The Doll


The Doll – One Shoot

Author : ChoiYongRa

Tadaaaa!!!!!!!!!!!
Akhirnya ff one shoot ke 2 ku rampung juga
Betapa lega hati author sekarang
Ide ff ini awalnya author dapatkan dari temen – temen author
Kata temen – temen author, aku itu kalau di kelas selalu dieeemmm aja
Jarang ketawa, jarang senyum, pokoknya jarang menunjukkan ekspresi
Tapi kalau udah di luar kelas
Beeuuhhh!!!!
Author bisa menggila!!! *curcol*
Kekekekeke~~~

Gag tahu kenapa tiba – tiba arah cerita ff ini jadi terinspirasi juga dari salah satu MV SNSD
Mau tahu MV yang mana??
Silakan baca ajahhhh

So!!!!!!!!!!^^ HAPPY READING ^^

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku hanyalah sebuah boneka
Yang tak lagi menyadari arti sebuah perasaan
Aku tak bisa merasakan sedih
Aku bahkan tak merasakan sakit
Aku hanyalah sebuah boneka
Yang tak lagi mengerti arah tujuanku
Aku tak tahu bagaimana ujung keberadaanku
Aku bahkan tak bisa menghitung seberapa banyak orang yang berlalu lalang di hadapanku
Aku hanyalah sebuah boneka
Yang tak mengerti arti hidupAku bahkan tak memiliki darah seperti manusia
Aku juga tak memiliki detak jantung seperti yang manusia rasakan
Karena aku hanya lah sebuah boneka

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hujan…
Hujan ini seakan mewakili perasaanku yang kini ingin sekali menangis tapi tak bisa. Perasaan akibat menjadi sesuatu yang terbuang. Menjadi sebuah sampah. Kini aku hanyalah salah satu sampah yang tak berdaya dibuang oleh pemiliknya. Inikah nasibku? Menjadi boneka yang tak mempunyai tuan. Inikah kisahku? Kisah menjadi sebuah boneka yang bahkan tak diinginkan oleh siapapun. Bahkan kurasakan langitpun menangis untukku.

Mungkin kalian berpikir aku adalah seorang manusia yang merasa seperti sebuah boneka yang tak berdaya. Tapi kalian salah. Aku memang adalah sebuah “boneka” dalam artian sesungguhnya. Sebenarnya aku adalah manusia. Namun karena kesalahanku yang fatal di masa lalu, aku diubah menjadi boneka atau lebih tepatnya aku ‘dikutuk’.

Mengapa aku bisa dikutuk? Dulu aku adalah seorang anak yang sangat amat dingin banget *penggunaan kata tidak efektif oleh author*.Aku juga selalu bersikap ketus pada siapa saja. Aku jarang sekali mengubah ekspresiku. Banyak yang mengatakan aku mirip boneka, hingga suatu saat aku terbangun dari tidurku dan sudah menjadi boneka seperti yang mereka katakan. Aneh memang. Tapi itulah yang terjadi. Aku hanya tak bisa mengekspresikan apa yang ku rasakan. Hanya itu. Sebesar itukah kesalahanku? Sebenarnya aku ingin sekali menangis di saat terluka dan tersenyum saat bahagia. Hanya saja aku tak tahu kenapa wajahku ini tak dapat berkompromi dengan pikiranku. Banyak orang mengira kalau aku bahkan tak memiliki emosi. Itulah kesalahanku yang terbesar.

‘Hei! Aku merasa sepertinya ada orang yang mengangkatku. Tidak! Bukan seseorang tapi sesuatu. Aku diangkat oleh sebuah alat di tempat pembuangan untuk dibawa ke tempat pembakaran sampah. Huft~ Akhirnya aku hanya akan mati dibakar layaknya sampah.’ Gumamku dalam hati. Tentu saja karena boneka tak bisa bicara bukan?

“Tunggu!! Hentikan mesinnya!” tiba – tiba seseorang berteriak untuk menghentikan mesinnya. Kemudian orang itu berjalan mendekat kearahku dan mengambilku dari alat besar mengerikan tersebut. Sedikit rasa lega menyeruak dalam hatiku.

“Hmm.. Boneka ini bagus juga. Sedikit dibersihkan dan dijahit dibeberapa bagiannya, pasti akan terlihat cantik kembali.” gumam orang itu.

“Ya sudah!! Lanjutkan kerjaan kalian!” seru orang tersebut pada para bawahannya dan melangkah menuju mobil mewah miliknya yang telah diparkir tak jauh dari tempat pembuangan ini. Sepertinya orang ini adalah pemimpin proyek pembuangan sampah di sini. Dia kemudian menyetir mobil mewahnya menjauh dari lokasi proyek miliknya.

~Sesampai di rumah~

‘Hei!! Sepertinya orang itu menepati perkataannya tadi!! Lihat! Sekarang aku sudah tak rusak dan kotor lagi.’ Jeritku senang dalam hati. Sekarang aku sama halnya dengan sebuah boneka yang masih baru. Sama seperti awal aku berubah menjadi boneka.

