I Don’t Know What Is Love | 1 Shoot


Ditulis Oleh : Angela Widya

“Seoooo!!!! Seohyunnn!!” seseorang berteriak memanggilku, tapi tak kuhiraukan karena aku yang sedang melamun.

“Yakkk!! Seo Joo Hyuunn!!!” teriaknya tepat di dekat telingaku. Membuyarkan lamunanku.
“Yakk!! Apaan sih, Yoona? Berisik banget!” sahutku kesal sambil mengusap – usap telingaku yang pengang.
“Kau itu yang kenapa? Dari tadi melamun saja. Pita suaraku sampai hampir putus gara – gara memanggil kamu tauu.” Katanya kesal.
“Hehehe.. Mian Yoona ah~” kataku pada sahabat kesayanganku ini.
“Kau tadi dipanggil sama Taeyeon unnie ke ruangannya. Kayaknya bakal ada tugas baru buat kamu deh.”
“Mwo? Waahh.. Akhirnya aku dapat tugas !!! Yipiiee!!!” kataku senang. Jujur sudah lama sekali aku tidak mendapatkan tugas seperti ini lagi sejak 7 bulan yang lalu, karena aku telah mengacaukan tugasku yang terakhir itu.
“Hahahaha.. Ya sudah lebih baik kamu pergi ke sana secepatnya saja. Kajja!” Katanya bersemangat sepertiku.
“Ne!” akupun mengangguk dengan semangat dan segera berlari menuju ruangan Taeyeon unnie.

~Di ruangan Taeyeon~

“Annyeonghaseo” sapaku pada Taeyeon unnie. Ruangan Taeyeon unnie sangat besar dengan berbagai perabot khas Eropa di setiap sudutnya menambah kesan mewah pada ruangannya itu. Dibelakang meja Taeyeon unnie terdapat lukisan yang amat besar bergambar malaikat perempuan yang sangat cantik dengan sayap putihnya yang indah.
“Ne Seo. Masuk saja.” Kata Taeyeon unnie menyuruhku masuk.
“Ada apa unnie memanggilku ke sini?” tanyaku penasaran. Aku harap kali ini unnie memberiku tugas.
“Ada tugas untukmu Seo.” Kata Taeyeon unnie dengan ramah.
“Jinjja unnie?? Unnie tidak bohong kan? Ada tugas untukku?” tanyaku bertubi – tubi dengan senang.
“Ne.. ini tugas untukmu” kata unnie sambil memberikan sebuah map yang berisikan data – data yang akan menjadi tugasku. Akupun segera membuka isi map tersebut dan membaca biodata orang yang ada di sana.
“Ingat Seo. Berusahalah sebaik – baiknya. Jangan kacaukan tugasmu kali ini seperti tugas – tgasmu yang lalu.” Kata unnie memperingatkanku.
“Ne unnie” jawabku senang.” Tapi unnie… kalau boleh tahu kenapa pria setampan ini butuh bantuan kita? Mengapa orang seperti dia bisa tidak memiliki kekasih sama sekali?” tanyaku heran.
“Kau akan tahu apabila bertemu orangnya.” Kata unnie sambil tersenyum.
“Ahh nee.. Kalau begitu aku pergi ya unnie. Annyeonghaseo.”
“Annyeong”
Akupun segera meninggalkan ruangan unnie. Aku ingin segera membaca biodata orang ini dan segera menjalankan tugas baruku. Kulangkahkan kakiku menuju taman dan duduk di ayunan yang ada di sana. Kubuka map itu sekali lagi untuk membaca biodata yang belum sempat kubaca seluruhnya.
“Hm.. Cho Kyuhyun.. 22 tahun.. Hobi bermain game.. salah satu personil Super Junior. Bagaimana pria setampan ini belum memiliki pacar sekalipun sampai umur 22 tahun? Apalagi dia itukan artis. Aneh sekali.” Kuhela nafasku dengan sedikit berat. Kalau sudah seperti ini kayaknya bakal susah buat ngelakuin tugas kali ini.
