Thorny Rose


main cast:Donghae,Yoona
other cast:SNSD,Super Junior
author:elfishysparkyu
genre:friendship,romance

“Hei,kenapa kau?” Donghae mendudukkan dirinya persis didepan Yoona.Gadis yang selalu menarik perhatiannya itu tampak kaget dan segera tersadar dari lamunannya.
“Tidak apa-apa.” sahutnya datar,dingin,seperti biasanya.
“Yoong,bisa tidak sedikit saja kau bersikap manis padaku?Aku bosan dengan sikap ketusmu itu.”
“Untuk apa aku harus bersikap manis pada orang sepertimu.Buang-buang waktu saja.”
Donghae terkekeh. “Tak apa.Bahkan saat kau bersikap seperti ini kau tampak manis dimataku.”
“Terseraaah.” jerit Yoona kesal.Namja satu itu tak henti-hentinya mengganggu hidupnya.
“Jangan terlalu membenciku Yoong.Nanti kau bisa jatuh cinta padaku.”
“Tidak akan pernah.”
“Ne..ne..kau tau?aku yakin suatu saat aku pasti bisa mendapatkanmu.” ujarnya mantap.
Yoona tersenyum sinis. “Kita lihat saja nanti.Dan satu lagi,jangan panggil aku Yoong.Aku tidak suka.” ujarnya sambil lalu.
“Tapi aku suka memanggilmu seperti itu Yoongie.” gumam Donghae walau Yoona pastilah tak mendengarnya.

~ ~ ~

Yoona menatap nanar buket-buket mawar beraneka warna didepan pintu rumahnya.
“Cantik sekali.” Yuri meraba mawar-mawar itu dengan penuh kekaguman.
“Dari siapa onnie?” tanya Seohyun yang sedari tadi hanya bengong takjub.
“Tidak ada nama pengirimnya.Tapi aku yakin yang mengirimnya pasti orang yang sangat romantis.”
“Buang saja.” ucap Yoona tiba-tiba. “Aku tau ini dari siapa,jadi buang saja.” lanjutnya berlalu begitu saja menuju kamarnya tanpa peduli pada Seohyun dan Yuri yang saling pandang heran.

“Memang bunga ini dari siapa Yuri onnie?kenapa Yoona onnie marah?”
“Siapa lagi yang bisa membuatnya seperti itu kalau bukan Lee Donghae.” Yuri bergegas menyusul Yoona.
Seohyun tersenyum geli. “Jadi Donghae oppa.” gumamnya.

“Yoona,kurasa sudah saatnya kau mencari pengganti Sungmin oppa.Hidupmu masih panjang.Kau harus bisa mengikhlaskan kepergiannya.” Yuri tak tega melihat Yoona yang sedari tadi melihat foto namjachingunya yang telah meninggal 2 tahun lalu itu.
“Aku sudah ikhlas.Dia pasti sudah tenang disana.” ujar Yoona walaupun raut getir diwajahnya masih jelas terlihat.
“Bukalah hatimu untuk namja lain.”
“Kalau untuk itu aku belum bisa Yuri onnie.”
“Yoona onnie,Donghae oppa itu lumayan loh.” sahut Seohyun dengan polosnya.
“Mwo?Yah kalau aku menemukan pengganti Sungmin oppa setidaknya bukan orang seperti dia Seohyun.”
“Memangnya apa yang salah dengan Donghae oppa?dia tampan,kaya,dan dia menyukaimu.Apalagi yang kurang?”
“Kurang kerjaan karena setiap hari selalu menggangguku.Dia beda sekali dengan Sungmin oppa.Bahkan sifatnya bertolak belakang.Aku menyukai Sungmin oppa yang pendiam.Sedangkan dia,suka sekali mengacaukan hidupku.”
“Yoona,kita tidak pernah tau kapan cinta itu datang.Rasa itu ada dengan sendirinya. ” Yuri sok menasehati.
“Iya onnie,aku tau.Tapi masa kau menyuruhku dengan berandalan itu.Aku tidak mungkin menyukainya.Coba kau pikir pakai logika onnie.”
“Berandalan tapi romantis kan.” sela Seohyun.
“Huh mana ada berandalan yang romantis.” balas Yoona,Seohyun hanya tersenyum penuh arti.
Yuri menghela nafas. “Aku cuma menyarankan.Sungmin oppa pasti lebih bahagia kalau kau bahagia.Setidaknya carilah namja lain.”
“Ne onnie.” Yoona menerawang memandang langit-langit kamarnya.Tapi yang ia lihat adalah bayangan Sungmin yang sedang tersenyum padanya.