“Nahh.. Boneka cantik. Sekarang kau sudah tak rusak lagi. Aku yakin anakku akan sangat menyayangi boneka cantik sepertimu.” Kata orang itu padaku. Saat itu aku mengira aku pasti akan diberikan pada seorang anak kecil yang baik. Tetapi ternyata aku salah besar! Aku dibawanya menuju sebuah toko baju yang cukup besar. Toko itu bernama ‘Super SHINee’. Di sana aku melihat banyak sekali macam – macam pakaian yang dijual di sini. Tak hanya baju saja ternyata yang ada di toko ini. Rupanya banyak juga boneka – boneka cantik yang terpajang di hampir setiap sudut toko. Kalau aku tak salah hitung, jumlah boneka – boneka itu ada 8 boneka.

‘Untuk apa ahjusshi ini membawaku ke sini?’ ujarku dalam hati dengan heran.

“Key ah~” panggil ahjusshi itu pada seorang namja berkulit putih yang baru saja selesai melayani tamu toko.

“Appa!!” teriak namja bernama Key itu yang langsung menghampiri ahjusshi dengan setengah berlari.

“Aigoo~~ Sudah lama sekali appa tak bertemu dirimu dan sekarang kau semakin sukses saja. Hahahaha”

“Hehehehe… Appa bisa saja.” Ujar Key malu – malu.

“Oh iya. Ini appa bawakan sesuatu yang pasti akan membuatmu senang.” Sahut ahjusshi itu yang kemudian menunjukkanku di depan wajah anaknya. Terlihat Key sepertinya cukup terkejut. Mata sipitnya seketika membulat melihatku.

“Aigoo~~ Appa!! Darimana appa menemukan boneka ini?” tanyanya sambil meraihku dari tangan ahjusshi.

“RA-HA-SI-A”

“Aishh!! Appa ini! Appa masih ingat rupanya.”

“Yaa!! Mana mungkin appamu ini bisa lupa dengan hobbymu itu? Kau dulu bahkan rela menabung uang jajanmu hanya untuk mengejar boneka – boneka seperti ini kan? Appa tahu kalau kamu pasti belum punya boneka yang seperti ini” jelas ahjusshi panjang lebar dengan bangga.

“Appa!! Ini bukan boneka biasa!! Boneka jenis ini namanya GEE. Boneka seperti ini sangat amattttt langka!! Asal appa tahu. Boneka yang appa berikan padaku ini itu boneka yang aku cari – cari selama 3 bulan terakhir!!!!!!!! Aigooooo appa~ Bagaimana appa bisa menemukan boneka ini???” kata Key antusias.

“Hah?? Langka? Kau yakin nak? Appa bahkan menemukannya di tempat pembuangan tempat proyek appa yang baru. Kau yakin tidak salah lihat??” tanya ahjusshi itu heran.

“Aniyo appa. Ini asli!! Aigoo~~~ Akhirnya koleksiku lengkap juga!! Hahahaaha” tawa Key puas.

“Ckckckck.. Kau ini aneh Key ah~ Bagaimana bisa seorang namja sepertimu sangat menyukai boneka?”

“Ckckckckck. Appa… Appa… Appa tidak tahu sih. Menurut legenda, boneka – boneka GEE itu sebenarnya adalah manusia. Tapi mereka dikutuk!! Banyak faktor yang menyebabkan mereka dikutuk. Ada yang karena dia adalah yeoja yang paling cantik di kota tempat dia tinggal hingga akhirnya membuat orang lain yang iri akan kecantikkannya dan merubahnya menjadi boneka, ada yang karena dia adalah yeoja dengan suara paling indah sehingga ada yang mengutuknya menjadi boneka agar dia tidak bisa bersuara lagi, dan masih banyak lagi” celoteh Key dengan panjang lebar dan semangat 45, sedangkan ayahnya hanya bisa memasang wajah cengo mendengar penjelasan Key yang tak masuk akal.

“Oh iya! Boneka yang appa berikan barusan ini adalah boneka yang paling unik alasannya” lanjut Key.

“Alasannya kenapa?” tanya ahjusshi dengan penasaran. Sepertinya ahjusshi itu mulai penasaran.

“Boneka ini dikutuk karena sifatnya yang dingin. Dia jarang sekali berekspresi, sehingga dia sudah seperti boneka berjalan. Berbicarapun juga sangat jarang. Sifatnya sangat dingin hingga suatu hari ada seseorang yang sangat tidak menyukai sifat dinginnya dan akhirnya mengutuknya. Menurut legenda boneka ini dulunya sangat amat angkuh hingga tak ingin berbicara dengan siapapun. Nama boneka ini adalah Seohyun.” Lanjut Key panjang lebar kali tinggi.

‘Aishh!! Dia menjelaskannya dengan mendetail. Bagaimana bisa dia mengetahui kehidupanku sampai seperti itu? Dan apakah benar 8 boneka lain yang dia pajang itu juga bernasib sama sepertiku? Apa mereka juga dikutuk?’ tanyaku dalam hati.

“Waw!! Ya sudahlah sepertinya appa harus kembali ke proyek. Appa pulang dulu ya” pamit ahjusshi itu pada Key yang dengan segera melambaikan tangannya untuk mengantar ahjusshi itu pergi. Setelah ahjusshi itu menghilang di balik pintu toko, Key beranjak menuju lemari kaca dan menaruhku di dalamnya seperti 8 boneka yang lain. Kini aku dapat melihat seluruh toko dengan sangat jelas.