Annnyeongggg~~ Sepertinya aku belum memperkenalkan diriku di sini ya? Seo Joo Hyun imnida. Aku biasa dipanggil Seohyun. Aku adalah tokoh utama dlam cerita yang kali ini dibuat oleh author. Heheheheh…. Aku senang sekali bisa muncul di cerita kali ini. Oh iya!! Sebagian dari kalian pasti bingung dengan tugas apa yang diberikan oleh Taeyeon unnie kepadaku dan pasti kalian juga sangat bingung tentang pekerjan apa yang akan aku lakukan. Pasti sebagian dari kalian ada yang berpikir kalau aku adalah seorang agen percintaan. Yupppzz!!! Kalian salah besar!!! Aku bukanlah sekadar agen cinta biasa tapi aku adalah seorang malaikat cinta alias CUPID!! Hhohoho….. Aku sangat senang dengan pekerjaanku ini. Aku layaknya seeorang malaikat yang kalian kenal wujudnya. Aku memiliki sepasang sayap putih yang indah. Apakah aku cantik?? Kalianlah yang menentukan. Kekekek~~ Back to topic. Sepertinya tugas yang diberikan Taeyeon unnie kali ini akan sangat merepotkanku. Mudah – mudahan saja aku dapat melaksanakannya dengan baik dan tidak berakhir seperti pasangan yang menjadi tugasku 7 bulan lalu. Huft~~

~Besoknya~

Hari ini kumulai tugasku kali ini. Membuat seorang Cho Kyuhyun memiliki kekasih. Itulah tugasku kali ini. Kuintip dia yang sedang tidur di kamarnya dengan pulasnya. Kulangkahkan kakiku masuk ke kamarnya. Kuperhatikan wajahnya yang tampan. Aku masih terheran – heran bagaimana bisa orang setampan ini tidak memiliki kekasih hingga umur segini? Disampingnya tergeletak laptop yang masih menyala.
‘Hmm.. Sepertinya dia ketiduran sambil mengerjakan tugas di laptopnya’ gumamku dalam hati sambil terus memperhatikannya yang sedang tidur hingga tanpa sadar sekarang wajahku sudah ada tepat diatas wajahnya. Tak berapa lama kulihat dia mulai bangun dan membuka mata. Seketika itu juga dia kaget melihat wajahku yang sangat dekat dengan wajahnya sekarang.
“Yak!! Siapa kau? Bagaimana kau bisa ada di kamarku? Apa yang kau lakukan di kamarku?” katanya sedikit membentakku. Aku segera menarik wajahku dari atasnya. Kurasakan wajahku memanas. Pasti wajahku sekarang sangat merah seperti tomat.
“Ohh.. Mianhae.. Mianhae.. Aku masuk ke kamarmu tanpa ijin” kataku sambil membungkukkan badanku meminta maaf.
“Yak! Kau belum menjawab pertanyaanku. Siapa kau? Kenapa bisa ada di kamarku?” katanya masih dengan sedikit membentakku.
“Ahh.. Ne.. Annyeonghaseo. Choneun Seohyun imnida. Mulai sekarang aku akan menjadi malaikat cintamu.” Kataku dengan penuh senyum. Sedangkan dia hanya bisa terbengong – bengong mendengar perkataanku. Pasti dia bingung.
“Ahh.. Arasso.. Kau pasti bingung kan? Kau juga pasti menganggapku gila.” Kataku yang masih tetap dengan senyum lebarku sambil menahan tawa melihat wajahnya yang amat lucu dengan tampang babonya.
“Mwo?” hanya itu yang dia katakan setelah sekian lama bengong.
“Ne?” balasku tak kalah singkatnya. Kepalaku sedikit kumiringkan tanda bingung mau bicara apa berikutnya.
“Kau gila? Tiba – tiba muncul di kamarku dan kau bilang tadi kalau kau apa?”
“Malaikat cintamu” jawabku dengan yakin dan senyum yang mengembang sempurna di bibirku.
“Mwo? Apa maksudmu?”
“Aku akan membantumu untuk mencari seorang kekasih. Waktuku adalah 1 bulan untuk mencarikanmu seorang kekasih.”
“Mwoo??” matanya membulat seketika. “Kau… Aisshh!! Bagaimana bisa aku menemui orang seperti dia pagi – pagi begini” gumamnya pelan.
“Sudahlah. Percayakan saja padaku masalah jodohmu itu. Oh iya. Boleh aku bertanya sesuatu padamu?”
“Hah? Tanya apa?”
“Mengapa sampai sekarang kau masih tak mempunyai seorang kekasih?”
“Hahh? Apa urusanmu?”