~ ~ ~

“Hoamp..aku ngantuk Yuri onnie.” Yoona meregangkan otot-ototnya yang kaku,kemudian menenggelamkan kepalanya diatas meja kantin kampus.Tanpa peduli pada keramaian disekitarnya,ia pun mulai terlelap.
“Yoong,bisa-bisanya kau tidur disini.” Donghae,ntah sejak kapan sudah berada disebelah Yoona.
Yoona mengerjap-ngerjapkan matanya.Dengan kondisi setengah sadar ia mendapati Yuri yang telah berubah menjadi Donghae.
“Huah,sejak kapan kau disini?” pekiknya.
“Sejak tadi.” ujar Donghae santai sambil menyeruput jus melonnya.
“Apa yang kau lakukan disini?mana Yuri onnie?” Yoona celingak-celinguk.
“Menungguimu.Yuri ada urusan jadi dia menitipkanmu padaku.”
“Dititipkan?Kau pikir aku barang?” geram Yoona. “Dasar Yuri onnie……” teriaknya.
“Jangan berteriak-teriak seperti itu Yoong.Kau bisa membuat telingaku tuli.Bayar minumanku ini.Lain kali ganti aku yang akan mentraktirmu.” ujar Donghae cuek. “Sunny ahjuma,pacarku yang akan membayarnya.” teriaknya pada penjaga kantin.
Yoona yang hampir mengomel-ngomel hanya bisa bengong bego tak percaya.Pacarnya?astaga..Bahkan seantero penghuni kantin mendengarnya.

“Kau dimana Seohyun?Heh..heh..kenapa dimatikan?Aish..” Yoona marah-marah tak jelas pada handphone ditangannya.Tepatnya pada orang yang ia telpon barusan,Seohyun.
“Bagaimana?” tanya Yuri.
“Dimatikan onnie.” ujar Yoona sambil sekali lagi mencoba menghubungi Seohyun. “Tidak aktif.”
“Aneh.”
“Onnie,jangan-jangan terjadi sesuatu pada Seohyun.”
“Apa maksudmu?”
“Jangan-jangan Seohyun diculik.” pekik Yoona histeris.
“Jangan menakutiku.” Yuri ikut panik. “Kyuhyun…” lanjutnya.
“Ha?Kyuhyun?Maksudnya?”
“Aku curiga pada Kyuhyun.Akhir-akhir ini dia sering mendekati Seohyun.Dan Seohyun tidak pernah cerita pada kita.”
“Hah?Seohyun kita yang polos dengan namja berandalan itu.Tidak mungkin.” Yoona menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.
“Tanyakan pada Donghae.” perintah Yuri tiba-tiba.
“Mwo?tidak mau.Kenapa harus padanya?”
“Ini demi Seohyun.Donghae temannya Kyuhyun,dia pasti tau..Ayo..” paksa Yuri menarik Yoona yang semakin cemberut kesal.

Tepat didepan mereka adalah kelas Donghae,Kyuhyun,dan juga berandalan lain teman-temannya.Meskipun satu kampus,mereka beda fakultas.Jadi mereka sama sekali tidak tau wilayah ini.
“Wow,siapa yang datang ini.” ujar Leeteuk sang tetua dikelas itu yang mendapati Yuri dan Yoona berdiri terpaku diluar.
“Kami mencari Donghae,bisa kau panggilkan dia?” pinta Yuri dengan wajah semanis mungkin. “Bilang saja Yoona yang mencarinya.”
“Onnie.” protes Yoona.
“Ne,tunggu ya?” Leeteuk masuk ke dalam kelas dan berteriak sekeras mungkin. “Donghae,Yoona mencarimu.”  sukses membuat Yoona mendecah kesal,bahkan semua orang tidak ada yang beres.

“Yoong,ada apa mencariku?Kau merindukanku ya?”
Yoona langsung memanyunkan bibirnya 5 centi. “Dimana Kyuhyun?”
“Kenapa malah mencari Kyuhyun?”
“Sudah katakan saja dimana Kyuhyun?”
“Ehm..begini kami memang mencari Kyuhyun karena kami merasa Seohyun bersamanya.” ujar Yuri menengahi.
“Yah,Seohyun memang bersama Kyuhyun.”
“Apa?dimana mereka?” kompak Yuri dan Yoona.
“Aku tidak tau,yang jelas Kyuhyun mau menyatakan cintanya pada Seohyun.”
“Mwo?” Yoona dan Yuri memekik bersama.
“Antar kami kesana.” paksa Yoona tanpa sadar menarik tangan Donghae begitu saja.
“Aku benar-benar tidak tau dimana mereka.Atau kau mau mengajakku kencan?” goda Donghae.
Yoona refleks melepaskan tangannya. “Jangan ge-er ya?” ujarnya ketus.
“Kalian ini,bisa tidak akur sebentar saja.Ini demi Seohyun.” pinta Yuri.
“Dia yang mulai onnie.”

