Captured in His Heart. [Chapter 1]



Cho Kyuhyun (24)

Seo Joohyun (21)

Jung Yonghwa (23)

Title: Captured in His Heart.

Genre: Romance

Rate: PG

Author: R

Author’s note: Annyeong haseyo! R imnida. Yes please simply call me R, nama asli dan keterangan pribadi author dirahasiakan. ^_^

Anyway ini bener-bener fanfic pertamaku, jadi aku bener-bener mengharapkan komentar dan kritik dari semua readers. Karena itu no silent reader please. Seandainya ternyata peminat fanfic ini cuma sedikit, maka aku akan berhenti melanjutkan fanfic ini. Mohon pengertiannya.

Dan fanfic ini kemungkinan akan cukup panjang. Jadi semoga kalian ga bosen bacanya. Dan semoga gaya penulisanku bisa diterima oleh semua readers. Soalnya dibandingin fanfic berbahasa Indonesia lain yang udah kubaca, aku ngerasa gaya penulisanku agak beda dan lebih serius. >_<

End of my words. Please enjoy the story. ^_^

Chapter 1: “Aku melihat … malaikat.”

Hari itu adalah hari pertama di bulan September. Hawa hangat musim panas sudah mulai tergantikan oleh angin musim gugur dan warna merah kecokelatan perlahan menghiasi kota Seoul. Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi ketika seorang gadis muda berambut panjang melangkahkan kakinya ke beranda sambil menguap dan meregangkan tubuhnya. Ia kemudian menyandarkan diri ke pagar beranda sambil mengamati pemandangan awal musim gugur yang terbentang di hadapannya.

“Sudah musim gugur lagi?” ia bergumam, senyum kecil terlukis di bibirnya.

Seo Joohyun menyukai musim gugur. Bukan berarti ia membenci ketiga musim lainnya, tapi ia sangat menyukai pemandangan yang dihadirkan musim gugur. Daun-daun kering berwarna merah kecokelatan berguguran sepanjang jalan, hawa yang sejuk dan nyaman, orang-orang lalu lalang menggunakan mantel dan syal tipis, dan aroma makanan khas musim gugur yang menguar dari berbagai tempat.

Setelah puas menghirup udara pagi, ia kembali ke dalam apartemen untuk melakukan ritual paginya : senam ringan, menyiapkan jus dan buah segar sebagai sarapan, kemudian mandi dan bersiap untuk memulai aktivitas.

Handphone miliknya berdering ketika ia sedang mengeringkan rambut. Setelah mengamati nama yang tertera di layar, barulah ia mengangkat telepon. “Ya, Taeyeon unnie?” sapanya.

“Joohyun-ah, kau sudah bangun?” suara seorang wanita menjawab.

“Tentu saja, unnie. Ada apa?”

“Aku hanya ingin mengingatkanmu akan jadwal pemotretan sore ini untuk majalah W. Kau tidak lupa kan? Pemotretan dimulai pukul 4 sore. Kau harus sudah tiba di studio pukul 2 siang.”

“Aku tidak lupa, semuanya sudah kucatat. Unnie tidak perlu khawatir.”

“Aku tahu aku selalu bisa mengandalkanmu. Tapi sebagai manajer yang baik, aku hanya ingin memastikan saja,” wanita di seberang telepon terkekeh sejenak. “Apakah hari ini kau tidak ke kampus?”

“Oh? Hari ini tidak ada kelas tapi aku akan berangkat ke perpustakaan sebentar lagi. Besok akan ada kuis dan aku harus mempersiapkan diriku.”

“Kau benar-benar Seo Joohyun, mahasiswi nomor satu di Departemen Jurnalisme dan Komunikasi Universitas K! Aku bangga sekali padamu.”

“Dan unnie selalu saja melebih-lebihkan,” Joohyun tertawa. “Baiklah Taeyeon unnie, sampai bertemu nanti sore di studio majalah W.”