“Heii.. Aku kan malaikat cintamu. Aku hanya ingin tahu alasan orang yang aku bantu tidak mempunyai kekasih sampai sekarang. Bahkan menurut dataku, kamu belum pernah jatuh cinta sama seka….”
“Aku tidak tertarik” sahut Kyu memotong ucapanku.
“Mwo?”
“Aku tidak tertarik untuk jatuh cinta” Jawabnya dengan nada dan ekspresi yang datar sambil mengambil laptop di sampingnya dan beranjak dari tempat tidurnya. Dia menaruh laptop itu di meja belajarnya dan mulai memainkan game yang aku tak tahu apa itu.
“Kau sedang apa Kyu?”
“Main game” katanya sambil tidak mengalihkan pandangannya dari layar laptop. Sepertinya dia sedang seru – serunya tuh.
“Game? Game apa?”
“Starcraft” jawabnya singkat.
Melihatnya bermain game seserius itu sepertinya aku jadi tahu kenapa alasan dia tidak pernah jatuh cinta. Pasti karena gamenya. Aku bisa melihat aura Kyu menjadi sangat cerah dan sedikit berwarna pink saat dia memainkan gamenya. Aura khas orang yang sedang jatuh cinta.
‘Hhhh.. Sepertinya tugasku kali ini akan sangat sulit’ gumamku dalam hati dengan pasrah.
Sudah 2 minggu ini aku selalu memperhatikannya dan aku masih belum bisa mengalihkan perhatian Kyu dari gamenya. Setiap pulang show atau latihan dia selalu bermain game. Bahkan untuk melirik wanita saja sepertinya dia tak tertarik. Selalu saja dia berkutat dengan gamenya itu. ‘Bagaimana caranya aku menyelesaikan tugas iniiii???’ jeritku dalam hati.
‘Unik’ itulah yang bisa kutangkap dari diri Kyu. Mana ada orang yang tidak tertarik untuk jatuh cinta? Dan sikapnya itu! Dia sangat dingin, cuek, dan selalu seenaknya sendiri. Sampai – sampai semua hyungnya di Super Junior tunduk padanya.
‘Yaakk!! Cho Kyuhyun!! Apa kau memang belum pernah sama sekali merasakan jatuh cinta? Cihh!! Kalau begini caranya, aku akan gagal lagi dalam tugaskuuuu.. Bisa diberi julukan malaikat gagal nanti aku. Aisshh!! ANDWAAEEEE!!!!!’ jeritku dalam hati dengan histeris.
“Kyuuu~~ Jalan – jalan yuukk” ajakku saat dia sedang bermain gamenya.
“Gak mau” jawabnya sambil tetap melihat layar laptop.
“Ayolahh Kyuu..” paksaku dengan menarik tangan Kyu.
“Aisshh!! Yak!! Apa yang kau lakukan?? Tuh kan aku jadi kalahhh!!!!” sahutnya marah.
“Aku hanya ingin mengajakmu pergi jalan – jalan Kyu. Kalau kau terus – terusan bermain game seperti ini bagaimana kau bisa mempunyai kekasih?”
“Aku kan sudah bilang kalau aku tidak tertarik dengan yang namanya jatuh cinta. Ngotot amat sih?”
“Gak mungkin kamu gak mau jatuh cinta!”
“Mungkin aja! Lagipula ngapain sih kamu selalu gangguin aku kalau aku main? Aku juga heran kenapa hyung – hyung tidak bisa melihat kamu yang jelas – jelas selalu nempel kemanapun aku pergi.”
“Kan aku sudah bilang kalau aku ini malaikat cintamu Kyu. Atau biasanya manusia menyebut kami dengan sebutan ‘Cupid’.” Jelasku.
“Hah?? Cupid?? Hahahahah” dia tertawa dengan keras sekali bahkan sampai membungkuk. “Kau ini konyol sekali. Mana ada cupid di jaman sekarang ini? Lagipula kau ini mau menjodohkan siapa dengan siapa? Hah?” katanya di sela – sela tawanya.
“Wae?? Ya jelas ka…” Tiba – tiba aku teringat sesuatu. Benang merah! Benang merah di jari kelingking Kyu tidak bisa kulihat ujungnya. Kenapa aku bisa begitu bodonhnya sampai tidak menyadarinya dari 2 minggu yang lalu? Benang merah Kyu tidak mengarah kemanapun! Biasanya aku bisa melihat arah dari benang merah seseorang, tapi kenapa pada Kyu tidak bisa? Apa mataku yang rusak? Atau kemampuanku menurun setelah berbulan – bulan tidak pernah dipakai? ‘Aku harus memberi tahu Taeyeon unnie tentang hal ini.’ Tekadku dalam hati.