“Seohyun pasti menerima cinta Kyuhyun.” ujar Donghae setelah mengirimkan sms pada Kyuhyun untuk menemuinya dikantin kampus setelah acara penembakannya selesai.
“Tidak akan.”
“Kau berani taruhan?”
“Tentu saja,aku yakin Seohyun tidak mungkin menyukai namja seperti Kyuhyun.”
“Baiklah,siapa yang kalah harus menuruti apapun permintaan yang menang.Bagaimana?” tantang Donghae.
“Baik.” ucap Yoona walau terbersit sedikit perasaan ragu.
“Yuri,kau saksinya ya.” pinta Donghae.
“Ne.” Yuri mengangguk menuruti tingkah aneh dua manusia ini.

Yoona terhenyak hebat,hampir saja terjungkir dari duduknya melihat pemandangan didepannya.Seohyun dan Kyuhyun dengan senyum mengembang dan tangan saling bergandengan.
“Kalian?apa-apaan kalian?” pekiknya,matanya menancap tepat pada tangan Seohyun dan Kyuhyun yang saling bertautan erat.
“Onnie,kami baru saja jadian.” seru Seohyun riang membuat Yoona bagai tersambar petir.
“Mwo?” pekiknya. “Tidak mungkin,tidak mungkin.” ia membenamkan kepalanya diatas meja.Diliriknya Donghae yang tersenyum penuh kemenangan.
“Berhasil hyung.” ujar Kyuhyun pada Donghae serentak membuat Yoona mendongak.
“Kau kalah Yoong jadi kau harus jadi pacarku.Itu permintaanku.” ujar Donghae sukses membuat Yoona melongo.
“Tidak bisa.Ini pasti sudah kalian rencanakan kan?”
“Kau mau ingkar janji?Kau sendiri yang berani taruhan denganku.Yuri saksinya.”
“Onnie…” pinta Yoona memelas.
“Aku tidak bisa berbuat apa-apa.” jawaban Yuri tak sesuai harapannya.
“Terima saja Yoona onnie.” hibur Seohyun.
“Oh,aku tau.Kalian semua bekerja sama mengerjaiku kan?” tuduh Yoona. “Baik,aku terima tapi cuma satu minggu saja.” tawarnya.
“Kau yang kalah,kenapa kau yang buat aturan.” Donghae tak mau kalah.
“Lalu bagaimana?aku tidak mau kalau kau mengacaukan hidupku selamanya.”
“Tiga bulan.Deal?”
“Baiklah.” seru Yoona lemas.Toh tiga bulan bukan waktu yang lama,pikirnya.
“Satu lagi,panggil aku oppa.”
“Ha?apalagi itu?” protes Yoona.
“Ingat aku yang menang,kau tidak bisa menolak.Panggil aku Donghae oppa,cepat.”
“Tidak mau.” pekik Yoona,ia merasa menyesal karena taruhan bodoh itu.
“Aku baru tau ternyata gadis secantik Im Yoona suka ingkar janji.”
“Iya Donghae oppa.” Yoona menekan setiap ucapannya seperti mau menelan orang hidup-hidup.Diacak-acaknya rambutnya sendiri.Membayangkan permintaan bodoh apalagi yang harus ia turuti.

~ ~ ~

“Sudah kubilang kan?Jangan lagi memberiku mawar setiap hari.” seru Yoona saat didalam mobil Donghae menuju kampus.Sudah menjadi kebiasaan berangkat dan pulang kuliah bersama sejak mereka resmi ‘pacaran’.Lebih tepatnya karena paksaan Donghae atas nama sang pemenang taruhan.
“Kau tidak suka?”
“Menurutku itu cuma pemborosan saja.Sayang kan toh besoknya sudah layu.Lagipula aku memang tidak suka mawar.”
“Kenapa?”
“Aku lebih suka bunga krisan.Sederhana tapi tetap cantik.” kata itu yang dulu pernah diucapkan Sungmin padanya.
“Mawar itu sepertimu Yoong.Cantik tapi berduri.”
Yoona mengernyitkan alisnya.
“Butuh pengorbanan untuk mendapatkannya.Kalau kau ingin memperolehnya,kau harus siap setiap saat tertusuk durinya.Itulah yang menjadikannya sangat berharga.”
“Hahaha,benar ini kau yang bicara?” Yoona tersenyum geli. “Orang sepertimu bisa juga bicara seperti ini.” ledeknya.
“Orang sepertimu apa maksudmu?kau itu tidak mengenalku,jadi jangan banyak komentar.”
“Tentu saja aku tau siapa kau.Kau dan teman-teman berandalanmu itu yang tidak tau aturan.Sukanya bikin onar saja.Berkelahi,balapan,taruhan,benar-benar seperti preman.”
“Itu bukan urusanmu.” Donghae menginjak pedal gas dan melaju dengan kecepatan tinggi.
“Pelan-pelan sajaaa…..” Yoona berteriak-teriak histeris tapi sama sekali tak dihiraukan.Ia pun hanya bisa menutup matanya.Mengerikan. . .