Aku merasa sangat penasaran dengan 8 boneka yang lain. Apakah benar mereka juga bernasib sama sepertiku? Mungkin aku bisa mendapatkan jawabannya saat malam nanti, karena aku bisa berubah menjadi manusia lagi hanya pada malam hari. Lebih tepatnya setelah tidak ada manusia lagi yang melihat kami.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Akhirnya malampun tiba. Semua karyawan di toko ini sudah pulang. Kurasakan tubuhku mulai membesar. Dengan cepat kudorong lemari kaca itu agar tidak pecah saat aku berubah menjadi manusia. Aku segera melompat keluar setelah tubuhku hampir menjadi manusia seutuhnya. Dan sebuah keajaiban yang terjadi padakupun kulihat sedang terjadi pada 8 boneka lainnya. Kulihat cahaya putih menyelubungi masing – masing dari mereka yang pada akhirnya berubah kembali menjadi manusia. Aku terpana beberapa saat. Ternyata benar apa yang dikatakan namja bernama Key itu. Kami para boneka GEE adalah manusia yang dikutuk menjadi boneka. Aku senang ternyata bukan hanya aku saja yang bernasib seperti ini. Aku masih terus terpana melihat mereka yang kini sudah berjalan mendekat ke arahku sampai salah satu dari mereka menyapaku.

“Annyeong~~ Kau juga salah satu boneka GEE ya?” tanya yeoja berbadan mungil dengan wajah sangat manis itu padaku. Disampingnya berdiri seorang yeoja berbadan cukup tinggi berambut pendek sebahu.

“Ne.. Apakah kalian juga sama sepertiku? Berubah menjadi boneka karena sebuah kutukan?” tanyaku pada mereka.

“Nee.. Kami sama sepertimu. Perkenalkan Kim Taeyeon imnida. Aku adalah boneka pertama yang dikoleksi oleh pemilik toko ini” jawab seorang yeoja yang berbadan pendek dengan wajah manis.

“Seohyun imnida” kataku dengan memasang senyum lebar kearah mereka. Akhirnya aku dapat memiliki teman juga. Setelah lama menjadi boneka aku mulai belajar untuk merubah ekspresi – ekspresiku. Aku tak ingin dibilang seperti boneka. Cukup dengan wujudku yang dirubah menjadi boneka. Karena itulah sekarang aku sudah bisa memasang senyum di wajahku.

“Choi Sooyoung imnida. Senang akhirnya kita mendapat teman lagi” sahut yeoja berbadan paling tinggi yang berdiri di sebelah yeoja berbadan pendek yang pertama menyapaku tadi.

“Lee Sunkyu imnida. Tapi kau bisa memanggilku Sunny. Aku tidak begitu suka dipanggil dengan nama asliku” sahut yeoja yang pertama menyapaku tadi.

“Im Yoona imnida” kata yeoja paling cantik dan imut itu memperkenalkan dirinya. Kutebak pasti dia yang tadi dibicarakan Key kalau dia dikutuk karena kecantikannya.

“Kwon Yuri imnida. Senang berkenalan denganmu” ujar salah satu yeoja berambut panjang yang badannya juga cukup tinggi. Mungkin tingginya sama denganku.

“Namaku Jung Sooyeon. Kau bisa memanggilku Jessica. Aku lebih suka dipanggil dengan nama itu” kata yeoja dengan rambut pirang. Namun dari awal dia selalu memasang wajah juteknya kearahku. Aku jadi takut padanya.

“Kalau aku Hwang Miyoung. Panggil aku Tiffany” sahut yeoja lain dengan sok imut dan agak lebay. Aku jadi agak merinding dibuatnya.

“Kim Hyoyeon imnida” kata salah satu yeoja dengan senyum yang ramah.

Setelah acara perkenalan selesai mereka mengajakku mengobrol tentang banyak hal. Ternyata pemilik toko ini yang tak hanya 1. Toko ini disebut Super SHINee karena didirikan oleh dua grup boy band terkenal Korea yang mempunyai ide berkerja sama untuk membuka toko baju di Seoul. Mereka adalah Super Junior dan SHINee. Jumlah toko mereka tak hanya satu, tetapi ini adalah toko pusatnya dan para anggota boy band itu juga lebih sering ke toko pusat ini hanya untuk sekedar melayani tamu. Toko pusat ini terletak di dekat taman Miracle. Sebuah taman yang sangat indah di tengah kota Seoul.

Tak lama setelah mengobrol panjang lebar mereka mengajakku untuk berkeliling toko dan mencoba beberapa baju yang dijual di toko ini. Kami mencoba baju – baju yang menurut kami cocok untuk kami. Hyoyeon unnie bahkan mencoba beberapa topi dan bulu – bulu dan memadukannya dengan baju yang sederhana. Kulihat ada banyak foto terpajang didinding toko dan mataku langsung tertuju pada salah satu foto seorang namja yang tampan dan berkulit putih. Kulit putihnya tidak seperti kulit orang asia kebanyakan tapi lebih cenderung putih seperti orang barat. Tak terasa kakiku melangkah perlahan menuju foto tersebut. Kuamati setiap lengkuk wajah namja tampan tersebut. Darahku berdesir saat melihat wajahnya. Aku tak tahu kenapa.

“Seohyun ah~ Sedang apa kau di sini? Kau mengamati foto ini?” tanya Yoona unnie kepadaku membuat aku sedikit berjengit karena kaget.

“Unnie~ Kau mengagetkanku saja” ujarku masih setengah kaget.