Besoknya aku langsung kembali ke Heaven untuk menemui Taeyeon unnie dan menanyakan hal ini.
“Unnie” panggilku.
“Ne… Bagaimana dengan tugasmu? Apakah lancar?” tanya unnie dengan penuh senyum.
“Justru itu yang ingin ku tanyakan pada unnie.”
“Apa yang ingin kau tanyakan, Seo?” kata unnie masih dengan senyumnya yang menurutku sangat manis.
“Unnie, entah itu hanya perasaanku saja atau memang aku tidak bisa melihat ujung dari benang merah milik Cho Kyuhyun? Apakah kemampuanku sebagai malaikat telah berkurang karena tak pernah kugunakan?” tanyaku heran.
Taeyeon unnie sempat terdiam beberapa saat namun kemudian menjawab pertanyaanku dengan yakin. “Tidak Seo.. Mungkin kamu masih belum bisa melihat ujungnya saja. Aku yakin sebelum masa tugasmu selesai ujung benang merah Kyuhyun akan terlihat olehmu”
“Jinjja? Begitu ya unnie?”
“Ne” jawab unnie dengan sangat yakin.
“Baiklah. Terimakasih ya unnie.”
“Ne. Cheonmaneyo.”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ketika aku kembali, kulihat Kyu sedang asyik bermain game seperti biasa. Kuperhatikan dirinya. Kuperhatikan benang merah yang ada di jari kelingkingnya itu. ‘Kenapa aku tak bisa melihat ujungnya?’ gumamku gelisah. Kulihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 12 malam.
“Kyuhyun ssi. Apa kau tidak tidur? Bukankah besok pagi – pagi sekali kau sudah ada jadwal?” tanyaku padanya yang masih asyik bermain.
“Hmm” gumamnya tanpa mengalihkan mata dari layar laptopnya.
“Tidurlah Kyuhyun ssi.”
Dia melirikku sekilas dan kemudian mengalihkan matanya ke jam dindingnya. Dia terlihat berpikir sejenak, “Ahh.. Nee.. Baiklah aku akan tidur.” Akhirnya diapun menutup laptopnya dan beranjak ke tempat tidurnya.
Entah sejak kapan aku selalu memperhatikan semua tingkahnya. Semua gerak geriknya sangatlah unik menurutku. Wajah seriusnya saat bermain game, tingkah kerennya saat di panggung show, senyum evilnya, sikap cueknya, bahkan wajah polosnya saat tidur, semua itu selalu membuatku tak bisa menolehkan pandanganku dari dirinya. ‘apa yang terjadi pada diriku?’ gumamku dalam hati.

~3 hari sebelum waktu tugas selesai~

Aku duduk termenung di taman dekat apartemen Kyu. Saat ini aku sedang frustasi. Kenapa sampai saat ini aku masih belum bisa melihat ujung dari benang merah Kyu? Apa ada yang salah dengan mataku? Aku sangat tidak ingin bila tugasku kali ini akan gagal begitu saja. “Aiisshh!! Eotteokhae??” teriakku frustasi sambil memukul – mukul kepalaku.
“Yakk!! Seohyun! Kau ini berisik sekali sih? Teriak – teriak gak jelas dari tadi” tiba – tiba seseorang mengagetkanku. Aku langsung menoleh kearah sumber suara dan ternyata…
“Kyu?”
“Yak! Asal kau tahu suaramu itu sampai kemana – mana.” Sahutnya kemudian.
“Mwo?” tanyaku dengan babonya.
“Aishh!! Memangnya ada masalah apa sih? Baru kali ini kudengar kau berteriak seperti orang frustasi seperti itu.” Tanyanya sambil duduk di sebelahku.
“Hhh.. Aniyo. Tidak ada masalah apa – apa kok.” Elakku.
“Hei. Kau berteriak seperti itu pasti ada masalah. Ceritakan saja paadaku” bujuknya.
“Hhh.. Kuceritakan juga kau pasti tidak akan mengerti.”
“Jinjja? Coba saja. Ceritakan saja”
“Hmm.. Tapi janji jangan tertawa atau menangis dengar ceritaku ya? Yaksoke?” kataku sambil menyodorkan jari kelingkingku padanya.