“Heh,sudah sampai.” Donghae menepuk bahu Yoona. “Kau kenapa?” diliriknya Yoona yang masih memejamkan matanya dengan tubuh bergetar hebat dan wajah super pucat.
“Yoong,kau tidak apa-apa?” ulangnya khawatir.
Yoona mengangguk,keringat dingin membasahi keningnya.
“Benar kau tidak apa-apa?aku tidak tau kalau kau benar-benar takut.” sesal Donghae.
“Aku hanya trauma.” gumam Yoona pelan.
“Kau pernah kecelakaan?trauma itu akan hilang kalau kita melawannya Yoong.Aku juga pernah mengalaminya.”
“Lalu bagaimana jika kecelakaan itu merenggut nyawa orang yang kita sayangi?” desahnya lirih. “Itulah yang terjadi padaku.”
“Sungmin?”
Yoona mendelik heran,darimana Donghae bisa tau.
“Aku tau dari Seohyun.” ujar Donghae seperti bisa membaca pikiran Yoona. “Itu takdir Yoong.”
Benar,itu memang takdir.Takdir yang mengubur seluruh mimpi-mimpinya.Yoona memejamkan matanya,perih.
“Kajja.” ajak Donghae kemudian.
“Kemana?”
“Kau mau didalam mobil selamanya?”
“Yah,tentu saja tidak.” didepan sana digedung nan mentereng plus dosen yang baik hati dan tidak sombong sudah menantinya.Yoona pun turun mengekor Donghae.

~ ~ ~

“Hyung,Kangin dan kelompoknya menantang kita lagi.” seru Kyuhyun. “Taruhannya mobil hyung,bagaimana?kita terima?”
“Kalian mau balapan lagi oppa?” tanya Seohyun.
Yoona yang mendengar kata balapan,mendadak pucat pasi.
Donghae terlihat berpikir. “Kapan?” tanyanya.
“Sekarang.Kau yang turun hyung?”
“Heh?apa?tidak boleh.” seru Yoona tiba-tiba,entah pikiran apa yang berkecamuk diotaknya.
Semua orang reflek menoleh kearahnya.
“Kalau kau takut kau disini saja Yoong.”
“Bukan begitu,tapi bisa tidak kalian tidak melakukan hal bodoh ini lagi.”
“Ini masalah harga diri.”
“Harga diri apanya?” Yoona tetap ngotot.
“Kau mengkhawatirkanku?”
“Tentu saja tidak.” elak Yoona,bibirnya menari-nari berusaha mencari kata yang tepat.
“Mereka sudah menunggu ditempat biasa.” seru Leeteuk yang baru datang bersama Yuri.Dua manusia ini sedang pendekatan akhir-akhir ini.
“Ya sudah,kita kesana.” Donghae melangkah pergi dan kemudian menoleh sesaat. “Kau tenang saja Yoong,semua akan baik-baik saja.”
“Jagiya,aku pergi dulu.” pamit Kyuhyun,Seohyun melepasnya dengan senyum semanis mungkin.
“Kau tunggu disini ya?” pinta Leeteuk,Yuri mengangguk mantap.

“Sepertinya kalian senang sekali mereka melakukan hal bodoh itu.”
“Yoona onnie,ini adalah bentuk dukunganku pada Kyuhyun oppa.”
“Dukungan apanya?” tanya Yoona mencibir.
“Sudahlah Yoona,tenanglah.Dia akan baik-baik saja.” goda Yuri.
“Aku tidak peduli onnie,itu bukan urusanku.Huh,lebih baik aku pulang saja.” ucapnya melangkah pergi.

“Yuri onnie,Yoona onnie bohong kan?kalau dia bohong dia pasti tidak menatap mata lawan bicaranya.Dan tadi dia tidak berani menatap matamu.” analisa Seohyun jeli.
“Aku tau,biarkan saja Seohyun.”