“Hmm.. namja ini salah satu pemilik toko ini juga lho. Dia anggota Super Junior. Tapi aku lupa namanya siapa” kata Yoona unnie sambil mengerutkan dahinya untuk berfikir.

“Ahh!! Namja ini namanya Kyuhyun! Cho Kyuhyun!” sahut Sooyoung unnie yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang Yoona unnie.

“Apakah kau menyukainya Seo?” tiba – tiba Taeyeon unnie juga sudah ikutan nimbrung. Tak lama kemudian akhirnya semuanya ikut berkerumun di depan foto namja bernama Kyuhyun itu.

“Ahh~ Aniyo unnie.. Mana mungkin aku menyukainya?” elakku. Namun sebenarnya aku sendiri tak tahu apakah aku menyukai namja ini apa tidak. Bisa saja hal yang aku rasakan ini adalah Love At The First Sight. Akh~ Tak tahulah. Aku tak mengerti.

Ckrek~

Tiba – tiba ada suara pintu yang terbuka. Suara itu jelas membuat kami kontan gelagapan. Bagaimana kalau ada manusia yang melihat kami berubah menjadi manusia seperti ini?

“Huft~ Heechul hyung itu menyusahkan saja. Masa mau mengambil baju di toko sendiri saja malas sih? Mentang – mentang aku magnae terus seenaknya saja menyuruhku untuk mengambilkan baju itu. Nyuruhnya malam – malam lagi. Huuhhh~~ Bikin kesal saja” suara seorang namja dengan menggerutu kesal. Kami yang panik akhirnya memutuskan untuk bersembunyi saja di balik kamar ganti agar tidak ketahuan namja itu.

Tapp.. Tapp.. Tapp…

Langkah itu semakin mendekat kedalam toko. Dari balik tirai kamar ganti bisa kulihat bahwa dia menyalakan lampu toko terlebih dahulu sebelum beranjak mencari baju yang dibutuhkannya. Sampai sekarangpun aku masih bisa mendengar gerutuannya.

“Huft~ Aku kan jadi nggak bisa ngelanjutin starcraftku. Padahal udah sampai level terakhir tuh. Huuhhh~~ Awas ya Heechul hyung kalau sampai menyuruhku lagi ditengah – tengah gameku” omel namja itu.

Karena penasaran kucoba untuk membuka sedikit tirai kamar ganti tempat aku bersembunyi sekarang. Aku ingin sekali melihat siapa namja itu. ‘Omoooo!!! Omooo!!! Bukankah itu namja yang tadi kulihat di foto? Cho Kyuhyun bukan? Aigoo~~~ Tampan sekali dia’ Betapa kagetnya aku melihat namja yang barusaja kulihat hanya dari foto sekarang sudah berdiri tak jauh dariku. Kurasakan lagi darahku berdesir dengan cepat. Jantungku berdetak dengan cepat hingga membuatku kaget sendiri dengan apa yang sedang aku rasakan sekarang.

Tak lama setelah itu namja itu menemukan baju merah yang dicarinya untuk hyungnya. Diapun segera keluar dari toko dan pergi. Aku yang masih terbengong – bengong melihat namja tadi dikagetkan oleh teriakkan yang amat sangat mengagetkan dari Yoona unnie.

“Yakk!! Seohyun!! Kok jadi bengong?” teriak Yoona unnie di depan wajahku. Seketika aku langsung berjengit kaget.

“Aishh~~ Unnie!! Unnie suka sekali sih mengagetkan aku?”

“Hahahaha.. Habisnya kamu memang gampang kaget sih” tawa Yoona unnie pun seketika meledak melihatku yang kaget.

“Kutebak… Pasti kamu terpesona dengan Kyuhyun ya?? Hayooo” tebak Hyoyeon unnie dengan memasang wajah jahil khasnya.

“Aniyo unnie.. Mana boleh aku menyukai seorang manusia” kataku mencoba berkelit. Kurasakan wajahku memanas. Apa wajahku sekarang memerah ya?

“Hahahaha… Lihat saja wajahmu itu Seohyun. Wajahmu sangat merah sekarang” tawa mereka pun seketika meledak melihat wajahku yang memerah menahan malu.

“Asal kau tahu Seo. Sebenarnya kita pada boneka GEE justru harus merasakn rasanya jatuh cinta pada seorang manusia, agar bisa kembali menjadi manusia yang normal” jelas Taeyeon unnie setelah tawanya reda.

“Maksud unnie?” tanyaku bingung.

“Kau belum pernah tahu cara menghilangkan kutukan ini?” tanya Jessica unnie balik tetap dengan wajah dinginnya yang membuatku takut.

“Aniyo” jawabku masih dengan bingung.

“Begini Seo. Setelah aku dikutuk, orang yang mengutukku itu mengatakan padaku kalau kutukan ini dapat berakhir. Caranya adalah kita harus menemukan cinta sejati kita. Kita harus mengatakan pada sang manusia yang menjadi cinta sejati kita dan apabila dia menerima cinta kita maka kita dapat kembali menjadi manusia normal. Tapi..” jelas Sunny unnie dengan kata yang manggantung di akhir.

“Tapi apa unnie?” tanyaku penasaran. Kulihat semua unnieku menunduk lesu sekarang.

“Tapi apabila manusia itu menolak cinta kita, maka kita akan berubah menjadi boneka untuk selamanya. Bahkan saat malam tibapun kita tidak akan berubah menjadi manusia lagi” jelas Tiffany unnie pada akhirnya.