“Yaksoke” jawabnya mantap sambil menautkan jari kelingkingnya pada jariku.
Kuhela napasku sejenak untuk menenangkan hati dan menyiapkan hati siapa tahu setelah mendengar ceritaku dia akan marah padaku.
“Begini. Sebenarnya….”
“Hm?” gumamnya sambil menunggu kata – kataku yang menggantung.
“Sebenarnya aku tidak bisa melihat ujung dari benang merah milikimu.” Kataku kemudian sambil menutup mataku. Takut dia akan marah atau akan menertawakanku sebagai malaikat yang gagal. Tapi saat beberapa saat aku menunggu, tidak ada reaksi yang terjadi. Kubuka mataku perlahan. Kulihat Kyu sedang melihatku dengan pandangan yang… lembut?? Itukah tatapannya?
“K.. Kau tak marah?” tanya heran.
“Aniyo. Aku sudah tak peduli.”
“Mwo? Mana bisa begitu?”
“Kau mungkin boleh senang atau tidak. Tapi aku sudah merasakan sesuatu yang dari kemarin selalu kau ributkan. Aku tak tahu apakah itu yang dinamakan cinta. Tapi aku merasakan sesuatu yang berbeda pada seorang wanita.” Jawabnya sambil melihat langit.
“Jin.. Jinjja?? Perasaan seperti apa? Ceritakan padaku.” Tanyaku bersemangat.
“Entahlah. Sepertinya aku merasakan hal yang berbeda pada gadis itu. Dia cantik. Matanya selalu berbinar. Tapi dari itu semua, aku paling suka senyumnya yang ceria. Dia selalu bisa membuatku tak bosan melihatnya. Kau tahu? Bahkan saat dia menyuruhku apaaa saja aku bisa menurutinya meskipun aku sedang bermain game sekalipun.” Katanya sambil tersenyum bahagia.
“Sepertinya dia sangat berharga untukmu ya?”
“Ne.. Dia adalah malaikatku” katanya masih dengan menatap langit dan senyum bahagia terlukis di wajahnya yang tampan.
“Tapi dia tak memiliki sayap sepertiku yang malaikat asli kan?” candaku.
Dia terdiam sejenak lalu berkata. “Memangnya kamu punya sayap? Kok aku tak pernah melihat sayapmu?” tanyanya heran sambil memandangku penuh tanya.
“Yak! Malaikat itu mempunyai sayap tahu. Hanya saja aku tak boleh mengeluarkan sayapku saat di dunia manusia. Manusia bisa merasakan kehadiranku bila aku melakukan hal itu. Kau mau aku jadi headline di koran besok jika aku mengeluarkan sayapku di sembarang tempat hah?”
“Lho.. Bukannya kamu tidak bisa dilihat oleh manusia selain aku ya?” tanyanya dengan tampang babonya.
“Hmm.. Hanya saat tertentu saja aku membuat dirikju tak terlihat oleh orang lain. Seperti sekarang ini, orang lain masih bisa melihatku yang sedang mengobrol denganmu. Kau mau dianggap orang aneh bila berbicara sendiri?”
“Owh.. Arrasso” katanya sambil mengangguk – angguk.
Aku tak tahu. Kenapa tiba – tiba persaanku jadi sangat kacau saat ini. Aku tak rela kalau dia jatuh cinta pada wanita lain. Aku tak tahu harus bagaimana seharusnya perasaanku. Apakah harus senang atau harus sedih. Apa mungkin aku mulai menyukai seorang Cho Kyuhyun? Ah tidak! Kurasa aku justru mulai mencintainya. Dosakah aku? Apa yang harus ku lakukan??
“Seo.. Seooo… Yakk!! Kau melamun?” seru Kyu sambil menggoyang goyangkan tangannya di depan wajahku.
“Ani.. Aniyoo”
“Gwenchanayo?”
“Ne.. Gwenchana, Kyu”
“Kau sepertinya masih sedih. Sudahlah tak apa – apa kalau benang merah atau apalah itu yang tidak kelihatan. Tak usah kau pikirkan. Arrasso?”
“Ne.. Arrasseo” jawabku sambil memaksakan senyum di bibirku.
“Kalau begitu kubelikan es krim saja yah? Biar kamu gak sedih lagi. Gimana?” tanya Kyu antusias.”Kulihat tadi ada tukang es krim di seberang jalan.”