~ ~ ~

Ini untuk kesekian kalinya Yoona mondar-mandir kesana kemari,duduk,berdiri didepan rumahnya.Sambil sesekali melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya.Dan untuk kesekian kalinya pula ia mengambil handphone dari tasnya,mengontak sebuah nomer tapi mengurungkan niatnya dan mengembalikan lagi sang handphone ke dalam tasnya.Seperti akan menelepon seseorang tapi selalu tidak jadi.
Tin..tin..Yoona refleks berdiri mendengar suara klakson mobil itu walaupun suaranya tidak seperti yang biasanya.Kyuhyun dan Seohyun?
“Masuklah,ada yang ingin kuceritakan padamu.” seru Kyuhyun dari dalam mobilnya.
“Ne,onnie.Ayo.” Seohyun turun dari mobil dan menggandeng Yoona pelan sampai membukakan pintu mobil untuknya.
Yoona yang bingung hanya bisa menurut pasrah.
“Onnie,ini tentang Donghae oppa.” Seohyun memilih untuk duduk dikursi belakang bersama Yoona. “Mulai hari ini perjanjian kalian selesai.”
“Kenapa?bukankah masih sebulan lagi?” tanya Yoona acuh,meski dalam hatinya ada rasa ingin tau.
“Dia pergi onnie.”
“Pergi?”
“Utusan ayahnya menjemputnya paksa dan membawanya ke Jepang.” kini Kyuhyun yang menjawab,matanya tetap terpaku pada jalanan didepannya.
“Apa?”
“Ne,onnie.Itu gara-gara balapan kemarin.”
“Aku tidak mengerti maksud kalian.Jelaskan padaku?” pinta Yoona,jujur ia sangat bingung.
“Kemarin kami kalah.Donghae hyung kehilangan mobilnya.Ayahnya tau,makanya ia langsung dijemput paksa ke Jepang.”
Seohyun mengangguk. “Orang tua Donghae oppa kan tinggal di Jepang onnie.Dia tinggal sendiri di Korea.”
Yoona manggut-manggut.Pantas saja dia jadi begitu,disini tidak ada yang mengawasi,batinnya..
“Donghae hyung itu satu-satunya penerus perusahaan ayahnya.Ayahnya pasti ingin sekali ia menjadi orang yang benar.Ia akan melanjutkan kuliahnya disana.Dan aku tidak tau kapan ia kembali.” kalimat terakhir Kyuhyun sontak menarik perhatian Yoona.
“Kau tidak apa-apa Yoona onnie?” tanya Seohyun khawatir.
“Anio,aku tidak apa-apa.Justru aku senang.Bagus kan?berarti tidak ada yang mengganggu hidupku lagi.” Yoona terkekeh miris.Ditariknya kedua ujung bibirnya selebar mungkin.Tapi yang ia rasa hanya hampa.

~ ~ ~

Yoona mengaduk-aduk makan siangnya tanpa selera.Bahkan tak sesuapun yang ia masukkan dalam mulutnya.Pandangannya menerawang entah kemana.
Seohyun yang menyadarinya buru-buru menyenggol lengan Yuri.
“Yoona,kau sedang diet ya?” goda Yuri.
“Apa onnie?”
“Kau sedang diet?kenapa tidak kau makan?” tunjuk Yuri pada sepiring makanan yang masih utuh itu.
“Aku hanya tidak selera onnie.”
“Yoona onnie,kau merindukannya kan?” tanya Seohyun.
“Siapa?”
“Donghae oppa.”
“Untuk apa aku merindukannya?Aku sama sekali tidak peduli padanya.Kalian tau?saat ini aku sangat bahagia tidak ada lagi orang yang selalu menggangguku.” Yoona menjejalkan makanan kemulutnya asal.Seohyun dan Yuri hanya bisa menahan tawa melihatnya.
“Yoongie,pelan-pelan kalau makan.” Yuri terkekeh.
“Jangan memanggilku seperti itu onnie.”
“Kau itu aneh sekali ya.Dia mengganggumu kau marah,dia pergi kau susah.” Yuri tak henti-hentinya menggoda Yoona.
“Yoona onnie,sesuatu itu akan terasa berharga kalau kita sudah kehilangannya.” imbuh Seohyun.
Yoona mendesah berat. “Aku tidak mengerti kalian bicara apa?” ujarnya.