“Mwo? Jadi boneka selamanya?”

“Ne..”

Keheningan menyelimuti kami yang sekarang sibuk dengan pikiran kami masing – masing. Tak terasa pagipun datang. Kami akhirnya memutuskan untuk kembali ke tempat masing – masing. Sepanjang hari aku terus memikirkan tentang masalh tadi. Aku ingin sekali menjadi manusia biasa lagi. Tapi bagaimana kalau nanti Kyuhyun tidak menerima cintaku? Apakah aku rela untuk menjadi boneka untuk selamanya? Memikirkan masalah ini justru membuatku pusing sepanjang hari ini.

“Seohyun ah~ Kenapa daritadi kau hanya melamun?” tanya Yoona unnie saat kami sedang berkumpul. Hari sudah malam, jadi kami dapat kembali ke wujud asli kami meski hanya semalam.

“Aniyo unnie. Gwenchana” elakku. Aku tak ingin unniedeul tahu kalau aku sedari kemarin selalu memikirkan Kyuhyun dan hal yang kemarin kami bicarakan.

“Jangan – jangan kau sedang pusing memikirkan hal yang kita bicarakan kemarin?” tanya Taeyeon unnie tepat sasaran. Entah kenapa dari kemarin Taeyeon unnie seakan selalu mengerti apa yang sedang aku pikirkan.

“Huft~ Sebenarnya sih iya unnie. Entah mengapa aku selalu merasakan hal yang berbeda setiap melihat Kyuhyun oppa. Melihat fotonya yang dipajang saja aku selalu merasa deg – degan. Sebenarnya apa yang sedang terjadi padaku unnie?” Jujur saja aku sedari tadi bingung dengan diriku sendiri.

“Jangan – jangan kau sudah merasakan jatuh cinta?”

“Mwo? Jatuh cinta? Apa benar aku sedang jatuh cinta? Tapi mana mungkin aku bisa jatuh cinta pada orang yang bahkan tidak aku kenal?” tanyaku sangsi.

“Bisa saja Seohyun. Kau pasti sudah pernah dengar yang namanya love at the sight kan?”

“Ne.. Tapi aku tidak pernah jatuh cinta unnie. Mana mungkin aku mengalami yang namanya love at the first sight?”

“Semua itu selalu ada kemungkinan Seo. Siapa tahu Kyuhyun oppa itu memang manusia yang ditakdirkan untukmu. Jadi dia bisa dengan mudah membuatmu jatuh cinta”

“Hmm.. Begitu ya unnie? Bagaimana kalau kau coba untuk menyapanya saja saat kau bertemunya lagi dalam bentuk manusia?” usul Hyoyeon unnie.

“Mwo?? Me.. Menyapanya?” tanyaku kaget.

“Yupz!! Aku tahu dimana dia tiap malam kalau sedang tidak ada kegiatan” sahut Tiffany unnie semangat.

“Iyaa!! Bagaimana kalau besok kau menyapanya. Biasanya kalau dia tidak ada kegiatan, dia selalu duduk – duduk di Taman Miracle sambil bermain PSP kesayangannya. Mungkin dia tidak ingin diganggu oleh hyung – hyungnya saat bermain PSP, makanya dia selalu ngungsi ke Taman Miracle saat ingin bermain” jelas Sooyoung unnie antusias.

Aku tak yakin apakah itu adalah ide yang bagus. Aku sendiri bahkan tidak tahu apakah aku benar – benar jatuh cinta pada Kyuhyun oppa atau tidak. Tapi apa salahnya mengikuti saran unniedeulku ini. Maka kuputuskan besok malamnya untuk mencoba menghampiri Kyuhyun oppa yang sedang asyik bermain PSPnya di Taman Miracle. Topi dan kacamata yang dipakainya nyaris membuatku berpikir kalau itu bukan dia. Aku bingung sekali bagaimana cara menyapanya. Aku yakin dia pasti akan sangat terganggu apabila aku menyapanya yang sedang bermain PSP kesayangannya. Tiba – tiba sebuah ide gila muncul.

“Ahaa!! Bagaimana kalau aku memakai kostum saja. Aku berpura – pura memakai kostum Sizuka dan membagikan balon padanya. Aku tidak berani untuk langsung menyapanya secara langsung” Akupun kemudian berjalan menuju salah satu badut di Taman Miracle itu dan meminjam salah satu kostumnya. Setelah selesai memakai kostum sizuka itu aku memberikan balon – balon kepada anak – anak kecil terlebih dahulu sebelum akhirnya memberikan balon hati bertuliskan SARANGHAE kepadanya.

“Apa ini? Ini untukku?” tanya Kyuhyun oppa yang kebingungan karena aku memberikannya balon. Akupun langsung mengangguk semangat dibalik kostumku. Setelah memberikan balon itu aku langsung berlari menjauh. Tak kusangka ternyata ada batu yang menghalangi jalanku dan membuatku terjatuh. Kepala badut Sizuka yang kukenakan terlepas dan menggelinding seketika saat aku jatuh.

“Ya!! Nona kau tak apa – apa?” tanya Kyuhyun padaku dengan setengah berlari kearahku yang membuatku semakin panik. Ditengah kepanikanku langsung kusambar kepala badut Sizuka yang menggelinding tak jauh dari tempatku dan langsung kupakai. Tak kusadari ternyata aku memakainya secara terbalik. Meskipun aku memakainya secara terbalik aku tetap berusaha lari secepat mungkin darinya. Akibatnya aku berkali – kali terjatuh. Saat kurasa sudah cukup jauh dari tempat Kyuhyun oppa, barulah kulepaskan baju badut yang membuatku gerah itu.