“Ne!! Aku suka es krim.” Jawabku kembali semangat.
“Ya sudah. Tunggu aku disini saja ya. Kau suka rasa apa?”
“Vanilla!”
“Ok. Akan kubelikan dulu. Jangan kemana – mana ya.” Perintahnya sambil berlari meninggalkanku.
Kulihat punggungnya yang semakin menjauh. Rasanya ingin sekali memeluknya. Kualihkan pandanganku darinya. Aku tak sanggup apabila terus – terusan melihat punggungnya yang menjauh ingin sekali rasanya berlari dan memeluknya dari belakang.
CIIITTTT!!! BRAAAKK!!!
Ku dengar suara tabrakan yang sangat keras. Perasaanku menjadi sangat tidak enak seketika. Seketika aku langsung menoleh ke arah sumber suara itu dan berlari kearahnya. Aku langsung terkesiap saat kulihat siapa yang tertabrak.
“KYUUUU!!!!!” teriakku saat menyadari tubuh yang tertabrak dan berlumuran darah itu adalah orang yang kucintai. Segera kupeluk dia yang kini tergeletak tak berdaya.
“ANDWAAEEE!!! KYYUUUUU!!” teriakku histeris.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kulihat Kyu yang kini hanya bisa terbaring lemah di ruangan ICU. Banyak selang terpasang di tubuhnya untuk menopang hidupnya. Aku terus menangis dn menangis berharap Tuhan menyembuhkannya. Tak lama kemudian semua member Super Junior datang menjenguk Kyu.
“Siapa kau? Bagaimana keadaan Kyu sekarang?” begitu leader Super Junior itu melihatku. Kyu pernanh memberitahukan namanya padaku. Namanya Leeteuk.
Aku hanya bisa menggeleng perlahan dan terus menangis. Beberapa menit kemudian dokter yang daritadi menangani Kyu keluar ruangan.
“Apa ada dari kalian yang merupakan keluarga dari tuan Cho Kyuhyun?” tanyanya pada kami.
“Keluarganya sedang dalam perjalanan kesini dan sayalah yang bertanggung jawab terhadapnya sampai orang tuanya datang dok.” Sahut Leeteuk.
“Begini. Kepala tuan Kyuhyun terbentur sangat keras hingga membuatnya gegar otak parah. Keadaannya saat ini sangatlah parah. Kami tak tahu dia akan bisa bertahan berapa lama. Tapi kami akan berusaha sebaik mungkin.” Jelas dokter itu pada kami semua.
Seketika aku merasakan lemas di kedua lututku. Aku langsung jatuh terduduk di kursi panjang rumah sakit dan menangis.
“Andwaee!! Tak mungkin Kyu…” jeritku. Tak tahan lagi aku langsung berlari menuju atap rumah sakit.
Sesampainya aku di atap aku langsung menjerit menumpahkan segala beban yang sedang menghimpitku sekarang.
“AAAAAAAAAAA!!!!!!” jeritku. Tak lama kemudian akupun jatuh terduduk dengan lemas.
“Tuhan! Kenapa kau lakukan ini padaku? Apakah ini hukuman darimu untukku yang sudah dengan beraninya jatuh cinta pada manusia? Apakah ini alasannya aku tak bisa melihat ujung dari benang merah Kyu? Karena dia akan mati? Tapi kenapa kau harus mengirimku untuk membantunya? Apa untuk melihatnya mati seperti ini?? Kenapa???? Kenapa ini semua terjadi????? Waeee???????” jeritku putus asa. “Andai saja aku bisa menukar posisinya sekarang denganku. Aku akan melakukan apapun untuk kesembuhannya.” Kataku lirih sambil tertunduk.
Kurasakan sesuatu jatuh dikepalaku. Kuambil sesuatu itu dan ketika kulihat. Betapa kagetnya aku. Sehelai bulu putih bersih telah jatuh di atas kepalaku. Kuangkat wajahku dan kulihat Taeyeon unnie sedang terbang turun ke arahku dengan sayap putihnya yang indah. Dia menatapku lembut.
“Unnie” gumamku lirih.
“Seo.. Benar yang kau katakan tadi?”
“Mwo?” tanyaku bingung.
“Benarkah apabila kamu sudah jatuh cinta pada manusia itu?”
“Benar unnie. Mian. Mianhae.” Kataku menyesal.