~ ~ ~

“Yoong,sekali-kali tidurlah lewat tengah malam.Kau akan bisa menikmati indahnya malam yang sesungguhnya.”
Yoona menyibak selimut yang menutupi wajahnya.Diliriknya jam weker disamping ranjangnya,jam 1 dini hari.Dan ia sama sekali belum tertidur.
Sunyi,sepi,hanya suara hewan malam yang menemani.Inikah keindahan malam yang sesungguhnya?batin Yoona.Seperti yang pernah Donghae katakan padanya.
Namja itu.Entahlah,saat ini kata-kata namja itulah yang sedang berputar-putar diotaknya.
“Yoong,bisa tidak kau tidak berteriak?”
“Yoong,aku suka kalau kau cemberut seperti itu.”
“Kalau kau marah justru membuatku semakin jatuh cinta padamu Yoong.”
“Aku tau kau yeoja yang kuat.Tapi sekuat apapun seorang yeoja,ia pasti butuh seorang namja.”
“Hei,gadis mawar berduri.”
“Kau cantik kalau rambutmu kau kuncir seperti itu Yoongie.”
“Yoong,makan coklat saja belepotan seperti anak kecil.”
“Aku paling suka matamu Yoong.”
Yoong..Yoong..Yoong..Yoona memejamkan matanya kuat-kuat.Semakin ia melawan,ia merasa suara-suara Donghae itu terasa semakin nyata.

~ ~ ~

Angin pagi berhembus dingin.Yoona berjalan gontai dengan buket mawar merah didekapannya.Lingkaran hitam tampak jelas dibawah matanya.Menandakan ia kurang tidur.
Ia berjalan pelan dalam area pemakaman.Diletakkannya buket mawar yang ia bawa tepat diatas pusara Sungmin.
“Sungmin oppa?bagaimana kabarmu?” tanyanya,seakan-akan benar bicara pada Sungmin. “Aku yakin kau pasti baik-baik saja.Aku membawakanmu mawar.Kau tau kenapa?Karena untuk mendapatkannya butuh pengorbanan.Kita bisa saja tertusuk durinya.Makanya mawar itu sangat berharga.”
Yoona tersenyum. “Tidak kalah cantik dari bunga Krisan kan?kau pasti suka.”
“Sungmin oppa,maaf aku jarang kesini.Pikiranku sedang kacau oppa.Hatiku benar-benar galau.Aku takut aku berpaling darimu.” ia mencurahkan segala isi hatinya seolah-olah Sungmin mendengarnya.
Tes..Yoona menengadahkan tangannya,gerimis.Aneh sekali,cuacanya sangat cerah.Kenapa tiba-tiba gerimis.Bukankah Sungmin sangat menyukai gerimis.Apa artinya ini?
“Lihat oppa,gerimis.Kau sangat menyukainya kan?Apa ini jawabanmu oppa?” tanyanya.
“Tapi percuma saja,semuanya sudah terlambat.Dia pergi meninggalkanku Sungmin oppa.” Yoona tetap bicara sendiri.
Tes..tes..tes..gerimis pun telah berubah menjadi hujan.Yoona secepat kilat berlari berlindung dibawah pohon besar diarea makam.Sedetik kemudian ia ingat kata-kata Sungmin.Orang yang membenci hujan adalah orang yang tak punya harapan.Karena ia takkan melihat indahnya pelangi yang muncul setelah hujan.
“Aku tidak mengerti apa artinya ini?” Yoona memandang awan kelabu yang menggantung dikaki langit. “Sungmin oppa,maafkan aku.Ternyata aku sangat merindukannya.” isaknya lirih. “Akankah ada pelangi setelah hujan?”