Seohyun mengakhiri pembicaraan lalu kembali memusatkan perhatiannya untuk bersiap-siap berangkat ke perpustakaan Universitas K. Setelah memastikan penampilannya rapi dan semua benda yang ia butuhkan sudah berada dalam tasnya, ia pun bertolak meninggalkan apartemennya.

Di saat yang bersamaan, di kamar apartemen lain, seorang pria muda masih tertidur pulas di balik selimutnya. Beberapa menit kemudian, ia mengernyit karena sinar matahari musim gugur telah mengenai wajahnya dan membuatnya tersadar bahwa hari sudah mulai siang. Tangannya menjulur, meraih jam weker yang tergeletak di meja di sebelah tempat tidurnya, dan ia langsung menggerutu, “Sudah hampir jam 9? Sial, tidak seharusnya semalam aku bermain game sampai pukul 2 pagi!”

Ia duduk perlahan di tempat tidurnya, mengacak-acak rambutnya, dan memandang berkeliling dengan wajah mengantuk. Setelah beberapa menit, barulah ia bangkit dari tempat tidur dengan satu gerakan malas dan melangkah keluar kamar sambil meregangkan tubuh.

Cho Kyuhyun menghempaskan tubuhnya ke sofa di ruang keluarga apartemennya sambil menyalakan TV. Tangannya meraih koran pagi yang baru diambilnya dari depan pintu apartemen, dan detik berikutnya ia sibuk membolak-balik halaman, berusaha menemukan berita-berita yang menarik perhatiannya. Setelah setengah jam berlalu, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke dapur untuk memanggang roti untuk sarapan.

Sambil menyeduh kopi, ia melirik whiteboard besar yang terpasang di dinding dapur. “Pemotretan di taman pukul 11 siang, pemotretan di studio C pukul 2 siang, dan setelah itu aku harus menyerahkan foto-foto pemotretan dua hari lalu pada editor majalah W. Nampaknya ini akan menjadi hari yang agak sibuk,” ia bergumam pada dirinya sendiri. Sambil menggigit roti panggangnya, ia kembali menggumam, “Baiklah, aku tidak akan mengeluh. Aku sangat menikmati pekerjaanku sebagai fotografer.”

***

Waktu berlalu sangat cepat bagi Seo Joohyun bila ia berada di perpustakaan. Tanpa sadar ia telah menghabiskan empat jam untuk duduk di sana dan membaca beberapa buku teori untuk mempersiapkan dirinya menghadapi kuis di kelas esok hari, dan tepat pukul 2 siang ia tiba di kantor majalah W. Manajernya, Kim Taeyeon, yang datang beberapa menit setelahnya, menyapanya dengan senyum lebar. “Seo Joohyun selalu datang tepat waktu, bahkan di hari badai sekalipun,” katanya sambil merangkul Joohyun.

Joohyun hanya tertawa mendengarnya. “Dan Kim Taeyeon unnie selalu melebih-lebihkan, aku sudah sering mengatakannya, bukan?” ia membalas. “Ngomong-ngomong kenapa kita harus tiba dua jam sebelum pemotretan, unnie? Apa saja persiapan yang harus dilakukan untuk pemotretan kali ini? Biasanya aku boleh tiba

sejam sebelum pemotretan.”

“Sepertinya konsep pemotretan kali ini agak … spesial,” Taeyeon menjawab sambil berjalan memimpin menuju lift. “Aku belum mendengar detailnya. Nanti akan kita tanyakan pada mereka.”

Sekitar satu jam kemudian, Cho Kyuhyun tiba di lobi yang sama. Tangan kirinya berusaha membetulkan posisi tas hitamnya yang berisi kamera dan tergantung di bahu kirinya, sementara tangan kanannya menjinjing tas lain yang lebih pipih dan ringan. I

a melempar senyum ramah sambil mengangguk singkat pada wanita yang duduk di balik meja resepsionis. Wanita yang bekerja sebagai resepsionis itu balas tersenyum dengan pipi bersemu merah. “Akan lebih baik bila fotografer muda itu lebih sering mampir ke sini,” pikirnya, tanpa melepaskan pandangannya dari sosok Kyuhyun yang kini sedang menunggu lift dan memunggunginya. “Ya Tuhan, dia tampan sekali.”