“Gwenchana Seo” balas Taeyeon unnie sambil terus menatapku lembut.
“Ne?” kataku kaget.
“Apakah kau mau melakukan apapun untuknya?” tanya unnie lembut padaku.
“Ne! Aku akan melakukan apa saja untuknya unnie. Asalkan dia bisa hidup bahagia dan tidak terbaring lemah seperti sekarang.” Jawabku mantap.
“Kalau begitu tutuplah matamu. Aku akan membantumu.”
“Jinjja?”
“Ne.”
Kututup mataku. Kurasakan tangan Taeyeon unnie yang menyentuh wajahku membuat kekuatanku meningkat drastis. Sayap putihkupun tiba – tiba muncul dan terkembang dengan maksimal. Kukatakan keinginanku dalam hati berulang – ulang. ‘Semoga kau bisa bahagia Kyu. Meski harus tanpa aku.’ Bulu – bulu putih dari sayapku mulai berterbangan. Kurasakan kekuatanku terhisap habis. Cahaya putih dan kehangatan langsung menyelimutiku dan Taeyeon unnie. Akupun akhirnya terjatuh lemas di depan Taeyeon unnie.
“Kau sdah melakukan tugasmu dengan baik Seohyun.” Bisik Taeyeon unnie sesaat sebelum aku kehilangan kesadaranku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kubuka mataku. Kulihat sekelilingku. Putih. Dimana ini? Apakah sekarang aku telah mati? Atau bahkan menjadi manusia karena kekuatanku terhisap terlalu banyak?
“Seo! Akhirnya kau sadar juga! Ya ampuunnn!!! Aku khawatir sekali padamu. Taeyeon unnie datang dengan memapahmu dalam keadaan tak sadar.” Seru Yoona yang duduk di sebelah ranjangku.
“Yoona?” kataku lemah.
“Ne.. ini aku. Kau tak senang melihatku lagi?” sahut Yoona pura – pura kesal.
“Lho? Aku tidak jadi manusia? Kok aku di sini?” tanyaku heran.
“Manusia? Tentu saja tidak. Kamu ingin jadi manusia hah?” giliran Yoona yang heran.
“Tapi aku sudah…” kata – kataku terputus.
“Kekuatan cinta Seo.” Seru Taeyeon unnie yang tiba – tiba datang.
“Mak.. maksud unnie?” tanyaku bingung.
“Kekuatan cintamulah yang menolong dirimu.” Kata Taeyeon unnie dengan lembut.
“Tapi Kyu tidak apa – apakan unnie?”
“Hmm.. Dia..” jawab unnie dengan ragu – ragu. Kurasakan perasaan sesak dan tidak enak menjalari hatiku. “Sepertinya kita terlambat untuk menolongnya Seo. Kita tidak bisa mengembalikan nyawa sesorang meskipun nyawa kita taruhannya.” Sambung unnie kemudian. Kurasakan Yoona kemudian memandangku iba, sedangkan aku hanya bisa menangisi kepergian Kyu. Menangisi kepergian cinta belum terungkapkan milikku pada Kyu. Cinta terlarang antara seorang malaikat dengan sang manusia.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~2 Minggu kemudian~

Kini aku sudah pulih total dan ini sudah 2 minggu sejak kepergian Kyu. Aku bahkan tak berani melihat makam Kyu. Yang bisa kulakukan kini hanya termenung di taman seperti yang biasa ku lakukan saat sebelum aku mendapat tugas.
“Seo!” Kurasakan ada seseorang yang memanggilku tapi seperti biasa aku tak menggubrisnya sama sekali. Aku masih sibuk dengan pikiranku tentang Kyu. Tentang senyumnya, tawanya, suaranya yang sangat merdu saat dia menyanyi di atas panggung maupun di kamar mandi yang notabene menjadi tempat dia selalu melakukan aksi solonya, wajahnya saat bermain game, ekspresinya saat dia menang ataupun kalah bermain game, wajah polosnya saat tidur, senyum evilnya saat menggodaku, dan masih banyak sekali yang aku rindukan dari seorang Kyuhyun. Kurasakan air mataku mengalir perlahan di pipiku.
“Yakk!! Seohyun!” entah kenapa sepertinya aku mendengar suara Kyuhyun di telingaku. ‘Ah mungkin hanya khayalanku saja. Tak mungkin Kyuhyun bisa ada di Heaven. Lagipula Heaven tempat para malaikat dan tempat para manusia yang masuk ke surga itu kan berbeda. Tuhaan… Aku sangat merindukannya’. Gumamku dalam hati.