~ ~ ~

“Eh?” Yuri mematung melihat keadaan kamar Yoona yang super berantakan.
“Astaga,Yoona onnie.Kamarmu seperti kapal pecah saja.” imbuh Seohyun heran dan semakin bertambah heran melihat Yoona yang juga berantakan. “Onnie,lihatlah dirimu?Kau sakit?Kenapa pucat sekali?”
“Aku tidak apa-apa?ada apa kalian kemari?”
“Memangnya harus lapor dulu kalau kami mau kesini,biasanya juga tidak kan?” heran Yuri.
“Kami hanya ingin tau kenapa kau tidak masuk kuliah onnie?dan kenapa juga handphonemu tidak aktif?” Seohyun memunguti buku-buku yang berserakan dilantai dengan heran,seperti bukan Yoona yang biasanya.
“Aku hanya sedikit tidak enak badan.”
“Kau kurang tidur ya?Lihatlah itu kantung matamu kelihatan sekali.”
“Kau benar Yuri onnie.Akhir-akhir ini aku sering tidak bisa tidur.”
“Karena memikirkannya?” tanya Yuri,tepat sasaran.
Yoona menggeleng,tetap mengelak.
“Yoona onnie,akuilah.Setidaknya perasaanmu bisa sedikit lega.Daripada seperti ini cuma menyiksa dirimu sendiri.Lihatlah dirimu kacau sekali.”
“Tidak ada yang harus kuakui Seohyun.Dan aku baik-baik saja.”
“Sudahlah Seohyun,percuma.” sela Yuri. “Yoona,kami sangat mengenalmu.Meskipun kau memikul beban seberat gunung himalaya kau pasti akan tetap berkata baik-baik saja.” lanjutnya beralih ke Yoona.
Kini mereka saling terdiam,sibuk dalam pikiran masing-masing.
“Lalu apa yang harus kulakukan?mengakui pun percuma saja.Toh dia sudah pergi.” gumam Yoona tiba-tiba,terdengar getir disetiap katanya.
“Yoona onnie.” pekik Seohyun.
“Benar yang kau katakan ini?” tanya Yuri ragu,Yoona hanya mengangguk pahit.
“Kau benar Seohyun,sesuatu akan terasa berharga saat kita kehilangannya.”
“Aku akan minta Leeteuk oppa mencari tau bagaimana agar bisa menghubungi Donghae oppa.” ujar Yuri bersemangat.
“Percuma onnie,kata Kyuhyun oppa semua akses ditutup.Donghae oppa dilarang untuk berhubungan dengan teman-teman lamanya.”
“Tidak apa-apa,itu semua demi kebaikannya kan?Orangtuanya pasti ingin melindunginya dari lingkungan pergaulannya yang dulu.” Yoona tersenyum menenangkan teman-temannya. “Sekarang aku sungguh baik-baik saja.Setidaknya aku lega karena mengakuinya.”
“Oh,Yoongie.” Yuri berhambur memeluk Yoona.
“Onnie,sudah kubilang jangan memanggilku seperti itu.”
“Yuri onnie,hanya Donghae oppa yang boleh memanggilnya dengan panggilan itu.” goda Seohyun.
“Ne..ne..” Yuri tertawa geli.Begitupun Yoona dan Seohyun.

4 tahun kemudian ~ ~ ~

Yoona berjalan seorang diri ditaman dekat rumahnya.Mencari udara segar dihari minggu yang cerah.Setidaknya untuk hiburan dari rutinitas pekerjaannya yang super sibuk setiap harinya.
Banyak anak-anak yang sedang bermain disana.Dan Yoona sangat menyukai itu.

“Noona,ini untukmu.” seorang anak laki-laki kecil menghampirinya dan memberikan setangkai mawar merah untuknya.
Yoona menautkan alisnya. “Untukku?”
“Ne.”
“Terimakasih anak manis.” diusapnya kepala anak itu.
“Satu lagi noona.”
“Apa?”
“Yoong noona,kau sangat cantik.”
Yoona terperanjat mendengar ucapan anak itu. “Siapa yang menyuruhmu memberikan bunga ini untukku?” tanyanya,pandangannya mengitari seluruh taman berharap menemukan seseorang.
“Seorang hyung,tapi dia sudah pergi.” ucap anak itu polos.
“Pergi kemana dia?” diguncangnya pundak anak kecil itu.
“Kesana.” tunjuknya.
Yoona secepat kilat berlari. “Aku tau itu kau,aku tau itu kau.” ucapnya berulang-ulang.
Ia terus saja berlari.Menengok kanan kiri,memperhatikan semua orang yang ia temui.Tapi ia tak menemukan orang yang ia cari.
Yoona hampir saja putus asa,nafasnya tersengal-sengal.Saat ia mendapati sosok didepan sana yang berjalan membelakanginya.Walaupun hanya melihat punggungnya dengan penampilan yang jauh lebih rapi.Tapi Yoona tetap bisa mengenalinya.Cara jalan itu,ya itu Donghae. . .
Yoona berlari,menyambar tubuh itu dan memeluknya erat.Ia terisak disana,dipunggung itu.
“Yoong..” Donghae berbalik dan mendapati gadis yang sangat ia rindukan itu terisak pelan.Ia kembali membenamkan Yoona dalam pelukannya. “Kau menangis?”
“Kenapa kau meninggalkanku?” tanya Yoona disela isak tangisnya.
“Itu bukan kemauanku Yoong.”
“Kau tau betapa kacaunya aku tanpamu?”
“Bukankah aku yang selalu mengacaukan hidupmu?” tanya Donghae balik.Dilepaskan pelukannya dan ditatapnya Yoona lekat-lekat.
Yoona tersenyum. “Sekarang,selamanya kau boleh mengacaukan hidupku.” ujarnya.
“Kau sangat merindukanku ya?” goda Donghae.
“Anio,untuk apa aku merindukanmu?Kau saja tidak merindukanku.Sama sekali tidak menghubungiku.”
“Tapi aku tau semua yang terjadi padamu Yoong.Walaupun aku tidak disini aku selalu memantau keadaanmu.”
“Bagaimana bisa?” tanya Yoona. “Oh,jadi mereka semua bekerja sama denganmu.Jadi selama ini mereka bisa menghubungimu?Jadi selama ini aku dibohongi?” jawab Yoona sendiri.
“Aku yang menyuruh mereka Yoong.”
“Kenapa?” geram Yoona,bisa-bisanya selama 4 tahun ia dibohongi.
“Untuk mengetahui perasaanmu padaku.”
“Mwo?hal bodoh apa yang kudengar ini?Ternyata berubahnya penampilanmu tidak merubah isinya.” pekik Yoona,jujur ia sedikit marah.
“Kau juga tidak berubah.Kau tetap mawar berduriku.” balas Donghae.
Yoona tersenyum mendengar jawaban Donghae.
“Aku pernah bilang kan Yoong,aku pasti bisa mendapatkanmu.”
“Kenapa kau bisa yakin sekali?”
“Dari pertama aku melihatmu,aku langsung menyukaimu.Dan kau harus jadi milikku.”
Yoona mengangguk,ia kembali tenggelam dalam pelukan Donghae. . .
“Yoona,kemana logikamu?” seru Yuri tiba-tiba mengutip kata-kata Yoona 4 tahun lalu.
Yoona segera melepaskan diri dari pelukan Donghae.Ternyata disana sudah ada Yuri,Seohyun,Kyuhyun,dan juga Leeteuk.
“Kalian?Bagus kalian semua ada disini.Aku akan buat perhitungan dengan kalian.” teriak Yoona.
“He,kau belum jawab pertanyaanku?kemana logikamu?yang dulu itu apa ya? ‘coba pikir pakai logika onnie’ yang berkata seperti itu siapa ya?” ledek Yuri.
Yoona tersenyum. “Cinta tidak pakai logika Yuri onnie.Cinta itu pakai hati.Dan hatiku milik Donghae oppa.” ujarnya sambil merangkul mesra lengan Donghae.

