diatas pusara ibumu aku berjanji akan selalu menjagamu.Jika aku mengingkarinya,biar Tuhan yang menghukumku.”
“Donghae oppa..” Yoona membalas memeluk erat Donghae,masih dengan airmatanya.
“Hey,jangan menangis lagi.Tunjukkan senyummu yang mahal itu.” pinta Donghae.
Perlahan Yoona menyunggingkan senyum dibibirnya.
“Begitu kan cantik.Satu lagi,berdamailah dengan orangtuamu.Aku tau kau pasti bisa.”
Yoona mengangguk kecil. “Ne,aku akan mencobanya.”

^_______^


18 thoughts on “Believe Me

  1. so sweeeeeeettt banget
    hiks hiks T.T
    author : perasaan gw bikin happy ending knp ni bocah nangis yah?

    huaaaaaa real banget. #speechless
    baguss banget thor

    Like

  2. .keren author ….
    .aq suka banget yoonhae couple …..
    .mereka cocok …
    .sering-sering iia bkin yoonhae couple …
    .hehe

    Like

  3. ahh, suka ok? hahaha
    hyoyeon–kayaknya emang pantes yah kalau perannya ibu tiri? O.o
    aku sempet mikir akhirannya itu–tepatnya waktu di pusara. Yoona nolak Donghae, karena dia masih marah dan benci gitu ==* hingga akhirnya Donghae berusaha meyakinkan Yoona wkwkwkwkw
    kurang panjang ah ini.

    Like

  4. Whheee, Hae Oppa!!!
    Senengny aq klo bca YoonHae ff.
    Jd kangen deh sm neh couple.
    Tnang az Oppa, Yoong pst percaya padamu.
    Cukup dengan kau selalu ad di dekatny n melindunginy, she will always believe in you. hhee. N aq sngt segan sm Hae cz dia jd cwo yg sangat kuat disini, biasany kan Hae sensitive bngt. Gk bs trsentuh sedikit, dy pst jg ikut nangis. Oh my Crybaby, love u.
    Nice ff chingu!!!

    Like

Leave a comment