Kyuhyun tiba di kantor majalah W dua menit kemudian. Setelah menyapa beberapa staff majalah W yang sudah dikenalnya, ia langsung menuju ruangan editor untuk menyerahkan hasil pekerjaannya. Para staff editor tampak puas dengan file yang diserahkan Kyuhyun, seperti biasanya. “Dan selesailah tugasku hari ini,” pikir Kyuhyun sambil menghembuskan napas dan melangkah keluar dari ruangan.

“Hei, Kyuhyun!”

Ia menoleh dan tersenyum ketika melihat siapa yang baru saja memanggil namanya. Ternyata salah seorang fotografer senior yang bekerja di majalah W. “Dongsu hyung! Lama tidak berjumpa,” Kyuhyun menjabat tangannya dengan hangat.

“Kau ini, kenapa jarang sekali berkunjung kemari? Ah, terima kasih karena sudah mau menangani pemotretan kemarin, aku dan fotografer lain sedang sibuk menangani beberapa konferensi pers, syukurlah kau mau membantu kami. Hasil pekerjaanmu selalu memuaskan. Kenapa kau tidak bergabung saja di majalah W? Kami kekurangan fotografer dan orang yang memiliki kemampuan sepertimu pasti akan langsung diterima,” fotografer senior yang bernama Dongsu itu menjawab panjang lebar sambil menepuk pundak Kyuhyun.

Kyuhyun hanya tertawa sekilas mendengarnya. Kalimat semacam itu sudah beberapa kali didengarnya, dan bukan hanya staff majalah W saja yang pernah mengatakannya. Sebagai fotografer lepas yang sering membantu beberapa perusahaan, ia sudah sering ditawari untuk bergabung sebagai fotografer tetap perusahaan tersebut. Dan seperti biasa, ia selalu menjawab, “Aku lebih suka menjadi fotografer lepas seperti ini. Kalian selalu tahu di mana dan bagaimana menghubungiku, aku pasti akan selalu berusaha membantu kalian semampuku.”

“Ah, baiklah, jawabanmu selalu saja sama,” Dongsu menghela napas. “Ngomong-

ngomong apakah kau sedang sibuk? Kami sebentar lagi akan memulai sebuah sesi pemotretan, kau mau ikut untuk melihat?”

Kyuhyun berpikir sejenak. Sebenarnya ia sudah berencana untuk langsung pulang ke apartemennya dan kembali melanjutkan permainan game yang belum sempat ia selesaikan semalam. Tetapi entah kenapa ada sesuatu dalam dirinya yang mendorongnya untuk mengangguk dan menjawab, “Baiklah. Kurasa aku senggang setelah ini. Lagipula aku sudah lama tidak melihat Dongsu hyung beraksi dengan kameranya.”

Dongsu tertawa. “Kau akan menyukai pemotretan kali ini. Konsepnya agak … tidak

biasa. Dan yang menjadi model pemotretan kali ini juga tidak biasa,” katanya sambil berjalan mendahului Kyuhyun menuju sebuah studio besar.

“Kalian menggunakan studio besar untuk pemotretan kali ini? Sepertinya konsepnya benar-benar istimewa,” Kyuhyun terpana. Seingatnya, majalah W jarang menggunakan studio besar untuk pemotretan harian mereka karena sesuai namanya, studio tersebut berukuran sangat besar dengan langit-langit yang tinggi. Bentuknya menyerupai aula pertunjukan besar dengan lantai atas sebagai tambahan.

Dongsu hanya tersenyum sambil melempar tatapan penuh arti. “Seperti yang sudah kukatakan, Kyuhyun, pemotretan kali ini istimewa.”

Di hadapannya, terbentang pemandangan yang tidak biasa. Sebuah akuarium raksasa berdiri di tengah studio. Akuarium tersebut didekorasi seperti layaknya miniatur laut di balik dinding kaca, lengkap dengan beberapa terumbu karang buatan. Tampaknya sangat indah dengan air yang jernih dan berwarna biru kehijauan, hanya saja tanpa ikan yang berenang di dalamnya.