“Aigoo~~ Bagaimana bisa ide gila ini benar – benar kulakukan? Pasti tadi aku terlihat sangat memalukan di depan Kyu oppa. Aisshh~” tak berapa lama aku akhirnya mengembalikan baju badut itu kepada pemiliknya dan berjalan kembali ke toko dengan lemas.

~Esoknya~

Entah apa yang membuatku berjalan ke arah Taman Miracle lagi. Mungkin karena saat pertama kali kuinjakkan kakiku di taman ini aku sangat terpesona dengan berbagai lampu di taman ini yang setiap malam selalu menyala dengan indah. Aku merasa bosan kalau harus selalu di toko. Kududukan diriku di salah satu kursi taman yang menghadap langsung kearah kolam ditengah Taman Miracle. Aku terus melamun hingga aku tak menyadari disebelahku telah duduk seseorang.

“Annyeong~” tiba – tiba suara lembut mengagetkanku yang sedari tadi melamun. Kutolehkan kepalaku kesamping. Kulihat seorang namja yang selama beberapa hari ini memenuhi kepalaku hingga membuatku sering melamun. Ya. Dialah Cho Kyuhyun.

“Ann.. Annyeong” jawabku gugup.

“Kau badut yang kemarin itu ya?” tanyanya sambil terus menatapku.

“Ba.. Badut?”

“Ne! Badut yang kemarin memberiku balon dan langsung berlari kencang hingga tak menyadari bahwa ada batu di depannya. Dia tersandung dan akhirnya berlari semakin kencang dengan memakai kepala badutnya terbalik” jelasnya semakin membuatku malu. Pasti wajahku sekarang sangatlah merah karena menahan malu.

“Hhahahahaa!!! Wajahmu memerah.. Aigoo~~ Kau ini lucu sekali” tawanya melihat wajahku yang pasti sudah semerah tomat. “Hei kenapa kau diam saja dari tadi? Maaf kalau aku menertawakanmu” katanya setelah tawanya akhirnya mereda.

“A.. Akuu…”

“Cho Kyuhyun imnida” katanya memperkenalkan diri sambil menyodorkan tangannya padaku.

“Seo Joohyun imnida. Tapi kau bisa memanggilku Seohyun” balasku memeperkenalkan diri sambil meraih tangannya dan menjabatnya.

“Ngomong – ngomong sedang apa seorang gadis duduk – duduk di taman sendirian? Kau tak takut digoda oleh namja genit?”

“Maksudmu namja genit sepertimu?” tanyaku bercanda.

“Mwo?? Maksudmu aku genit?” Tanyanya dengan tampang babo. Sekarang giliran aku yang tertawa melihat wajah babonya yang sangat lucu. Tak terasa kami sudah mengobrol cukup lama sampai akhirnya kusadari di langit timbul semburat merah yang menandakan hari mulai beranjak pagi. Dengan panik aku langsung berpamitan pada Kyuhyun dan langsung berlari meninggalkannya, tapi sebelumnya kami sudah berjanji untuk bertemu kembali di Taman Miracle. Sesuai janji, keesokan malamnya aku selalu bertemu dengan Kyuhyun oppa di taman ini. Kami membicarakan banyak hal. Terkadang dia curhat padaku mengenai masalahnya di Super Junior atau betapa lelahnya dia setelah konser Super Show 3. Aku selalu mendengarkan segala yang dikatakannya dengan seksama. Tanpa terasa sudah satu bulan lamanya aku mulai dekat dengan Kyuhyun oppa. Perasaan yang dulunya kurasakan saat pertama melihat fotonya, kini menjadi semakin besar. Kini aku sangat amat yakin bahwa aku mencintainya. Hingga suatu malam kuputuskan untuk mengatakan perasaanku padanya.

Kulangkahkan kakiku dengan ringan kearah Taman Miracle, tempat kami biasa bertemu. Tapi apa yang kulihat sangat menyakiti hatiku. Kyuhyun oppa sedang duduk bersama seorang yeoja yang tak kutahu siapa. Mereka berbicara dan sesekali kulihat Kyuhyun oppa yang membelai wajah mulus yeoja itu dengan penuh kasih sayang. Kurasakan airmataku meleleh melihat itu semua. Dengan cepat kuhapus airmata yang mulai meleleh di pipiku dan berjalan menghampiri Kyuhyun oppa yang sedari tadi sudah melambaikan tangannya kearahku. Kupaksakan sebuah senyum saat sudah mulai mendekati mereka.

“Seohyun ah~” sapa Kyuhyun oppa dengan penuh senyum. Kupaksakan senyum kearahnya meskipun hatiku sudah terasa sangat sakit melihat kemesraan mereka sedari tadi.

“Oh ya. Kenalkan ini Sunday. Dia yeojachinguku” seketika kata – kata Kyuhyun oppa meruntuhkan duniaku dalam sekejap. Kugigit bibirku untuk menahan genangan air mata yang sudah siap jatuh di ujung airmataku.