“Yakk!!!! SEO JOO HYUNN!!!” suara Kyu kini semakin terdengar jelas di telingaku. ‘Ahh~~ Andai saja itu memang suara indah Kyu yang sangat aku rindukan.’ Gumamku dalam hati dengan miris.
“SEOHYUUNNN!!!” tiba – tiba suara itu berteriak tepat di telingaku. Aku yang kaget segera menoleh dan langsung terkesiap saat kulihat kini Kyuhyun sedang tersenyum lebar padaku dengan sayap putih terbentang di belakangnya sekarang. TEPAT DI DEPANKU! Aigoo~~ Aku terpana beberapa saat sampai kuarasakan tangan Kyu menyentil *halah bahasanya* dahiku cukup keras. Seketika itu aku tersadar.
“Haii…” sapanya ceria.
“K.. Ky.. Kyu??” kataku tergagap.
“Ne?”
“Kau benar – benar Kyu?” kataku tak percaya.
“Ne.. Memang ada berapa malaikat di sini yang setampan diriku?”jawabnya narsis.
Mendengar kenarsisannya itu aku langsung yakin bahwa dialah Kyu yang kucintai. Langsung kupeluk Kyu. Melepas perasaan rinduku selama ini. Kuraba sedikit wajahnya untuk memastikan apakah dia benar Kyuhyunku. Setelah yakin akupun langsung memeluknya lagi lebih erat.
“Saranghae” bisikku lirih. Kukira dia tidak akan mendengarnya. Tapi ternyata pendengarannya sangat tajam di saat seperti ini. Seketika dia tersenyum lebar dan menatapku lembut.
“Na ddo saranghae Seohyun.” Bisiknya tepat di telingaku.
“Mwo? Bukankah kau telah jatuh cinta pada manusia yang waktu itu kau ceritakan?”
“Memangnya aku pernah bilang yang kusukai itu manusia?” tanyanya membuatku berpikir lagi.
“Aniyo.”
“Yang kuceritakan padamu waktu itu kamu tahu.” Katanya sambil memandang lembut kearahku dan menyentuh wajahku dengan kedua tangannya yang besar.
“Lalu bagaimana kau bisa jadi malaikat?” tanyaku bingung.
“Molla. Saat ku terbangun seminggu lalu aku sudah seperti ini. Aku mencoba mencarimu tetapi baru hari ini aku bisa bertemu denganmu.”
Betapa bahagianya aku melihat Kyu yang sudah kembali lagi. Bahkan sekarang aku jauuuhhh lebih mencintainya daripada yang dulu. Kini cinta kita sudah bukan merupakan cinta terlarang lagi. Kurasakan tangan Kyu menggandeng tanganku dan membawaku jalan – jalan dengan senang. Aku mencintaimu Kyu. Sangat mencintaimu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~Di sisi lain~
Dua soosok malaikat terlihat sedang mengintip untuk menyaksikan semua yang terjadi antara Kyuhyun dan Seohyun.
Tiba – tiba terbersit di kepala Yoona sebuah pertanyaan yang sangaaattt bagusss dan membuat semua reader juga penasaran.
“Unnie kenapa unnie merubah Kyuhyun jadi malaikat? Kenapa bukan Seohyun yang jadi manusia saja? Biasanya di cerita – cerita justru malaikatnya yang jadi manusia? Apalagi nicknamenya Kyuhyun itu kan DevilKyu.” tanya Yoona pada Taeyeon dengan heran.
“Gak papa kan? Biar seru ajah” jawab Taeyeon dengan entengnya sambil berjalan meninggalkan Yoona yang masih terbengong – bengong. Mendengar jawaban unnienya yang unik itupun Yoona hanya bisa menggeleng heran.’ Yahhh.. Yang penting kan Happy Ending dehh.’ Batin Yoona sambil mengikuti langkah Taeyeon yang semakin menjauh.


25 thoughts on “I Don’t Know What Is Love | 1 Shoot

  1. horeeee!!!!!!!!!
    ff ku trnyta dipubkish lgi..
    hehehehe
    gomawo chinguuu
    ^^
    smoga byk yg comment n baca iahhh
    kekekekekkek~

    Like

Leave a comment