Kyuhyun menatap dengan takjub dan tidak sempat berkata apa-apa untuk menyatakan kekagumannya. Semua staff sudah bersiap di sekitar akuarium, mengatur lightning dan segala keperluan lainnya. Staff lainnya, dalam jumlah yang lebih kecil, berkerumun di lantai atas studio besar, di sekitar bibir akuarium. Ia kemudian memposisikan dirinya di belakang Dongsu dan dua orang fotografer lain yang sedang bersiap dengan kamera mereka masing-masing.

“Apakah kalian semua sudah siap?” Dongsu berseru, agar suaranya dapat didengar seluruh staff baik yang berada di sekitarnya maupun di lantai atas studio besar. Semua staff yang berkerumun di sekitar akuarium mengacungkan jempol dan salah seorang staff wanita di lantai atas berseru, “Pengarah gaya dan model juga sudah siap! Pemotretan bisa dimulai sekarang.”

“Baiklah. Kami siap menerima aba-aba,” jawab Dongsu.

Lampu studio diredupkan, dan kini studio hanya diterangi oleh beberapa lampu berwarna putih, biru, dan hijau, menghasilkan suasana yang terkesan indah, ditambah beberapa efek yang ditimbulkan oleh air akuarium. Kyuhyun hanya bisa terdiam dengan takjub sambil memperhatikan akuarium dengan seksama.

“Kami siap! Satu, dua, tiga!” terdengar suara dari lantai atas.

Detik berikutnya, terdengar suara sesuatu tercebur dengan lembut ke dalam air dan

Kyuhyun melihat sesuatu melayang secara perlahan di dalam akuarium. Ia menahan napas dan matanya seakan membeku tanpa bisa berkedip. Jantungnya berdegup lebih keras.

“Aku tidak mempercayai apa yang sedang kulihat,” pikirnya takjub. “Aku melihat … malaikat.”

Sosok yang sedang melayang di tengah akuarium mengenakan gaun indah berwarna putih. Gaun itu sepertinya terbuat dari kain yang ringan dan melayang mengikuti gerakan air, menunjukkan sepasang kaki ramping yang panjang dan indah. Cahaya lampu menerangi kulitnya yang putih dan membuatnya tampak lebih bercahaya. Rambut panjangnya juga melayang mengikuti gerakan air, membingkai indah sebuah wajah yang sangat cantik, dengan kedua mata terpejam lembut.

Detik berikutnya, kedua mata itu terbuka, memperlihatkan sepasang bola mata besar berwarna kecokelatan yang menyorot lembut. Waktu seolah berhenti bagi Kyuhyun. Ia tidak bisa mendengar suara Dongsu dan fotografer lain yang langsung sibuk memotret, atau suara staff dari lantai atas. Semuanya hening dan seolah bergerak dalam gerak lambat. Hanya ada ia … dan malaikat itu.


52 thoughts on “Captured in His Heart. [Chapter 1]

    1. kyuhyun jatuh cinta ma seohyun? hehe blom kok, masih dalam taraf tertarik aja. untuk taraf jatuh cinta masih mesti nunggu beberapa chapter lagi. sabar yaa.

      Like

      1. yang penting seokyu. mau jatuh cintanya lama juga nda papa ^^ tetep ditungguin kok.. iya na aku sukaan gitu, jangan kecepetan jatuh cintanya. pakai proses #halah apaan sih

        Like

  1. halo semua, makasih atas komennya. ^^
    iyaa ini sedang dalam tahap penulisan chapter kedua, insya allah minggu depan atau weekend ini udah di-publish.