“Mianhae oppa. Tapi tiba – tiba aku ada urusan” tanpa mendengar jawaban Kyuhyun oppa aku langsung berlari menjauh. Air mata yang sedari tadi berusaha kutahan akhirnya jatuh membasahi wajahku. Aku tak peduli orang – orang yang melihatku iba karena aku yang sedang menangis. Langit mulai berubah mendung dan akhirnya menjatuhkan air – air yang sudah tak bisa ditahannya lagi untuk jatuh membasahi bumi. Kurasakan seakan – akan langitpun ikut menangis untukku. Tak butuh waktu lama akhirnya badanku ikut basah terkena hujan. Tapi kesedihanku tak larut sedikitpun walau sudah terkena air hujan.

“Wae?? Kenapa harus seperti ini? Disaat aku sudah bisa merasakan kebahagiaan, disaat aku sudah bisa merasakan apa itu jatuh cinta, justru aku harus merasakan rasa sakit ini? Kenapa disaat akhirnya aku dapat mengekspresikan segala perasaanku justru aku harus merasakan rasanya sakit hati? Waeee???” jeritku ditengah hujan. Aku terus dan terus menangis berharap hujan dapat membawa rasa sakit ini pergi. Kulangkahkan kakiku tak tentu arah. Begitu kusadari ternyata aku sudah berada di depan toko ‘Super SHINee’. Tempat dimana aku selama seulan ini tinggal bersama unnie – unnieku. Dengan perasaan kalut kulangkahkan kakiku masuk ke dalam toko. Betapa terkejutnya aku mendapati seorang namja tengah berada di dalam toko sambil mengobrak abrik pakaian di toko. Dan namja itu adalah Cho Kyuhyun!! Orang yang saat ini tak ingin kutemui. Ketika aku hendak beranjak pergi dari toko rupanya Kyuhyun oppa melihatku dan dengan cepat menarikku kembali ke dalam toko.

“Seohyun ah~ Bagaimana bisa kau ada di toko ini?” tanya Kyuhyun bingung.

“Ahh~ Tadi kulihat toko ini lampunya menyala jadi kukira ini masih buka”

“Arasseo. Hei~ Kau basah kuyup Seohyun ah~ Bagaimana kalau kau segera mengganti bajumu. Nanti kau bisa sakit”

“Aniyo oppa. Gwenchana. Aku harus segera pulang” tolakku.

“Diluar masih hujan dengan deras Seohyun ah~ Sebaiknya kamu ganti bajumu saja dan tunggu sampai hujan cukup reda baru kau pulang”

“Hmm.. Baiklah.. Tapi apakah tidak apa – apa aku memakai baju ini? Baju – baju ini kan dijual”

“Gwenchana… Kan aku salah satu pemilik toko ini. Kau boleh memilih baju sesukamu dan pakailah. Aku tak ingin kau jatuh sakit nantinya. Udara malam ini sangatlah dingin kau tahu?”

“Ne oppa” akupun segera beranjak mencari pakaian yang cocok denganku dan memakainya. Saat keluar dari kamar ganti aku ingat satu hal.

“Oppa. Bukankah tadi oppa sedang bersama pacar oppa? Kemana dia sekarang?”

“Sunday barusan pulang. Tadi aku sendiri yang mengantarnya pulang. Dia tidak kuat udara dingin, maka aku langsung mengantarnya pulang begitu udara malam semakin dingin”

“Ohh.. Arasseo” ucapku sambil menundukkan kepalaku. Kurasakan kepalaku terasa pusing.

“Seohyun ah~ Gwenchana? Kau terlihat pucat sekali” tanya Kyuhyun oppa dengan khawatir. Tapi apakah dia benar – benar khawatir? Kalau oppa memperlakukanku manis seperti ini aku jadi semakin sulit untuk melepaskanmu oppa.

“Seohyun ah~ Badanmu panas. Kau demam. Benarkan apa kataku kau pasti bisa demam kalau hujan – hujan seperti tadi”

“Oppa!! Cukup!!” bentakku yang sudah tidak kuat dengan perhatian Kyuhyun oppa.

“Mwo? Wae?” tanya Kyuhyun oppa yang bingung. Pasti dia sangat bingung kenapa tiba – tiba aku membentaknya.

“Sudah cukup oppa. Kalau oppa memperlakukanku seperti ini terus. Mana bisa aku melepaskan oppa?? Jangan memberikaan aku harapan seperti ini lagi oppa” ujarku semakin lirih dikalimat terakhirku. Tak terasa air mataku meleleh menandakan perasaanku yang terluka saat itu.

“Seohyun ah~” kata Kyuhyun oppa yang kaget karena tiba – tiba aku menangis. Matanya yang besar kontan membulat mendengar kata – kataku.

“Aku.. Akuu…” kataku tergagap. Kulihat dibelakang Kyuhyun oppa para unniedeulku sedang berusaha memberi isyarat padaku agar tidak memberitahu Kyuhyun oppa tentang perasaanku. Tentu saja bila aku mengatakannya pada Kyuhyun oppa sekarang dan oppa menolakku maka aku akan berubah menjadi boneka untuk selamanya. Pasti unniedeulku tidak ingin hal itu terjadi padaku bukan? Tapi perasaan sakit ini terus mendesakku untuk mengatakannya. Kini aku tak peduli bagaimana akhirnya diriku nanti. Yang aku pedulikan saat ini adalah Kyuhyun oppa yang mengetahui perasaanku. Aku rela bila harus berubah menjadi boneka bahkan untuk selamanya. Toh aku selama ini memang hanya seperti sebuah boneka berjalan kan?