^_______^


18 thoughts on “Thorny Rose

  1. KEREN PUITIS KATA2 NYA HEHE, SUKA BGT YOONA YG GENGSI NYA GEDE GITU JADI MELELEH SAMA SI DONGHAE WKWK, BIKININ SEOKYU YANG KAYA GINI DONG ONNIE BOLEH?

    Like

  2. aku sukaaaa bgt ma ff nie….
    ceritanya asyik, gak pasaran!!!!

    aku ne shiper YoonHea, jd pasti suka bgt klo da ff ttg mereka,,,
    chingu ntar buat laginya ff tentang YoonHae… 🙂

    Like

  3. Yoonhae,,, suka banget kalo ada FF tentang mereka…
    Iam shiper Yoonhae.. pasti deh selalu baca FF yoonhae…

    Author aku suka suka suka banget… ayo terus buat FF yang bagus-bagus ya..

    Like

  4. Nice ff.. Cerita.a bgus bgdd. Duh..terharu.a dg prjuangan haeppa utk dpetin cinta yoona unnie.
    Bdw, itu seokyu eksis bgd y author.. Ttep ad.. Hehehe..
    Aq ska yoonhae nd seokyu…

    Like

  5. huaaaaa…
    seneng deh ada seokyu nya, apalagi ampe jadian..
    author, bikin crt seokyu yg gini2 jg dong..
    crt nya bagus..
    seneng bacanya..
    apalagi pair nya yoonhae..
    polole aku seneng lah ama SUGEN, terutama seokyu..
    SEOKYU JJANG…!!!

    Like

  6. Wuah. Romantis. Puitis. So sweet.
    Gayanya yoonhae bnr2 asik. Hae muka tembok banget buat ngejar yoong. Yoong jg asik bgt jual mahalnya. Aduh chingu ini manis banget..

    Like

  7. Yoonhae!Yoonhae! XDD jingkrak-jingkrak bacanya (?)
    ah itu suka-suka banget sama kata-katanya, romantis boooo >< Lee Donghae banget-bangetan!!

    Donghae udah ilang aja kemaluannya, deketin Yoong. dan Yoong pura-pura pasang topeng es gitu yang akhirnya itu topeng meleleh juga. XD

    Like

  8. so sweet…. benci jadi cinta nich.. keren bgt nich ffnya.. yoona bisa suka ama donghae, padahal dulu dia bilang kalau donghae selalu mengacaukan hidupnya…
    bener2 keren ff nyaaaaa

    Like

Leave a comment