    Like

  2. ihiiiiii…… kyu oppa love at first sight ni…kekeke

    pasti itu mbak joohyun kan ? *asal nebak, tp kyaknya bener.. :p*

    wahai kau si “R”, keluarlah..!! tunjukkan dirimu !!! kekeke :p

    ngapain pake dirahasiain ? ff bagus gini, bhasaya juga bgus.. :p

    Like

    1. terima kasih. ^^
      btw tamatnya kaya’nya masih lama nih, chapter-nya juga mungkin bakalan banyak. bahkan author-nya aja blom tau bakalan bikin ending-nya jadi happy atau sad. >_<

      Like

      1. hahhhhhhh jangaaaan
        plissssss harus happy. sangat happy. #maksabanget #plakk
        nda rela saya klu bahkan di dunia fiksi ini mereka nda happy
        ayolah.. -di dunia nyata kan qt uda gila gr2 ada wgm, kecuali seo maen wgm sama kyu-
        so,, yang happy saja ya chingu

        Like

  3. sedikit spoiler untuk chapter 2:
    tokoh cewe’ kedua akan diperkenalkan di chapter ini.
    tadinya tokoh cowo’ kedua juga mau dibikin misterius dan baru diperkenalkan di chapter 2 atau 3, tapi author udah terlanjur masang fotonya di chapter 1, jadi udah ketahuan deh siapa. ^^

    Like

  4. berhubung mood nulis author malem ini lagi bagus, kemungkinan besar bsok atau lusa chapter 2 udah bisa dikirim ke admin SMTown fanfic. ^^

    Like

      1. duh,, aq beneran suka banget sama ffmu ini chingu
        1. chingu berhasil banget bikin yang baca ngebayangin seokyu jadi beda (fotografer dan model). bayangin kyu tu beda banget kaya biasanya…. plus pic hitam putih.. -aduh kyu ganteng banget….- bikin jadi bernuansa sejak awal. omong2 aq jadi inget darwis triadi dan mantan istrinya (ttg fotografer dan model itu)
        2. bahasamu bagus
        3. judulnya, aq keingetan movie detective conan captured in her eyes
        kayanya ffmu ini bakalan beautiful sekali ya.. keren banget. bikin yang panjang banget sepanjang novel juga gpp kok ^^ #ngarep
        ditunggu lanjutan2nya. hwaiting!

        Like

      2. haha ya ampuun aku maluu. >///<
        makasiiih banget komentarnya nilam.
        btw klo ada yang perlu dikritik juga jangan sungkan-sungkan yaa. ^^

        Like

      3. btw klo boleh jujur aku awalnya agak kebingungan nentuin judul buat cerita ini apa. trus karena kyu fotografer, aku jadi pengen make kata “captured” dan kebetulan aku penggemar conan, akhirnya jadi dapet ide dari salah satu judul movie-nya deh hehehe.

        Like

      4. a… suka conan juga toh chingu ^^
        uweeee,, aq nda bisa menilai secara obyektif. ini faktor utama suka bangetnya karena isinya seokyu *aq gila banget seokyu sampe ngliat apa2 ttg yongseo jadi sedih. ini lagi empet ati banget gara2 video banmal mereka. beuh. kalu aq jadi orang SM, aq kasi banyak proyek berdua tu buat seokyu -biar witing trisno soko kulino #blahblah-, paling ngga ntar setelah wgm selesai. loh kok jadi curhat. mian*.
        jadi kritiknya… hahaha.. kalu ada yang aq nda suka aq komen ya.. hwaiting !!

        Like

  5. bagussss….
    bahasanya dalem nich!hehehe
    klo bole saran neh pengetikannya diperhatiin yah!?
    coz banyak yg lompat2
    mis:
    ————————————————————————————-
    Biasanya aku boleh tiba

    sejam sebelum pemotretan.”
    ————————————————————————————-
    soalnya banyak yg kayak gni di atas *nunjuk2 atas*

    Like

  6. oowh~
    jdi awal ceritanya gitu….
    joha.. 😀 like @ the #1 time nih..
    dasar Kyuppa babo! itu bkn malaikat.. tpi putri duyung! –, bener kan??
    mana ada malaikat berenang.. malaikat itu punya sayap dan gak punya sirip..
    #abaikan

    Like

Leave a reply to fra-fra Cancel reply