“Aku mencintaimu oppa. Saranghaeyo” ucapku ditengah isak tangis. Kuberanikan diriku untuk menatap matanya. Kekagetan dengan jelas tergambar pada wajahnya yang tampan.

“Seohyun ah~ Apa yang kau katakan?”

“Saranghae oppa. Jinjja jinjja saranghae”

“Tapi Seo.. Aku sudah memiliki seorang kekasih.. Bukankah kau sudah mengetahui hal itu?” ucap Kyuhyun oppa yang semakin meremukan hatiku. Tangisku semakin kencang. Tak kupedulikan wajah unniedeulku yang menatapku dengan kecewa dan sedih.

“Arasseo oppa. Aku tahu kalau kau telah memiliki seorang kekasih. Aku hanya ingin oppa tahu, kalau aku sangat mencintai oppa. Biarkan aku mencintaimu oppa. Meskipun kau tak mencintaiku sedikitpun”

“Seohyun… Mi… Mianhae… Aku tak bisa membalas perasaanmu. Aku sangat mencintai kekasihku, Sunday” jawabnya dengan wajah penuh rasa bersalah. ‘Aku tahu oppa. Aku tahu. Aku bisa merasakan seberapa besar perasaanmu itu saat aku melihatmu memandangnya dengan penuh kelembutan. Tapi tidak adakah sedikit saja rasa untukku?’ jeritku dalam hati. Tak kuat lagi aku langsung berlari keluar toko. Menembus hujan yang semakin lebat. Tak terasa kakiku melangkah ke arah Taman Miracle. Taman ini sudah begitu sepi karena sudah malam. Belum lagi karena lebatnya hujan membuat banyak orang pasti malas untuk pergi keluar rumah.

Tiba – tiba kurasakan tubuhku terselimuti cahaya putih. Aku tahu pasti cahaya ini yang akan merubah wujudku untuk kembali menjadi boneka untuk selamanya. Tubuhku terasa ringan dan menyusut dengan perlahan – lahan hingga akhirnya aku berubah kembali menjadi boneka untuk selamanya.

Disinilah aku
Sendiri di tengah hujan
Melawan takdir yang tak bisa dirubah lagi
Terkadang aku menginginkan agar aku tak memiliki hati
Namun Tuhan berbaik hati memberikanku perasaan yang pada akhirnya membunuhku meski tak secara langsung
Inilah takdirku
Menjadi sebuah boneka tak berguna yang tak lagi bisa menikmati cinta
Menjadi boneka yang terbuang oleh perasaan cinta
Karena perasaan cintalah yang telah membuangku kedasar lubang penantian yang sangat dalam
Inilah aku sang boneka
Yang kini hanya bisa menangis dalam diam
Yang hanya bisa memendam rasa cinta untukmu tanpa kau tahu
Bahkan untuk mencintaimu kini aku tak pantas
Karena dia telah mengisi hatimu yang berusaha aku isi dengan kasihku
Namun apa daya karena aku hanyalah sebuah boneka yang tak berarti bagimu

~~~ THE END ~~~

Huahhh~~
Legaaa
Akhirnya ff one shoot kedua ini selesai juga
Mian banget ya readers kalau ceritanya jelegh atau sangat membingungkan
Maklum author masih baru belajar membuat ff
Kekekeekeke~~
Dan terlepas dari itu..
Author sangaaattttt menunggu comment dari para readers tentang ff ini…
PLEASE LEAVE A COMMENT!!!
DON’T BE A SILENT READER!!!
Karena comment kalian sangat amat author butuhkan..
Gomawooo *bow 180 derajat


21 thoughts on “The Doll

  1. yahh,…kasihan seo nya kan , kyu pkai acra pcaran ama sunday onn lg, hum…
    Ff na bgus say , tp syang.a sad end T.T

    Like

  2. Eonni seru banget! AAAAAA kasian seohyun, coba dia sukanya sama yonghwa pasti jadi manusia deh, soalnya yonghwa pasti nerima cinta Seo /digebukin seokyu shippers^^v

    Like

    1. KEKEKEKE~~
      syangnya klo d buat ama yonghwa ntar gag seru dunkz..
      mslhnya q pro seokyu
      HIDUP SEOKYUUU!!!!
      *masang wajah yakin dengan mata yang berapi – api
      bnrnya nie cerita byk yg ngomel gra” sad ending
      hikz”
      sparah ithuw kah sad endingnya??

      Like

  3. Kreatif banget bisa kepikiran bikin FF dr mv Gee sm Seoul song.. Hehehe.
    Tp kok FFnya sad ending sih TT_TT sedih banget nih bacanya.. Kasian Seohyun ~ hikss.. Tp FFnya bagusss banget chingu 🙂

    Like

  4. Wah, bagus..
    Tapi sayang, sad ending..
    Kasihan Hyun-nya (╥﹏╥)
    FF oneshoot yg pertama apa?
    Mungkin bakal aku baca. Wkwkwk

    Like

  5. Keren sih eon! Aku suka tuh sad ending. Tapi aku gak suka kyuppa sama Sunday, kenapa gak member GB lain aja, kesannya jadi lebih gmn gtu..
    KAsian Seonniku tercinta, jd boneka selamanya.. HUAAA… TT.TT

    Like

Leave a comment